HAPPY BIRTHDAY
Sumpah demi apapun suhu saat ini sudah benar-benar sangat dingin, ini akhir November dan daratan disekitar sudah pasti dipenuhi warna putih, tapi pemuda jangkung berpakaian serba hitam kecuali makser nya ini sangat bersemangat menyibak lautan manusia yang memadati jalanan yang semakin larut justru semakin ramai. Tempat yang akan dia tuju adalah rumah, rumah yang dimaksud adalah seseorang yang menempati apartemen miliknya, lebih tepatnya milik mereka berdua. Begitu membuka pintu dia langsung disambut oleh sepasang sepatu yang dilepas asal oleh pemiliknya, namun dia tahu sepatu ini sudah pasti milik kekasihnya yang beberapa saat lalu memberikan kabar kalau dia baru selesai syuting untuk film terbarunya nanti. Apartemen nya sangat sepi, mungkin kekasih mungilnya sudah bergulung didalam selimut karena lelah beraktivitas seharian ini, kadang ia ingin marah dengan perusahaan dan staff yang tidak becus mengatur jadwal kekasih mungilnya ini. Kekasihnya adalah orang yang pertama memberinya ucapan selamat ulang tahun, dia sangat menyesal karena tidak bisa merayakan ulang tahun pacarnya secara langsung, dia hanya bisa mengucapkan via suara karena keadaan yang mendesaknya. Chanyeol berniat memberikan surprise kepada Kyungsoo, kekasih mungilnya. Dia sengaja tidak memberi tahu Kyungsoo kalau dia akan pulang malam ini, tapi sepertinya dia yang diberikan surprise tidak langsung oleh Kyungsoo. Chanyeol mengurungkan tangan nya yang ingin mendorong daun pintu, dari sini terlihat jelas Kyungsoo sedang duduk ditepian ranjang dengan kedua mata tertutup dan kedua tangan terkepal erat didepan dada. Sumber penerangan hanya berasal dari lilin yang di letakkan diatas nakas. Tidak ada suara lain yang terdengar selain suara Kyungsoo yang sedang berbicara dengan sang pemilik kehidupan. Dari celah daun pintu ini Chanyeol mendengarkan dengan baik dan mengaminkan setiap kalimat yang terlantun dari bibir Kyungsoo. Sudut bibirnya otomatis tertarik keatas mendengar semua do'a yang Kyungsoo panjatkan untuknya.
Tuhan, aku hanya akan bicara sekali. Jadi kumohon dengarkan aku baik-baik. Tuhan, hari ini ia bertambah dewasa. Aku tak tahu akan jadi seperti apa wajahnya kelak. Akan semakin manly atau berubah menggemaskan aku tak tahu. Aku hanya meminta pada-Mu, semoga diusianya yang semakin dewasa ini, Kau masih mau menjewer telinga lebarnya atau menyentil dahinya saat ia berbuat salah. Rengkuh ia dalam pelukanmu saat ia sedih atau terluka. Gandeng tangannya saat ia menapaki jalan baru yang Kau kehendaki agar ia tak tersesat nantinya. Hiasi hatinya dengan jutaan keajaiban yang hanya Kau saja yang mampu melakukannya. Tuhan, dia memang bukan yang pertama untukku. Dia juga bukan yang paling berharga bagiku. Tapi, sekurang apapun dia, aku tetap sangat menyukainya. Aku menyayanginya hingga pada taraf abnormal. Tuhan, terima kasih sudah mengirimkan manusia menyebalkan ini di hidupku karena akan lebih menyebalkan kalau dia tidak ada dalam kehidupan ku. Terima kasih sudah membuatku untuk mencintainya dari hari ke hari. Terima kasih untuk tidak membiarkan ku merasa sepi dan sendiri. Tuhan, jika Kau tak bosan mendengar ocehanku, bisakah aku meminta satu hal lagi? Ah, anggap saja bisa. Jadi, bisakah Kau menjaga dan menyanginya untukku? Berkati ia dengan rahmatmu dan biarkan ia tetap ada dalam cerita hidupku, buat dia tersenyum seperti itu agar aku tahu kalau mentari memang masih terbit dari timur. Tuhan, aku menyayangimu. God, i really love him, he's the best gift ever in my life. Selamat ulang tahun Park Chanyeol. God bless till the ends of your life. Give me your smile, and i won't leave you. Keep healty, keep friendly, and keep being a good person. Do it whatever you want to do, and enjoy your life. Love you Park. Tuhan, aku padamu.
“Amen” Kyungsoo langsung membuka matanya begitu ada yang menyahuti do'a nya barusan dan dia tahu betul itu suara siapa, siapa lagi kalau bukan kekasihnya, Park Chanyeol. Ini sedikit tidak mungkin karena Chanyeol bilang dia sangat lelah karena dua pertunjukan musikal hari ini makanya setelah ia memberikan ucapan selamat ulang tahun dia langsung pergi tidur. Tapi lihatlah siapa yang sedang bersandar dipintu sana, walaupun dalam kegelapan seperti ini Kyungsoo bisa mengenali postur tubuh kekasihnya dengan sangat baik. Langkah demi langkah terlewati hingga kini Chanyeol duduk ditepian ranjang yang sama dengan Kyungsoo. Jari jemari mereka tertaut erat, pandangan mereka terkunci, saling menyelami indahnya manik satu sama lain. Kedua nya masih tetap diam menikmati momen yang memang sangat mereka rindukan ini sampai tiba-tiba Chanyeol membuat sedikit jarak diantara mereka berdua lalu menangkup kedua pipi kekasih nya dengan jemari indah nya dan
'chu~'
“YAKKK” yang lebih kecil tidak marah sungguh, dia hanya tidak suka karena perlakuan seenak jidat pacarnya itu membuat debaran jantung nya semakin tidak karuan, apalagi kaki nya rasanya seperti tidak bisa diajak untuk berpijak diatas bumi lagi. Dan apa? Setelah memperlakukan si mungil seenaknya begini dia hanya mengedikkan bahu dan menaikkan masker nya kembali, yak laki-laki ini benar-benar ya! “kau pikir satu kecupan cukup?” dia hanya diam dan menaruh kedua tangan nya didalam coat panjang yang dipakai nya. Kyungsoo mengikis jarak diantara mereka supaya bisa maraih bibir lelaki didepan nya saat ini.
'chu'
“itu hukuman karena kau datang tiba-tiba” dan ah lihatlah chanyeol lucu sekali saat membolakan matanya karena kaget seperti sekarang, bagaimana ini Kyungsoo jadi menginginkan nya lagi.
'chu'
“Itu untuk kau yang tadi mencuri kecupan dariku”
'chu'
“itu karena kau membuatku hampir mati karena merindukan mu”
Chanyeol kembali menangkup pipi chubby Kyungsoo dengan kedua tangannya, “siapa yang mengajarimu hal seperti ini?” perlu kalian tahu dia berbicara seperti itu diatas bibir kekasihnya, sungguh ini keterlaluan, jantung Kyungsoo rasanya mau lepas.
“Tidak ada yang mengajari ku seperti ini tapi kau, jarak dan waktu yang membuatku seperti ini”
Chanyeol lalu tersenyum dan mengusak surai hitam kekasihnya sebelum membawa sebelah tangan pacarnya itu kedalam genggaman nya. “Happy birthday,” Kyungsoo menarik tangannya dan berbalik kearah nakas mengambil selembar roti tawar dengan taburan gula pasir diatas nya dan satu lilin menancap ditengah “maaf aku tidak menyiapkan kue, toko kue favorit mu sudah tutup saat aku pulang tadi dan aku tidak sempat membuat sendiri karena seperti yang kau tahu jadwalku sangat padat, terdengar seperti sebuah alasan memang.” Chanyeol hanya diam dan langsung menutup kedua matanya, menautkan jari jemarinya menanggapi rentetan kalimat panjang dari kekasihnya “Tuhan do'a ku sama seperti do'a Kyungsoo tadi” dan dilanjutkan dengan meniup lilin satu-satunya penerangan diruangan ini. Kyungsoo segera menyalakan lampu tidur yang ada dibelakangnya.
“Kue ini memang sederhana, sesederhana cinta kita”
“Yak Park Chanyeol kau menghabiskan nya dalam dua suapan? Tidak memberiku sedikitpun?”
“Ini hanya selembar roti sayang, aku saja masih kurang”
“Dasar menyebalkan”
“Dan pria menyebalkan ini meminta mu untuk selalu berada disisi nya sampai takdir Tuhan yang memisahkan nanti, melewati berbagai momen kehidupan bersama-sama untuk waktu yang lama, mau kah?”
“Kau sedang melamarku?”
“Ya begitulah”
“Tidak romantis sama sekali” tipikal Park Chanyeol sekali “ya, aku mau”
“Terimakasih sayang” Chanyeol menarik Kyungsoo masuk kedalam pelukan hangatnya “ aku janji tidak akan membuat mu kecewa karena telah mengambil keputusan ini”
“Aku yang harusnya berterimakasih padamu dan mungkin aku tidak selalu bisa membuat mu bahagia tapi aku akan selalu berusaha membukakan jalan untuk mu bahagia.”
“Cincin nya menyusul ya sayang, tadi pas aku ambil masih belum jadi katanya”
“Aku tidak pernah membayangkan akan dilamar secara mencicil seperti ini”
Setelahnya mereka terbahak-bahak menertawakan cara lamaran mereka yang aneh. Ya beginilah hubungan mereka, unik dan sederhana tapi selalu bikin bahagia.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY BIRTHDAY PARK CHANYEOL ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Fin.