My Flower

Semakin hari keadaan Kyungsoo semakin memburuk tidak lagi ada suara yang pernah Baekhyun dengar setiap kali ia datang menjenguk, tidak lagi terlihat wajah ceria Kyungsoo yang berusaha menghiburnya dan membuat suasana membaik, tidak lagi ada tangan yang dengan gemas menampol bahunya jika ia sedang bertingkah menyebalkan.

Hanya ada Kyungsoo.

Dengan tubuh kurus dan kulit yang semakin memucat, yang harus bernafas dengan bantuan oxygen, matanya yang indah dengan binar yang memantulkan cahaya kini hanya terus menutup. Waktu tidur semakin lama setiap harinya.

Baekhyun memandang toples kaca yang berisi kumpulan kelopak-kelopak bunga yang dikumpulkan oleh Kyungsoo setiap kali ia batuk, warna bunga putih dengan sedikit merah muda. Bunga yang telah Kyungsoo kumpulkan sejak lima bulan yang lalu dimana pertamakali Kyungsoo mengalami desease ini. Awalnya hanya batuk-batuk kecil namun setelah satu minggu dadanya mulai terasa sesak dan terasa panas seakan sesuatu didalamnya terbakar. Lalu melewati minggu ketiga kelopak-kelopak bunga kecil mulai ikut muncul bersama batuknya.

“Soo, gue pulang dulu ya, ambil baju ganti bentar.”

Ada satu hal yang Baekhyun tidak tahu yang tidak bisa Kyungsoo ceritakan, desease-nya tidak serta merta muncul begitu saja tanpa penyebab, bukan hanya karena 'Cinta-nya' yang memang selama ini ia pendam dan ia jaga.

Disaat pertemuan dengan kawan sekolahnya beberapa waktu lalu Kyungsoo saat itu kembali ke tempat acara untuk mengambil barangnya yang tertinggal dan ia bertemu dengan Chanyeol dalam keadaan mabuk. Sendirian meracau di tepi jalan yang mulai sepi, dengan susah payah Kyungsoo berusaha untuk mengantar Chanyeol, namun ia tak mungkin membawa pria itu pulang ke kediaman keluarganya dalam keadaan mabuk seperti ini.

Hingga akhirnya Kyungsoo memutuskan untuk membawa Chanyeol masuk ke dalam mobilnya terlebih dulu, lalu ia menghubungi pacar lelaki tersebut. Di mana perempuan di seberang sana mengatakan untuk mengantar Chanyeol ke apartemennya saja dan di iyakan oleh Kyungsoo.

Tidak ada kejadian apapun juga dimalam itu, selain Kyungsoo yang terbawa nafsunya untuk memberikan sebuah ciuman saat memasangkan sabuk pengaman pada Chanyeol yang sudah tidak sadarkan diri. Rasanya kenyal, lembut dan manis persis seperti apa yang ada dipikirannya, melumatnya perlahan berharap sang pemilik tidak terganggu dengan apa yang dilakukannya.

Sejak malam itu Kyungsoo yang dulu hanya berniat akan menyimpan rapat-rapat perasannya dan bersiap untuk menyerah kembali merasakan dadanya berdegup gemuruh seperti pertama kali ia rasakan dulu.


“DOKTER!!! TOLONG! SOO! KYUNGSOO BANGUUNN!!! KUMOHON JANGAN TINGGALKAN AKU SEPERTI INI SOO! Hiks.. kumohon.. “

“DOKTER CEPAT!”

Ruang kecil bernuansa putih itu begitu sibuk dengan beberapa perawat juga dokter yang sibuk dengan peralatannya, suara bising dari peralatan medis berdenging. Baekhyun menangis pilu mengatupkan tangan sambil terus memanjatkan doa, ruang yang tertutup rapat dengan paramedis yang tengah berjuang melawan kehendak Tuhan demi sebuah kehidupan.

BRAK!!

Baekhyun yang tengah menanti didepan ruang menoleh melihat seseorang yang datang dengan terburu, penampilannya yang kacau juga peluh yang membasahi pelipisnya. Wajahnya pucat bercampur panik dengan ritme nafas yang berantakan.

Baekhyun mencoba membantu Chanyeol untuk berdiri, dengan kedua kaki yang terlampau lemah Chanyeol menopang diri berlari menuju pintu dengan nekad menerobos masuk kedalam ruang dengan paramedis yang masih sibuk memacu jantung.

Lemas.

Begitu ia melihat sosok yang terbaring disana telah melepas alat bantunya untuk hidup, serta denging alat pacu jantung yang melintang lurus.

“KYUNGSOO!!!”

Tidak ada satu detikpun terlewat dengan nafas ini yang selalu membawa namamu Jika bunga tidak memiliki pemilik Jika bunga ini hanya tumbuh liar Ia tetaplah bunga, bunga indah Sampai kapanpun ia akan tetap mekar dengan indah Layaknya dirimu, begitu indah Hanya bahkan jika menyebut namamu.

Baekhyun mengusap lelehan air matanya, lalu ia berbalik menatap Chanyeol yang sama terpuruknya dengannya, mungkin sebagai belahan hati sahabatnya ia merasakan kehancuran yang sama, atau bahkan lebih.

Berjalan mendekati Chanyeol masih dengan kepala yang tertunduk teremenung, duduk di hadapannya dan menepuk bahu pria itu pelan.

Perlahan Chanyeol mengangkat wajahnya menatap Baekhyun yang tersenyum kecil, menyodorkan toples berisi serpihan bunga yang Kyungsoo kumpulkan.

“Maafkan aku yang terlambat memberi tahumu.”

Tangannya bergetar menerima toples itu. Serpihan bunga Sakura.

“Kyungsoo mengumpulkan itu semua dari awal, bahkan iya tidak berniat membuang sehelai kelopak bunga pun... sedikitpun ia tidak pernah berniat untuk membuang perasaannya meski seberusaha apapun aku membujuknya untuk menjalani operasi. Ia tidak ingin membuang sedikitpun perasaannya padamu.”

Chanyeol tidak bisa berkata-kata ia hanya menunduk semakin dalam tangisnya, kenapa ia begitu bodoh, kenapa ia tidak menyadarinya? Dan banyak kenapa, kenapa lainnya yang kini berputar di kepalanya.

Ia memegang tangan dingin Kyungsoo, “you are my flower, you are my spring, aku tahu aku sangat terlambat tapi mulai detik ini bisa ku pastikan setiap detak dan hembus nafasku hanya untukmu, my flower... Please wake up.”

Bunga Sakura memiliki makna sebagai janji yang ditepati karena seakan-akan bunga ini selalu mengatakan akan datang kembali setiap musimnya. Bisa dikatakan juga sebagai sebuah siklus kehidupan memiliki makna dimana ada kebahagiaan akan diakhiri dengan kesedihan, di mana ada kelahiran akan diakhiri dengan kematian. Hal ini selaras dengan hidup ini yang singkat namun indah.

Hanahaki desease adalah sebuah penyakit fiksi dimana pengidapnya akan tumbuh bunga diparu-parunya yang kian lama kian mekar, hingga membuat batuk mengeluarkan kelopak- kelopak bunga. Penyakit seseorang dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta sepihak. Setiap bunga yang tumbuh berbeda pada setiap orang berdasarkan rasa cinta di penderita, tiap bunga pasti memiliki makna yang indah sendirinya. Tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakit ini selain melalui operasi pengangkatan akar dari dalam tubuh dengan resiko semua perasaan yang si penderita miliki untuk orang yang ia cintai menghilang dan ia tak akan lagi bisa merasakan rasa cinta untuk orang tersebut. Lainnya, penderita akan mati membawa perasaannya jika orang yg disukai tidak bisa membalas perasaannya. Hanya keajaiban jika mereka saling membalas cinta maka tunas bunga di dalam paru-paru akan menciut dan menghilang.

🌸🌸🌸END🌸🌸🌸