“Mau kemana lu?” Tanya Sagara, pada kakaknya yang setengah berlari menuruni tangga.

“Kedepan”

“Ngapain?”

“Laptop gue ketinggalan di mobil, orang nya mau nganterin sekarang”

“Kebangetan emang lo.” Ucap Sagara dengan menggeleng-gelengkan kepalanya karena tak habis pikir dengan kakaknya yang sekarang sudah menghilang dibalik pintu.

Chandra langsung turun dari mobilnya dan berjalan kedepan pagar dimana Diyo berdiri.

“Ini.” Mereka bertukar tas laptop yang memiliki warna serta motif yang sama hingga tak bisa dibedakan oleh pemiliknya.

“Sorry ngerepotin lo malem-malem gini.”

“Santai aja Yo, buruan masuk gih diluar dingin.”

Diyo sekejap memperhatikan pakaian nya, hanya kaus pendek dan celana diatas lutut... Ia tadi terburu-buru takut Chandra datang ia belum ada didepan jadi ia tidak memperhatikan penampilannya.

“Sekali lagi makasih ya, Chandra.”

Lelaki pemilik telinga peri itu hanya tersenyum lalu berbalik menuju mobilnya.

“Oh iya Yo” Diyo menaikkan alisnya, penasaran dengan kelanjutan perkataan sang ketua UMM yang tiba-tiba berbalik kearahnya lagi. “Good night, selamat istirahat.” Ucap Chandra sebelum masuk kedalam mobil dan pergi menjauhi kediaman Diyo.