Si Ajaib Kyungsoo
Chanyeol punya seorang sahabat yang ia sebut si ajaib Kyungsoo. Disebut ajaib karena dia kerap bicara tentang teman-teman misterius di play ground yang berada dilantai dasar apartemen yang mereka tinggali. Meski keajaiban itu sudah berlangsung lama, tapi tetap terasa ganjil bagi Chanyeol. Apalagi, Kyungsoo kadang terlihat luar biasa bahagia memandang burung yang tidak sengaja hinggap di perosotan yang sering mereka naiki seolah mereka adalah pizza siap makan.
Dia juga suka bicara soal penghuni apartemen sebelah nya yang sering mengajaknya berpesta semalaman, padahal jelas-jelas apartemen sebelah tempat tinggal Kyungsoo itu kosong, tidak berpenghuni. Atau soal paman kaki buntung yang suka mengamati rumah mereka dalam diam. Dan tante berambut panjang yang suka duduk diatas pohon. Chanyeol tak pernah mau dengar itu semua tapi Kyungsoo suka sekali menceritakannya. Dia bilang, ini bentuk loyalitasnya sebagai sahabat.
“Sekali-kali kita penuhi ajakan main bersama itu bagaimana?” Suatu ketika Kyungsoo bicara soal ajakan main bersama oleh seorang anak laki-laki yang tidak sengaja ditemuinya waktu bermain di play ground saat hari pertama nya pindah ke apartemen ini, namanya Hyung Ho. Dan sejak itu mereka mulai berteman. Kyungsoo baru pindah ke apartemen ini setahun yang lalu, berbeda dengan Chanyeol yang memang sejak pulang dari rumah sakit tempatnya dilahirkan dia sudah tinggal disana. Kalau saja Chanyeol tidak pernah mendengar cerita tentang kejadian penculikan yang berujung pembunuhan yang terjadi ditempat yang kini mereka tinggali, Chanyeol mungkin bakal benar-benar percaya soal ajakan main bersama yang 'menyenangkan' tersebut. “Menurutmu itu ide bagus?” Tapi Chanyeol tetap menanggapinya dengan baik, seolah tawaran tersebut setara dengan menghabiskan secangkir cokelat hangat dengan marshmellow diatasnya di musim dingin. Kyungsoo jelas saja mengangguk antusias. “Dia seumuran dengan mu dan dia juga baik. Bahkan kadang membantuku saat tersesat.” Chanyeol mendenguskan napas, terlihat begitu skeptis. “Jarak dari sekolah ke apartemen kita cuma lima belas menit, kau masih bisa tersesat? Apa gunanya maps di ponselmu itu?” Kyungsoo melirik ponsel tersebut secara spontan, kemudian mengangkat bahu, “Oh, ayolah Chanyeol! Aku janji pasti nanti akan sangat menyenangkan.” Mereka saling berpandangan, memberi spasi dalam konversasi tersebut, kemudian Chanyeol menyerah. “Tapi wajahnya baik-baik saja kan? Terakhir kali kau membuatku bisa melihat teman-teman ajaib mu, mereka punya wajah yang nggak banget.” Kyungsoo pernah membuat Chanyeol melihat teman-teman nya, tapi mereka malah menjahili Chanyeol dengan menampakkan wujud teraneh yang mereka bisa. Ada anak perempuan yang matanya copot sebelah, paman botak yang lehernya hampir putus, tante yang hanya ada kepala dan usus nya saja dan masih banyak yang lainnya, hingga membuat Chanyeol tidur bersama kedua orang tuanya selama tiga bulan karena terbayang-bayang wujud teman-teman Kyungsoo tersebut.
Tapi sepertinya dia tidak kapok.
Kyungsoo nampak berpikir. Dia mengusap dagu kemudian kembali menoleh pada sahabatnya dengan tampang ragu. “Wajahnya sih oke. Jika mengabaikan bagian belakang kepalanya yang setengah remuk, kurasa dia baik-baik saja.” Kyungsoo mengacungkan ibu jarinya bangga, sementara Chanyeol tiba-tiba punya niat kejam ingin menukar Sahabatnya dengan PS series terbaru.
— END —
Note: pada tanggal 29 Januari 1991 terjadi sebuah penculikan di apartemen Hyundai daerah apgujeong, Gangnam gu. Korbannya bernama Lee Hyung Ho berusia 9 tahun. Penculik meminta tebusan sebesar 70 juta KRW dan sebuah car phone pada orang tua korban dengan tenggat waktu 2 hari. Semua media mengetahui kasus ini tapi tidak ada satupun yang bisa menuliskan atau mempublikasikan kasus ini demi keselamatan korban. Selama 2 minggu orang tua korban di teror 46x telfon dari penculik. 13 Maret 1991, 44 hari setelah kejadian akhirnya Hyung Ho ditemukan di daerah Jamsil dalam keadaan sudah meninggal. Menurut hasil autopsi Hyung Ho meninggal pada hari H karena pukulan pada kepalanya. Kasus yang awalnya penculikan berubah menjadi menjadi kasus pembunuhan. Investigasi melibatkan 9784 orang, 420 orang diperiksa, pemeriksaan suara dan tulisan sebanyak 740x, mecetak gambar muka pelaku sebanyak 280k lembar. Pelakunya masih belum tertangkap sampai saat ini. Kasus ini sudah ditutup pada tahun 2006 karena sudah lewat dari masa kasus. (Sumber: https://youtu.be/y4U1hfyMdJA)