Kyungsoo mengalihkan pandangannya lagi pada hamparan sungai didepannya. “Kapan aku bisa kembali kesini lagi?” “Kau bisa kembali kesini lagi kapanpun kau mau, bukan?” Sahut Chanyeol bingung “Maksud ku, bersamamu” Chanyeol mengangguk. “Tentu kita akan kesini lagi bersama-sama.” Wajah Kyungsoo bersemu merah mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Chanyeol. Seketika ia merasa gugup saat Chanyeol berjalan mendekatinya. Kyungsoo bergeser — berusaha menjauhi Chanyeol namun Alien itu terlanjur menarik tubuh mungilnya kedalam dekapannya. “Ch— Chan?” Kyungsoo nyaris kesulitan bernafas ketika tangan kekar Chanyeol melingkar disekitar pinggangnya. Matanya membeliak saat dagu Chanyeol mendarat dibahu kanannya. Ingin rasanya Kyungsoo melepaskan diri dari pelukan Chanyeol yang semakin erat. Tetapi entah mengapa batinnya justru memilih membiarkan Chanyeol memeluknya. Karena sebenarnya Kyungsoo merasa nyaman saat Chanyeol memberikan kehangatan melalui pelukan itu. Chanyeol semakin melesakkan wajah nya di perpotongan leher Kyungsoo. Membiarkan indra penciuman nya menghirup aroma hormon makhluk bumi yang menurutnya sangat harum. Sementara Kyungsoo, ia terlihat berusaha mengendalikan debaran jantungnya yang semakin tak terkendali. Darahnya berdesir ketika Chanyeol mengecup leher jenjangnya yang mulus. Kyungsoo mulai terbuai dengan cumbuan yang diberikan Chanyeol padanya.

Perlahan Chanyeol memiringkan wajahnya, agar bisa menatap wajah mikik Kyungsoo yang telah menarik perhatiannya sejak pertemuan pertama mereka. Kyungsoo tahu apa yang akan dilakukan Chanyeol ketika wajah lelaki itu semakin mendekat. Tetapi ia tidak punya tenaga untuk menghindar, karena pandangannya seolah terkunci pada tatapan teduh milik Chanyeol. Bahkan tanpa mendapat perintah dari otaknya, mata Kyungsoo secara refleks terpejam— bersamaan dengan gerakan cepat Chanyeol ketika mendaratkan bibirnya di bibir Kyungsoo. Chanyeol tidak menduga jika Kyungsoo akan membalas ciumannya yang perlahan semakin menuntut. Terlebih saat kedua tangan Kyungsoo mulai melingkar di lehernya. Chanyeol bersorak gembira atas balasan yang diberikan Kyungsoo. Salah satu tangannya menahan tengkuk kyungsoo— bermaksud memperdalam ciuman mereka. Sementara tangan yang lainnya masih melingkar pada pinggang Kyungsoo. Tak ada satupun dari mereka yang mencoba untuk menghentikan ciuman. Kenyataan nya, mereka sudah terbuai dengan sensasi gelenyar dari ciuman yang semakin memabukkan itu.

“Aku menyukaimu – tidak, aku mencintaimu Kyungsoo.” Ucap Chanyeol setelah melepas ciumannya. Kyungsoo tidak pernah berharap memiliki kekasih seperti Chanyeol. Lelaki yang memiliki kelebihan tampan, kelebihan tinggi dan kelebihan jarak. Jarak tempatnya berasal ratusan ribu kilometer cahaya jauhnya dari Bumi. Kyungsoo juga tidak menyangka Chanyeol mampu meliriknya. Tapi Kyungsoo tidak bisa melewatkan 'kesempatan' yang ditujukan kepadanya saat Chanyeol menunjukkan ketertarikan untuknya. Kyungsoo tidak menampik bahwa dirinya menyukai Chanyeol. Semua perbedaan yang ada, atau hubungan ini akan berakhir bagaimana nantinya biar dipikirkan nanti saja. Memikirkan sesuatu yang belum terjadi tidak ada untungnya juga. Mulai saat ini Kyungsoo berprinsip hiduplah seolah ini adalah hari terakhir. Dia akan melakukan apapun yang dia mau hari ini, karena tidak ada yang tahu esok dia masih bernafas atau tidak.

“Aku tidak akan memaksamu untuk buru-buru menjawabnya,” Chanyeol menarik napas panjang, “Aku tahu, ini memang terlalu cepat dan—”

CUP!

Diluar dugaan, Kyungsoo mencium bibir Chanyeol dalam hitungan detik. Membuat laki-laki itu terperanjat dengan ekspresi kagetnya. Kyungsoo tersenyum simpul melihat reaksi Chanyeol. “Aku juga mencintaimu, alien bodoh.” Setelah mengakhiri acara 'menyatakan cinta' mereka. Chanyeol dan Kyungsoo segera memutuskan untuk pulang kerumah dengan tangan mereka yang saling bertaut menyalurkan kehangatan satu sama lain.

Alarm pagi yang mengalun nyaring berhasil membangunkan Kyungsoo dari tidur pulasnya. Kyungsoo mengerjap-ngerjapkan matanya secara perlahan. Memperhatikan sekeliling— baju mereka yang berserakan dimana-mana. Sampai pandangannya berhenti pada sosok laki-laki yang masih tertidur pulas. Dari sini Kyungsoo benar-benar memuji pesona Chanyeol dengan ketampanan nya yang luar biasa. Dengan hati-hati Kyungsoo menyingkirkan tangan Chanyeol. Matanya mengawasi laki-laki itu. Sekedar memastikan Chanyeol tidak akan terbangun saat ia bergerak turun dari ranjang. Terlambat. Chanyeol sudah terlebih dulu menarik tubuhnya masuk kedalam dekapan hangat lelaki itu lagi. Membuat wajah Kyungsoo menempel di dada bidang Chanyeol yang tak tertutupi sehelai benangpun. Friksi kulit mereka yang saling bersentuhan membangkitkan lagi gelenyar kenikmatan yang baru padam beberapa jam yang lalu. Kyungsoo berusaha bangkit lagi, namun ucapan Chanyeol menghentikan niatan nya tersebut.

“Biarkan seperti ini dulu, lima belas menit” Matanya masih terpejam tapi tangannya semakin erat memeluk Kyungsoo dalam dekapannya, membuat Kyungsoo benar-benar menempel padanya hingga tak berjarak sama sekali. “Mau mengulang yang semalam?”

“Bodoh, kita harus bekerja”

“Sebentar saja”

“Sepulang kerja”

“Oke” Chanyeol langsung bangkit dan melesat ke kamar mandi, meninggalkan Kyungsoo yang masih kebingungan. “Yak! Kenapa lari begitu saja tanpa memakai baju lebih dulu?! Dasar Alien tidak punya sopan santun”

“Kau sudah melihat semuanya semalam.” Teriakan Chanyeol dari kamar mandi berhasil membuat pipi Kyungsoo memerah padam mengingat kejadian semalam.