Chanyeol menaruh ponsel nya dan beralih fokus pada Kyungsoo yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk mencuci wajahnya beberapa saat lalu, yang tadi sempat penuh dengan air mata bahkan air hidung yang menetes juga. “Udah cuci mukanya?” Kyungsoo terdiam masih merasa kesal dan malu karena tindakan nya beberapa saat lalu yang datang-datang langsung menangis tersedu-sedu dipelukan Chanyeol, entah apa yang ada di otak nya hingga berbuat seperti itu. “Kalo udah sini naik, udah malem waktunya tidur” Ucap Chanyeol menepuk-nepuk tempat tidur yang saat ini dia tempati, mengabaikan diamnya Kyungsoo “Aku duduk aja atau nggak tidur sofa” “Awww sakit” Kyungsoo langsung berlari menghampiri Chanyeol yang mendesis sakit, memeriksa kaki, tangan bahkan kepala nya Chanyeol pun tidak luput dari rabaan pemeriksaan Kyungsoo “Mana nya yang sakit?”

𝙂𝙍𝙀𝙋

Chanyeol menarik Kyungsoo yang masih sibuk memeriksa tangannya kedalam sebuah pelukan hangat yang sudah lama tidak Chanyeol maupun Kyungsoo rasakan. “Lepas” “Biarin kayak gini dulu, bentar aja” Nyatanya sebentar yang dibilang Chanyeol hampir satu jam lebih, kalau Kyungsoo tidak mengeluh capek karena posisi nya yang setengah berdiri mungkin tidak akan dilepaskan oleh Chanyeol.

“Jangan pulang, temenin koko disini” Chanyeol masih setia menggenggam tangan Kyungsoo yang kini duduk ditepi ranjangnya “Hm” “Disini tidurnya” “Nggak” “Lagian kamu masih punya hutang sama saya” “Hutang apa? “Hutang yang waktu di jogja” “Oh itu...” “Kalo kamu malam ini mau tidur disini, diranjang ini, saya anggap kamu udah bayar janji kamu, gimana?” “Oke, tidur doang nggak usah macem-macem” “Lihat sikon nanti” “Ya udah aku pulang” “Ya udah nanti kalau saya keluar dari rumah sakit langsung saya tagih janji kamu” “Nyebelin” Kyungsoo memberi kode pada Chanyeol untuk mengggeser badan nya dan menyisakan sedikit ruang untuk Kyungsoo tempati. “Nah gitu dong” Begitu Kyungsoo membaringkan dirinya disebelah Chanyeol, ia langsung ditarik oleh Chanyeol untuk masuk kedalam dekapan hangat lelaki yang berbadan lebih besar darinya itu. Yang kini membungkus Kyungsoo dengan kedua lengan besarnya.

Awalnya Chanyeol hanya berniat menghirup wangi rambut Kyungsoo yang ternyata juga masuk kedalam daftar yang dia rindukan, tapi ternyata dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menciumi puncak kepala Kyungsoo juga, bahkan sampai berkali-kali. Kyungsoo diam dengan semua perlakuan Chanyeol karena dia juga sibuk membenamkan wajahnya diceruk leher Chanyeol membaui indra penciuman nya dengan aroma khas chanyeol yang dirindukan nya. “Soo...” Chanyeol menghentikan aktifitas nya dan semakin mengeratkan pelukannya terhadap Kyungsoo. Dia memejamkan mata, bahkan secara tidak sadar dia juga menahan nafas saat merasakan lidah panas Kyungsoo yang sangat lancar menjelajahi leher hingga belakang telinga nya. Kyungsoo menghentikan aktivitas nya, mendongakkan kepalanya melihat wajah Chanyeol yang entah mengapa terlihat jauh lebih seksi dan lebih tampan dari beberapa menit yang lalu. Entah Kyungsoo yang baru menyadarinya atau entah karena Kyungsoo sudah diliputi oleh gairah nya. Kyungsoo sendiri tidak mengerti kenapa tubuhnya melakukan hal yang tidak diperintahkan oleh otaknya. Tubuhnya ingin menyentuh Chanyeol disana sini sesukanya. Tidak memikirkan bagaimana tersiksa nya seorang Park Chanyeol menerima semua serangan dari Kyungsoo saat ini. Chanyeol sekali lagi Mencoba menenangkan dirinya supaya tidak melewati batas yang nanti akan membuat mereka menyesal, lebih tepatnya Kyungsoo. “Can i?” Tatapan mereka bertemu. Tangan Chanyeol yang sejak tadi digunakan untuk memeluk Kyungsoo kini sudah berada di kening Kyungsoo, menelusuri garis wajah Kyungsoo dan berlabuh di dagunya. Cantik. Kyungsoo memang lelaki tapi dimata Chanyeol Kyungsoo sangat cantik, tidak hanya hari ini tapi setiap hari. “Kalau kamu kaya gini bisa-bisa saya ingin memeluk kamu setiap malam bahkan setiap hari” “Koko bisa ngelakuin itu” Alis chanyeol menukik tidak percaya dengan apa yang barusan didengar nya, apa indra pendengar nya malfungsi? “Soo....” “You can hug me every day and night bahkan you can kiss me every day and night juga” Chanyeol membawa tangan nya ke kening Kyungsoo lagi memeriksa suhu tubuh mantan kekasihnya yang siapa tahu sedang tidak sehat hingga membuatnya seperti ini. “Nggak panas” “Aku nggak sakit” “Kamu aneh makanya saya kira kamu sakit” “Udahlah aku pulang aja” “Jadi kita balikan?” Tidak ada jawaban. Karena Kyungsoo tidak tahu harus menjawab apa, mau jawab iya dia malu, mau bilang tidak mau kehilangan Chanyeol lagi, jauh lebih malu, lagian usaha PDKT yang dilakukan Chanyeol padanya juga sangat payah. Jadi dia cuma bisa ngelakuin hal ini.

𝘾𝙪𝙥

Kyungsoo mengecup kilat bibir Chanyeol yang tentu saja membuat pemiliknya kaget. Chanyeol memandangi wajah Kyungsoo lagi, mendaratkan ciuman-ciuman lembut dan manis di mulai dari kening, mata kiri dan kanan turun ke hidung, pipi, dagu dan berhenti di bibir. Menyalurkan rindu melalui pagutan-pagutan yang setiap detiknya semakin panas dan semakin menuntut. Lidah yang kini saling membelit satu sama lain, tak ada yang mau mengalah, lalu saling mengabsen deretan gigi satu sama lain, mengecap saliva satu sama lain yang sampai saat ini masih menjadi candu. Sampai Chanyeol melepaskan pagutan panas mereka lebih dulu bukan karena butuh oksigen atau kalah mahir dalam hal berciuman tapi karena dia di kagetkan oleh tangan Kyungsoo yang sudah masuk kedalam baju yang dia kenakan melalui sela diantara kancing pertama dan keduanya. Chanyeol menatap yang lebih muda tidak percaya, sementara yang ditatap hanya menunjukkan ekspresi biasa saja seolah tidak ada yang dia lakukan. “Apa London mengajarkan mu semua ini?” Kyungsoo menggeleng “Kangen yang ngajarin aku kaya gini” Demi apapun Chanyeol rasanya ingin terbang saat ini juga karena jawaban Kyungsoo barusan. Dia juga lebih menyukai Kyungsoo yang sekarang, yang lebih berani dan tidak malu-malu seperti dulu. Tapi jantung nya yang tidak aman, jantung nya berdetak lebih kencang dari orang yang sedang berlari maraton.

Chanyeol kembali menarik Kyungsoo kedalam dekapan nya tapi nampaknya yang lebih muda ini memang sedang menguji keimanan nya. Tangan Kyungsoo kembali masuk kedalam baju chanyeol,meraba apa saja yang ada didalamnya. Wajahnya yang terbenam di leher sang kekasih memudahkan nya untuk membuat beberapa karya baru disana. Chanyeol untuk kesekian kalinya menutup matanya merasakan gelenyar panas di tubuhnya akibat dari semua yang di lakukan Kyungsoo terhadapnya. Sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak membalas semua yang dilakukan Kyungsoo terhadap nya. “Kyungsoo stop kalau kamu nggak mau pengalaman sex pertama mu dilakukan di rumah sakit” Kyungsoo mendongak, pergerakan tangan nya yang menelusuri apa saja yang ada didalam baju chanyeol juga terhenti “Aku nggak mau ngelakuin sex sebelum menikah” Tatapan polos itu. Mau mati saja rasanya Chanyeol saat ini. Kyungsoo menggoda nya, membawa gairahnya naik sampai ke level yang semakin tinggi dan menjatuhkan nya begitu saja seperti saat ini membuat kepalanya pusing tidak tertahan.

Kyungsoo membolakan matanya karena kakinya tidak sengaja menyentuh sesuatu diantara selangkangan Chanyeol yang saat ini sudah sangat keras, dia tidak merasa bersalah sama sekali, apalagi takut. Dia justru puas membuat Chanyeol seperti saat ini. Padahal dia hanya menggunakan tangan dan mulut nya itu pun masih dibagian atas saja belum ke bagian lain nya tapi Chanyeol sudah turn on sampai segitunya. “Apa aku pulang aja?” Chanyeol menghembuskan nafas berat, mengeluarkan tangan Kyungsoo dari dalam baju nya dan memeluknya erat menumpukan kepalanya diatas kepala kekasih lama yang baru menjadi kekasihnya lagi beberapa saat lalu. “Cukup diem aja disini” Tapi yang namanya Kyungsoo memang tidak bisa diperingati secara baik-baik, bibirnya mulai beraksi lagi “Kyungsoo” Kyungsoo terkekeh lalu benar-benar berhenti melakukan semua aksinya. “Jadi kapan kamu mau saya nikahi? Besok atau lusa?” “Sinting” “Kalau kamu kaya gini mana bisa saya nunggu terlalu lama” “Aku nggak akan nikah sebelum lulus dan punya karir yang stabil” Bom macam apalagi yang Kyungsoo lemparkan padanya kali ini? “Berapa lama lagi?” “Mungkin satu atau dua tahu lagi” “Tapi limit saya cuma sampai bulan depan” Kyungsoo terkekeh mendengar jawaban kekasih lama tapi baru nya tersebut. Dia juga tidak menyangka kalau Chanyeol berhasil bertahan dari godaan nya. Sedikit kecewa tapi melegakan.

Kekehan, tawa bahkan rajukan manja mengisi ruangan tersebut hingga melewati sepertiga malam. Membicarakan bagaimana Kyungsoo saat di Birmingham, bagaimana susahnya dia beradaptasi dan bagaimana susahnya dia mengimbangi teman-teman nya yang lain supaya tidak tertinggal juga bagaimana susahnya dia berusaha move on dari Chanyeol yang tentu saja membuat Chanyeol bahagia karena walaupun mereka sempat terpisah oleh jarak dan waktu tapi perasaan mereka masih searah. Dilanjutkan dengan Chanyeol yang bercerita bagaimana Sehun merawat nya, menemaninya di setiap sesi terapi bahkan membantunya menggantikan baju saat dia masih tidak bisa begitu banyak bergerak yang membuat Kyungsoo sedikit iri karena Sehun lebih dulu melihat apa yang seharusnya Kyungsoo lihat lebih dulu. Perpisahan selama setahun serta dan waktu yang memisahkan mereka nyatanya tidak membuat begitu banyak perubahan. Perasaan mereka masih sama seperti dulu bahkan mungkin sekarang jauh lebih besar karena sudah tahu bagaimana rasanya berpisah dan kehilangan. Dan tidak mau merasakan hal tersebut untuk kedua kalinya.