PART 3
“Ayo kita cari makan dulu” Usul Chanyeol yang masih sibuk melihat-lihat jalanan Jepang yang semakin sore semakin padat. Namun perutnya tidak bisa bohong. Sel lapar didalam sana pasti sedang berlarian sambil menangis karena kelaparan.
“Aku juga sangat lapar.” Benar sekali setibanya di Jepang mereka memang belum makan apapun. Bahkan semenjak pagi tadi perut mereka baru terisi air mineral dan angin saja.
Akhirnya mereka menuju ke convience store terdekat. Ya benar, makanan pertama yang mereka makan di Jepang adalah makanan siap saji yang ada di convience store, karena budget mereka hanya lima ratus yen per orang. Awalnya Kyungsoo menawarkan tiga ratus yen per orang tapi Chanyeol menolak. “Let's eat more delicious, babe”
“Let's eat different menu.”
“I want to go there, guys i found lawson it's a convience store with a lot of delicious foods” Ya mereka berpisah lagi, convience store yang mau mereka datangi berbeda.
Menurut Kyungsoo menu makanan siap saji yang ada di Lawson jauh lebih enak dari pada yang ada di 7-11 pilihan, Chanyeol.
Begitu masuk Kyungsoo langsung menuju ke rak makanan siap saji berjejer dengan rapih, siap untuk dipilih dan dibawa pulang.
“Japanese convience store has different kinds of foods more than i expected.” Berbagai makanan terjangkau disiapkan, solusi untuk santapan banyak orang yang sibuk dan malas untuk memasak. Dan yang berduit pas-pasan seperti Kyungsoo dan Chanyeol juga.
“There's also mackerel which so hard to find in Korean lunch box.”
Kandidat pertama menu makan siang Kyungsoo adalah, satu kotak persegi yang mengandung banyak sayuran, Fresh spring rolls. “From what i see, instead of meat and something oily, this one looks fresh” Kyungsoo mengarahkan makanan pilihannya ke depan kamera, “it's sort of like Vietnamese spring roll.” Lanjutnya lagi.
Kandidat selanjutnya, “It's like spaghetti, there's sauce too.” Kyungsoo juga tidak tahu apa nama makanan yang saat ini dipegangnya, terlihat seperti spaghetti tapi bukan, dibilang bukan juga terlihat sangat mirip.
Kandidat ke tiga adalah sushi yang kita tidak perlu iri dengan restoran mewah, di convience store seperti ini pun ada.
“There's sushi too. Sadly the price is 554 Yen, i can't have it.” Dengan berat hati Kyungsoo menaruh lagi lunch box kimchi pilihannya ke tempat asalnya.
Lanjut mencari makanan enak dengan harga yang sesuai dengan budgetnya.
“There should be something delicious. I'll have this 498 yen lunch box, it's not bad right?.” Akhirnya pilihan Kyungsoo jatuh pada lunch box dengan nasi dan berbagai lauk yang penampilannya sangat cantik dan sepertinya akan memiliki rasa yang semoga saja enak.
Chanyeol baru saja memasuki convience store dan sama seperti yang dilakukan Kyungsoo dia juga langsung kearah rak makanan berada. “What is this? It's a soup but there's bread. My mother likes to bake bread with soup too.” Ia menaruh kembali soup cup tersebut ke tempat semula.
Lanjut mencari makan seperti tujuan awalnya masuk kesini, tapi....... “It's roller omelette, there's also king crab meat,” pada akhirnya Chanyeol berhenti disetiap rak yang berhasil mencuri perhatiannya.
“Is this alcohol?” Hingga pada akhirnya ia terpesona pada alkohol Jepang. Namun ia segera menyadarkan dirinya lagi kalau dia datang ke sini untuk membeli makanan. Ia menaruh kembali alkohol tersebut dan benar-benar berjalan kearah tempat makanan siap saji berada.
“I think Kyungsoo chose something with rice, since Kyungsoo likes rice. Then i'll choose noodle. Since the deal is 500 yen.”
Pilihan pertama makanan Chanyeol adalah soba dengan harga yang bersahabat dan terlihat enak. “There's soba with affordable price and it's look delicious.”
Tapi sepertinya bibim guksu yang ada di rak bawah terlihat lebih enak. “Bibim guksu, but we have this in korea.” Dia menaruhnya kembali.
Kandidat selanjutnya adalah bacon chicken meat pasta with full of toppings. “Kualitas nya keliatan bagus, this one is 462 yen.” Pada akhirnya Chanyeol bingung dia harus memilih yang mana diantara ketiga makanan tersebut.
Akhirnya Chanyeol juga sukses membeli makanan di convience store. “Thank you”.
“I've arrived but there are a lot of people” Chanyeol duduk disamping Kyungsoo sudah sampai lebih dulu. Setelah belanja makanan di minimarket pilihan masing-masing, mereka kembali bertemu ditempat tadi mereka berpisah untuk makan bersama.
“There are a lot of people, i don't think we can eat here.” Bisik Kyungsoo pada Chanyeol.
Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang menyangka kalau Chanyeol dan Kyungsoo sedang berada di Jepang saat ini, tapi sepertinya berita keberadaan mereka mereka di Jepang sudah menyebar dengan sangat cepat hingga bisa terkumpul banyak fans yang mengelilingi mereka saat ini. Mereka tidak menganggu hanya berkumpul dan ingin melihat dari jarak yang lebih dekat saja.
“Chanyeol” seorang fans memanggil Chanyeol dan ditanggapi dengan senyuman tampan olehnya. “ A lot of people recognized me, i'm very thankful, but i don't know what to do.”
Beginilah riskan nya kalau syuting tanpa team. Kalau ada 6112 team pasti bisa teratasi dengan mudah. Demi keamanan dan kenyamanan akhirnya mereka pindah untuk mencari tempat yang jauh lebih sepi.
Chanyeol merangkul pundak Kyungsoo yang sedang sibuk memegangi stick kamera. Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka menemukan taman yang cukup sepi dan sepertinya akan makan disana saja. “It's nice” ungkap Chanyeol jujur saat mereka baru saja duduk di bangku taman. Udaranya bagus, suasananya bagus, semuanya bagus, cocok untuk dijadikan tempat makan. Disebelah mereka ada sepasang kekasih yang sedang makan bersama juga.
Chanyeol mempersiapkan makanan mereka berdua, sedangkan Kyungsoo duduk bersandar menengadah kan kepala ke langit karena merasa sangat lelah harus memegang kamera kemana-kemana.
“I choose lunch box with fried foods, it's something simple. Japan is populer with these fried foods” Setelah menjelaskan singkat pada Chanyeol tentang menu pilihan nya, Kyungsoo langsung memakan makanan nya, meninggalkan Chanyeol yang masih menuangkan kuah pada Udon nya. Pilihan menu Chanyeol adalah cold udon, terlihat sangat segar dan lezat, cocok dimakan dimusim panas seperti sekarang.
Ini adalah makanan pertama yang mereka makan di jepang. Mereka makan dengan lahap, bahkan tidak berbicara sedikitpun walaupun rasanya sedikit aneh di lidah mereka.
“It's so delicious maybe because i'm hungry, what should i do” Kyungsoo hampir meneteskan air matanya, tapi dia juga tertawa. Bahkan rasa makanan siap saji yang dijual di convience store terasa seenak ini kalau dimakan saat benar-benar sedang lapar.
Kyungsoo menyuapi Chanyeol, Ebi Furai yang menurutnya sangat enak, “eat this one, the rice is also delicious” Dia juga menyuapkan nasi pada Chanyeol.
Look like they're doing eating show of japan convience store. Kyungsoo sangat menyukainya saat Chanyeol juga menyuapi nya Udon dingin milik kekasihnya tersebut. Rasanya jauh lebih enak.
“Although i kind of expected this, i'm good at talking to strangers. I asked Korean and also Japanese. I asked a lot of people. Even it was hot, there was one person who was already about to go down and take subway she went up again and took me to the place i was looking for. Seeing that, i'm really......”
“It's because you are handsome”
“Why you are like this?”
“I'm sure. There's ulterior motive”
“Stop it. It makes me embremaced really.....” Sungguh demi apapun wajah Kyungsoo langsung memerah, dia langsung tersenyum malu-malu dan menundukkan kepalanya karena pujian dari Chanyeol barusan. Selama apapun mereka berpacaran tetap saja Kyungsoo selalu tersipu setiap Chanyeol memujinya.
Acara makan siang mereka sudah selesai tanpa tersisa sedikitpun. Energi mereka sudah kembali terisi, kini saatnya melanjutkan perjalanan lagi. Chanyeol membawa sampah bekas makanan milik mereka.
Awan bergerak membawa kegelapan. Waktu telah berlalu yang membawa penyesalan. Menjelang akhir hari di mana ini? Tempat yang Chanyeol tahu tapi Kyungsoo tidak tahu. Osaka indoor baseball arena. “It's ORIX buffaloes arena”
“Kyocera dome?”
“Yes” As expected it's baseball when it comes to japan. Kyungsoo terlihat sangat bahagia tanpa tau alasan sebenarnya untuk apa mereka datang kesini. Ini adalah hadiah yang disiapkan Chanyeol untuk Kyungsoo. This is horror house prepared for you.
“Isn't it horror that comes to mind when it come to japan. I'll do my best to guide Kyungsoo to the horror”
Begitu masuk kedalam Kyocera Dome, Kyungsoo langsung bersorak bahagia karena suhu ruangan yang dingin. “Woahhhhh sejuk banget” sibuk melihat² pemandangan diluar dari setiap jendela kaca yang dilewati nya tanpa curiga sedikitpun Chanyeol akan membawa nya kemana. Akhirnya mereka sampai dilantai atas. Sekarang saatnya untuk berpisah.
“Oh my god” Kyungsoo tertawa melihat apa yang ada di depan sana, gelap, gelap dan gelap, penuh dengan spooky aura. Merasakan aura yabg aneh membuat Kyungsoo selangkah mundur kebelakang.
Chanyeol menjelaskan kalau dia harus masuk sendirian dan bertemu lagi lantai dasar nanti. “Wow... Oh my god. I'm really going alone?”
“Yes, you go alone. Bye-bye”
“Bye”
“Come back alive”
“I'm a bit scared actually” Kyungsoo menengok kearah Chanyeol yang masih belum meninggalkan nya berharap pria tinggi tersebut akan menemaninya masuk kedalam tapi tidak, Chanyeol langsung berbalik pergi meninggalkannya, benar-benar menyebalkan. “As a boyfriend dropping off Kyungsoo to the darkness makes my feet feels extremely light.”
Kyungsoo perlahan masuk kedalam rumah hantu, “ah i'm here” dia sedikit mengintip tirai yang ada di pintu masuk. Gelap dan dingin. Membuat Kyungsoo semakin gugup. Baru beberapa langkah dia masuk sudah terdengar suara derit pintu yang mengagetkan nya. Tapi dia tetap melangkah maju dan semakin masuk kedalam dengan menjadikan kamera sebagai tamengnya dan diletakkan didepan.
Kyungsoo mendekat kearah dinding sebelah kanan yang membuatnya penasaran. “Anjir kagetttt,” dia terkejut gara-gara pantulan wajahnya sendiri didalam cermin.
Walaupun menyeramkan dia tetap melangkah, untuk mencari jalan keluar “Kenapa gini sih.” Dan didalam sana benar-benar gelap wajar saja kalau Kyungsoo mengeluh tidak bisa melihat apapun sepanjang jalan. “I can't see anything”.
Dia mulai melewati aula sempit rumah hantu, ornamen antik yang disukai pemilik rumah “Woahhhhhhshskalsgghklfl” Kyungsoo menjerit tidak jelas tapi setelah nya dia langsung tertawa melihat sebuah tangan berlumuran darah yang menyambut kedatangan nya. “That's surprised me.”
Kyungsoo pikir rumah hantu ini tidak begitu besar tapi nyatanya sudah lebih dari lima menit tapi dia masih belum menemukan jalan keluar. Ini lebih tepat disebut mansion hantu karena sangat besar. “ I thought it'll be 5 minutes.... What this. Kenapa lu duduk disitu sih?” Ini Kyungsoo ngomong sama setan cewek yang duduk dilantai ngebelakangin dia sambil ketawa cekikikan. Namun Kyungsoo segera meninggalkannya begitu saja. Tidak mau berlama-lama disana.
” I thought it ended but it didn't” Kyungsoo tertawa aneh mungkin terpengaruh oleh makhluk penghuni rumah hantu. Dan sepertinya dia semakin takut. “I don't see anything.”
Ternyata masih ada makhluk yang membuat Kyungsoo teriak kencang. Sosok perempuan berbaju putih dengan rambut panjang menjuntai menutupi seluruh wajah membungkuk kearah depan dan mendekatinya. “Why are you doing this to me?” Kyungsoo berlari dan hampir menangis.
Akhirnya Kyungsoo melihat ada sebuah pintu. Itu pasti pintu keluar, “Ini udah selesai?” Kyungsoo mendorong pintu tersebut, tapi tiba-tiba ada yg berlari mendekati nya dan membuat nya teriak ketakutan lagi. “That's surprised me.”
Kyungsoo mendekati hantu yang berlumuran darah tersebut lalu mengarahkan kameranya padanya, mereka berdua sama-sama membentuk huruf v menggunakan jari telunjuk dan tengah mereka.
Sebelum keluar Kyungsoo sempat bersalaman dengan hantu yang benar-benar membuatnya terkejut beberapa waktu yg lalu itu. “My heart jumps. I should stick with yeolie and sleep, if not i won't be able to sleep tonight” akhirnya Kyungsoo berhasil keluar.
Chanyeol sudah menunggu di lantai dasar cukup lama. “He came out already?“Ia langsung berlari lalu memeluk Kyungsoo yang berjalan dengan pelan sambil memegangi dadanya.
Sekarang adalah waktunya untuk tidur. Tapi kenapa mereka justru berdiri ditengah keramaian jalan meributkan sesuatu?.
“Where is this?”
“We should go to straight.” Kyungsoo menunjukan maps yg ada di ponselnya pada Chanyeol. Mereka sudah membooking guest house dengan harga murah saat sebelum datang ke Jepang.
“The guest house is around here” Kyungsoo menunjukan ponselnya lagi. “Let' s go first” Chanyeol hanya mengikuti Kyungsoo yang berjalan didepannya.
Jalan yg mereka lewati adalah Dotonburi, lorong-lorong dengan cita rasa lokal. Tempat yang lebih terang dari pada siang hari. “This feels like bazaar from old times” “It's like a country where people live” sahut Chanyeol.
Tapi dimana letak guest house nya?
“It's this way” mereka berdua berbelok kearah kanan, ke area yg lebih sepi “Yeol lu percaya dan ikutin gue aja. I'm not using maps now, bangunnya udah keliatan” ucap Kyungsoo sangat percaya diri.
“I'll just follow you.”
Setelah berjalan sebentar ada jalan yang sepi. Di belakang jalan utama ini adalah letak guest house mereka.
“It's there, yeol.”
Akhirnya mereka sampai, Chanyeol menarik dua koper mereka masuk dan ternyata walaupun murah, tempat nya bersih dan tidak bau. Satu kamar terdiri dari dua belas ranjang susun yang masing-masing bertirai jadi privasinya tidak terumbar.
“I'm top you bottom” Jawab Chanyeol saat Kyungsoo menanyainya dimana dia akan tidur. Kyungsoo sudah lelah dan malas menanggapi perkataan konyol Chanyeol jadi dia langsung naik ke kasur nya yang dibawah, begitu juga dengan Chanyeol yang langsung menaiki tangga.
“I think i can sleep now” Baru saja Chanyeol mau memejamkan mata dia di kagetkan dengan kepala Kyungsoo yang sudah ada disampingnya.
“Aku tidak bisa tidur, wajah para hantu itu masih terbayang.” Tanpa persetujuan, Kyungsoo langsung naik dan tidur disebelah Chanyeol. Ranjang ini khusus untuk satu orang dan badan Chanyeol sangat besar jadi kalau ditambah Kyungsoo ya bayangkan saja bagaimana sempitnya. Tentu saja tidak ada spasi sedikit pun. Chanyeol dan Kyungsoo tidur saling berhadapan dan berpelukan erat. Mengabaikan ranjang bawah yang tidak berpenghuni.