“Halo....” Dengan suara setenang mungkin, Kyungsoo mengangkat telfon yang sudah berdering dari beberapa menit lalu. Ia menggigit bibir bawahnya, canggung dan tidak tahu harus mengatakan apa pada orang yang berada diseberang sana. “Sorry ya, Soo. Malem-malem gini aku nelfon, abisan kangen sih.”
“Park Chanyeol sialan, bisa-bisanya dia bilang kangen segampang itu.” Kyungsoo mengumpat dalam hati, merutuki kalimat Chanyeol yang menyebabkan efek fatal pada fungsi kerja organ tubuhnya. Bibirnya sulit untuk tidak tertarik keatas dan membentuk hati yang sempurna bahkan dia tidak bisa mengontrol suaranya supaya tidak berteriak sehingga ia harus membekap mulutnya sendiri. Kakinya menendang-nendang udara tidak jelas dan, Kyungsoo yakin saat ini ada ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan diperutnya.
“Halo? Kyungsoo??? Kamu masih disana???.” Kyungsoo mengambil benda persegi empat yang tadi sempat dilemparnya, mengontrol detak jantung, suara dan organ lain nya yang sempat terganggu beberapa waktu lalu. “Oh... Masih... Masih ada kok, aku masih ada disini.” “Kirain tidur.” Ucap Chanyeol diseberang sana yang diakhiri dengan sebuah kekehan.
Diam. Sunyi. Sepi dan canggung. Keduanya tidak ada yang tahu harus memulai obrolan dari mana.
“Emmmm... Kita mau diem-dieman gini aja?.” Ucap Kyungsoo memecah keheningan diantara keduanya. “Padahal aku duluan ya yang nelfon, tapi aku sendiri juga yang nggak tau mau ngomong apa.” Kyungsoo menganggukkan kepalanya, berusaha mencari bahan pembicaraan untuk mereka, sebelum suara Chanyeol menginterupsi kegiatannya. “Aku belum pernah pacaran ataupun ngejalin hubungan spesial samaa seseorang. Ini kali pertama aku ngeberanniin diri karena aku bener-bener pengen kenal kamu lebih jauh lagi.”
“Beneran?”
“Beneran, buat apa coba aku bohong. Dari pertama kali aku liat kamu pas di fansign event jujur aja aku mulai tertarik dan karena kamu hampir dateng ke setiap fansign event, fanmeet dan konser jadi ya aku ngerasa udah deket aja sama kamu, apalagi kalau fansign kamu lebih banyak cerita daripada nanya-nanya kayak fans lain.” Mengingat kembali kenangan diawal-awal pertemuannya dengan Kyungsoo membuat pria pemilik tato kera ini tidak bisa mencegah bibirnya supaya tidak tersenyum hingga menampilkan dimple pada sebelah pipi yang semakin menambah kadar indahnya.
Sedangkan Kyungsoo, semakin membenamkan wajahnya kedalam bantal guna meredam suara nyaring yang mungkin lolos dari mulutnya setiap mendengar untaian kalimat yang Chanyeol ucapkan padanya. Ia menarik nafas dalam sebelum mulai berbicara, membenarkan kenangan yang ternyata sedikit berbeda dengan yang berada di ingatannya.
“Awal kita ketemu tuh nggak gitu”
“Eh?”
“Pertama banget kita ketemu waktu showcase debut, aku bahkan sampe ngintip ke backstage, hehehehe”
“Oh ya?”
“Iya Chanyeol, tapi pertama kali kamu ngeliat aku ya emang bener pas di fansign”
Keduanya kembali terdiam, membuat obrolan yang menarik memang tidak mudah ternyata.
“Chanyeol”
“Hm?” Kyungsoo menurunkan ponselnya, menekan tombol bergambar speaker lalu pergi ke aplikasi berlogo burung gempal favoritnya.
“Kyungsoo?”
“Ya? Oh iya aku sampe lupa”
Chanyeol, diseberang sana mengangkat sepasang alisnya, kebingungan dengan pernyataan Kyungsoo, barusan.
“Masih inget waktu pertama kali kita telfonan?”
“Inget, kamu sampe ketiduran”
“Haha iya. Waktu itu kamu nyanyiin lagu yang kamu bilang itu lagu baru kamu, apa itu terinspirasi dari pengalaman pribadi?”
“Ah... In your eyes?”
“Oh... Judulnya in your eyes?”
“Iya. Kenapa kamu bisa nyimpulin kalo lagu itu dari pengalaman pribadiku?”
“Liriknya, pesan yang pengen kamu sampein lewat lagu itu bener-bener sampai, kapan dirilis?”
“Lagunya ditolak, nggak sesuai sama tema comeback sc selanjutnya”
“Ah.... Gitu. Terus waktu dipantai kenapa tiba-tiba nangis?”
Chanyeol terkekeh sebelum menjawab pertanyaan Kyungsoo
“Tiba-tiba aku keinget lirik in your eyes soo”
“Ah... Bener”
“Kapanpun kamu mau cerita, aku siap mendengarkan.”
“Terimakasih, Chanyeol. Kamu juga, kapanpun kamu butuh aku, aku bakal selalu ada.”
Keduanya sama-sama sudah merebahkan diri, menikmati nyamannya kasur setelah seharian beraktivitas. Keduanya enggan mematikan saluran telepon dan saling berusaha mencari topik pembicaraan dan saling mencari tahu tentang satu sama lain, hingga entah siapa yang tertidur lebih dulu dengan ponsel yang masih menempel ditelinga.
In your eyes lyrics The day I feel small for nothing the day I don't want to do anything In a continuation of those days When i want to disappear I bump into reality and get bruised I got hurt by people's words I can't even move anymore save me