“Halo....” Kyungsoo mencoba menormalkan suaranya supaya tidak terlalu kentara kalau dia sangat antusias menerima telfon dari kekasihnya yang sedang berada di luar kota Percuma saja menormalkan suara supaya tidak terdengar antusias kalau baru dering kedua telfon nya langsung diangkat “Cepet banget ngangkat nya, nungguin ya?” Chanyeol tersenyum bahkan nyaris tertawa tapi dia menahannya, menggoda Kyungsoo adalah kegiatan baru yang menyenangkan baginya “Nggak tuh” nada suaranya jelas sekali terdengar kesal tapi menggemaskan “Nugas nya udah selesai semua?” Tanya Ko Chanyeol diseberang sana sambil mengeringkan rambutnya “Udah dong, Koko sendiri sibuk nya udah kelar?” Kyungsoo merebahkan tubuh nya pada kasur yang sejak tadi dia duduki, mencari tempat dan gaya yang nyaman “Udah dong besok langsung meluncur ke Jakarta buat ketemu bocil yang udah ngambek-ngambek” Sekali lagi dia menggoda Kyungsoo, entahlah baginya sangat menyenangkan melihat atau mendengar Kyungsoo yang kesal karena digoda oleh nya “Dihhh siapa yang ngambek” Kyungsoo tidak terima dibilang kalau dirinya ngambek karena ditinggal lebih dari tiga hari padahal kenyataannya memang iya “Padahal Koko ngga bilang kamu loh cil” Kyungsoo mengerucutkan bibirnya, menggemaskan. Sayang banget Ko Chanyeol ngga bisa liat Kyungsoo mulai mengalihkan pembicaraan, faktanya Kyungsoo sudah membuat list apa saja yang akan dibicarakan dengan Ko Chanyeol malam ini, katanya kalau tidak dibuat daftar nanti dia bisa lupa dan bingung mau ngobrol apa “Koko pernah kerja dimana aja sebelum memutuskan buat jadi freelancer lepas?” Ko Chanyeol mendudukkan dirinya di kasur dan bersandar pada dashboard ranjangnya “Dulu Koko pernah kerja di zyx software, buat diterima kerja disana ga gampang, proses nya panjang dan butuh waktu yang lama” Ko Chanyeol mulai mengingat-ingat kenangan lama yang dia miliki “Bagian apa Ko?” Kyungsoo sepertinya sangat penasaran dengan semua hal tentang lelaki yang sedang berbicara diseberang sana “Saat itu Koko dipercaya buat jadi bagian dari tim SPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia) Kemenkumham produknya Paspor Indonesia. Disana Koko melalui masa probation terlebih dahulu selama 3 bulan. Dalam waktu 3 bulan itu benar-benar merasakan dan memahami pekerjaan berat sebagai Technical Writer. Ibaratnya batu yang terus menerus di tempa, kemampuan menulis dokumentasi koko dipaksa naik level dari level biasa ke level profesional. Beberapa kali sempet mikir buat berhenti tapi kalo inget gimana susah nya masuk perusahaan ini Koko langsung semangat lagi dan harus bisa bertahan” Jelas Ko Chanyeol dengan panjang lebar dan Kyungsoo mendengarkan dengan serius sesekali dia mengangguk-anggukan kepalanya karena mengerti dengan apa yang sedang diceritakan oleh kekasihnya “Terus gimana ceritanya Koko mutusin buat jadi freelancer lepas kayak sekarang?” Sudah sangat lama Kyungsoo ingin menanyakan ini tapi dulu kan dia bukan siapa-siapa, dulu ia hanya pembeli rajin di toko Ko Chanyeol yang sepertinya akan sangat tidak sopan kalau menanyakan hal-hal yang masuk zona pribadi seperti ini. Ko Chanyeol lanjut bercerita tentang bagaimana dia bisa jadi seperti yang sekarang ini “Setelah 6 bulan di zyx software Koko udah bisa tuh nikmatin warna warni ceria kerja disana, template-template udah selesai semua, standar dokumentasi hampir selesai, dokumen lain juga udah wait for review, punya atasan yang perfeksionis banget punya kelebihan dan kekurangan sendiri tapi anggep aja Koko harus belajar dan terus belajar setiap harinya. Zyx memiliki 2 techical writer saat itu, saya dan seorang lagi yang bernama Jongdae kamu tahu kan? Sahabat terbaik saya sampai saat ini”
“Tahu” Kalau sekedar tahu ya Kyungsoo memang tahu kalau kenal dekat ya belum Ko Chanyeol melanjutkan ceritanya lagi dan Kyungsoo dengan senang hati mendengarkan nya “Karena posisi sebelumnya jongdae adalah Business Analyst, tentu koko banyak belajar dan seringkali kami bertukar pikiran tentang dokumentasi. Jongdae dipercaya untuk melengkapi dokumentasi di project yang lain jadi kami bisa saling membantu”
“Wahhhh panjang juga ya ko ceritanya”
“Kamu bosen ya?” Chanyeol juga merasa kalau dia terlalu banyak bercerita, Kyungsoo pasti bosan mendengarnya
“Nggak! Aku justru suka dengerin Koko cerita panjang lebar gini, lanjut” faktanya Kyungsoo justru menikmati cerita yang dibicarakan oleh pacarnya saat ini Kyungsoo membuka laptopnya dan mencari beberapa kata yang diucapkan ko Chanyeol yang tak ia pahami Ko Chanyeol melanjutkan ceritanya lagi “Singkat kata ada tawaran freelance dari linkedin”
“Widihhhh kereennnnnnnn ko” Ko Chanyeol tak bisa menyembunyikan senyum bangga dan bahagia nya karena dipuji oleh Kyungsoo
“Kamu tau????” Tanya nya penasaran
“Tau dong” Kyungsoo bangga karena bisa tahu apa yang dibicarakan oleh pacarnya
“Saat itu saya dan Jongdae dapet tawaran dari orang yang sama tapi karena kendala lokasi diluar negeri itu agak berat buat kami, jadi kami nawarin diri buat nyelesain dokumentasi nya secara online freelance dan mereka setuju” Ko Chanyeol menjeda ceritanya
“Dimana emang ko?”
“NNG media perusahaan gaming yang berbasis di Korea Selatan”
“Ko aku ngerasa bangga sama pencapaian Koko” Kyungsoo tidak berbohong kalau dia merasa bangga dengan apa yang sudah dilewati dan dicapai oleh Ko Chanyeol nya, bahkan dia hampir menangis karena terharu
“Hahahhahaha gemes banget pacar ku” Ko Chanyeol rasanya ingin berteleportasi ke Jakarta saat ini juga untuk mencubit pipi Kyungsoo
“Lanjut gimana kerja di NNG media” Kyungsoo benar-benar ingin tahu semua hal tentang laki-laki yang saat ini berstatus sebagai pacarnya
“Saat itu mereka memiliki kontrak dengan pemerintah Korsel yang mengharuskan lengkapnya dokumentasi untuk project tersebut untuk pembuatan salah satu games mereka. Itulah alasan mereka bersedia bekerja sama dengan kami. Freelance dengan NNG Media ini berjalan sekitar 10 bulan dan jika dihitung secara keseluruhan, total pemasukan saat itu untuk satu project nilainya sekitar empat gaji per bulan di ZYX dari situlah Koko lebih milih jadi freelancer dari pada pekerja kantor biasa yang jam kerja nya hampir dua belas jam, sedangkan freelancer jam kerjanya lebih fleksibel ditambah waktu itu Papa harus rawat inap di rumah sakit selama satu bulan, mama juga sibuk ngurus Papa jadi ya Koko yang sepenuhnya jaga toko dan jadilah kayak sekarang ini” Kalau kita enjoy dan senang melakukan hasilnya pasti akan bagus itu motto hidup Ko Chanyeol jadi dia cukup melakukan apa yang membuatnya senang saja karena standard kebahagiaan setiap orang kan berbeda-beda
“Sekarang koko jadi freelancer dimana?”
“Masih jadi author di NNG media hahahaha, ini lagi nyelesain dokumen program source kode buat game baru”
“Pantesan game for lifeeeeeee” Nyinyir Kyungsoo yang kadang cemburu dengan game yang dimainkan Ko Chanyeol “Hahahaha iya semenjak kerja disana mau ngga mau main game yang lagi dibuat tapi lama-lama jadi ketagihan” Tawa ko Chanyeol itu menular buktinya Kyungsoo yang diseberang sana juga ikutan tertawa
“Aku juga jadi pengen jadi freelancer kaya Koko” Tiba-tiba saja Kyungsoo terfikir untuk menjadi freelancer seperti nya akan sangat menyenangkan kalau bekerja tanpa jam yang tetap dan waktu yang lama
“Gaji freelancer emang gede, jam kerja juga fleksibel tapi kamu harus tetep punya pekerjaan tetap, jadi tiap bulan ada pemasukan yg tetap juga”
“Siapppppppppp, nasehatnya bakal aku inget baik-baik”
“Sekarang Koko yang nanya-nanya ke kamu boleh?”
“Satu ciuman buat satu pertanyaan” Kyungsoo menjauhkan ponselnya lalu kakinya menendang-nendang keatas tidak jelas karena geli dengan apa yang dia ucapkan sendiri
“Ehhhh????? Diajarin siapa nih?”
“Koko lah siapa lagi”
“Hahahahhaha kalo gitu saya mau banyak nanya”
“Gpp aku juga suka dicium Koko” Kyungsoo menenggelamkan wajahnya kebantal untuk meredam suara teriakannya sendiri, entahlah akal sehatnya sepertinya sedang terganggu “Kamu berani goda-goda nya ditelfon doang kalo ketemu langsung banyak diem nya”
“Hahahhahaha nervous ko nervous”
“Sok banget kamu bocil”
“Jadi nanya ngga?”
“Kamu sendiri gimana rasanya jadi anak fashion design?”
“Rasanya beuhhhhhh mantappppp”
“Hahahahhaha kayaknya mantap nya bukan beneran mantap ya”
“Aku kan dari kecil emang hobi gambar sama kayak Papa, terus pas udah SMA gitu aku seneng aja gitu gambar-gambar baju dan aku pengen baju-baju yang aku gambar itu ada dalam dunia nyata ngga cuma dalam kertas yang ku gambar aja”
“Gambar kamu emang bagus banget yang, ngga kaya Koko bikin lingkaran aja ngga bulet” Sebuah fakta baru terungkap ternyata ada yang tidak Ko Chanyeol lakukan
“Hahhahaha, lanjut nih ya ko”
“Iya bocil ku sayang”
“Aku kira masuk fashion design ya cuma gambar-gambar baju, aksesoris, topi, tas gitu-gitulah ya eh tau nya harus bisa ngejahit juga, mana aku ngga ada skill ngejahit sama sekali sampe mama beliin aku mesin jahit portabel biar aku semangat belajar nya, tapi aku tetep ngga bisa sampe aku mikir buat pindah jurusan saking struggle nya aku sama jahit menjahit tapi apa daya aku ngga lulus SBMPTN jadilah aku lanjutin aja, puji Tuhan sekarang aku udah bisa ngejahit ahahahaha” Kyungsoo ingat betul beberapa bulan lalu bagaimana frustasi nya dia belajar menjahit, tidak sering bukan nya kain yang dia jahit tapi malah jari tangannya yang terjahit, bahkan dia sampai berpikir kalau dia salah pilih jurusan “Intinya harus rajin ya yang, jangan gampang nyerah tapi kalo udah susah banget ya udah tinggal aja hahaha”
“Oh iya ko kayaknya semester depan aku bakal ada tugas buat bikin baju, Koko mau ngga jadi model nya?” Kyungsoo baru ingat apa yang dikatakan oleh teman-teman nya kalo mulai semester depan mereka akan mulai merancang baju buatan mereka sendiri
“Dengan kata lain kamu bikinin baju buat saya?”
“Yapssss”
“Dan ini design baju pertama kamu?”
“That's right”
“Mau dong, baju pertama bikinan do Kyungsoo dan satu-satunya cuma saya yang punya”
“Hahahaha lebay”
“Nanti ada pemotretan sama video shoot nya juga ga apa-apa ko?”
“Demi kamu apa yang ngga sih yang”
“Bisa aja koko pandan”
“Kenapa jadi manggil nya Koko pandan sih?” Dia beneran penasaran karena akhir-akhir ini kekasih mungil nya ini sering memanggil nya Koko pandan
“Koko pandan kan manis dan wangi”
“Emang Koko manis?”
“Banget, kalo Koko senyum tuh senyum nya manis banget lesung pipi nya itu loh bikin gakuat”
“Pacar Koko kok makin pinter aja ya”
“Iya dong”
“Kalo wangi nya?”
“Ya ngga tau Koko wangi aja”
“Wangi kayak gimana?”
“Gimana ya? Susah di deskripsikan ko, harus rajin ndusel-ndusel dulu kayaknya”
“Dasar bocil, bilang aja mau sering-sering cuddle” kalau Kyungsoo seperti ini Ko Chanyeol bisa semakin gila
“Hehehehe”
“Udah ngantuk belum yang?”
“Belum, coba Koko gitaran sambil nyanyi siapa tau aku ngantuk”
“Tapi hp nya taroh di nakas ya biar kalo kamu ketiduran tetep aman ngga terpapar radiasi” Ko Chanyeol bangun dari duduknya dan mengambil gitar yang memang selalu dibawa kemana saja, udah macem pengamen ya
“Siyaapppppp” Kyungsoo menekan tombol loud speaker lalu meletakkan ponselnya di nakas yang ada disamping ranjang sesuai perintah Ko Chanyeol, untung kamarnya kedap suara jadi aman
“Mau lagu apa?”
“A bit sweet, Koko bisa kan?”
“You Dian Tian (有點甜)?”
“Iya”
“You love this song?”
“Yes”
“Why?”
“Karena pas dengerin lagu ini aku selalu keinget Koko, you are the right character in the right time”
Ko Chanyeol mulai memainkan gitarnya, Kyungsoo tersenyum bahagia sambil memejamkan matanya, dia tidak pernah menanyangka kalau malam seperti ini ada dalam cerita hidupnya. Yang jelas Kyungsoo semakin mencintai manusia bernama Ko Chanyeol setiap detiknya. Suara khas ko Chanyeol yang indah sangat memanjakan telinga berbaur dengan suara petikan gitar yang merdu benar-benar lullaby terindah yang pernah Kyungsoo dengar.