Lovelikecyks

“Halo....” Kyungsoo mencoba menormalkan suaranya supaya tidak terlalu kentara kalau dia sangat antusias menerima telfon dari kekasihnya yang sedang berada di luar kota Percuma saja menormalkan suara supaya tidak terdengar antusias kalau baru dering kedua telfon nya langsung diangkat “Cepet banget ngangkat nya, nungguin ya?” Chanyeol tersenyum bahkan nyaris tertawa tapi dia menahannya, menggoda Kyungsoo adalah kegiatan baru yang menyenangkan baginya “Nggak tuh” nada suaranya jelas sekali terdengar kesal tapi menggemaskan “Nugas nya udah selesai semua?” Tanya Ko Chanyeol diseberang sana sambil mengeringkan rambutnya “Udah dong, Koko sendiri sibuk nya udah kelar?” Kyungsoo merebahkan tubuh nya pada kasur yang sejak tadi dia duduki, mencari tempat dan gaya yang nyaman “Udah dong besok langsung meluncur ke Jakarta buat ketemu bocil yang udah ngambek-ngambek” Sekali lagi dia menggoda Kyungsoo, entahlah baginya sangat menyenangkan melihat atau mendengar Kyungsoo yang kesal karena digoda oleh nya “Dihhh siapa yang ngambek” Kyungsoo tidak terima dibilang kalau dirinya ngambek karena ditinggal lebih dari tiga hari padahal kenyataannya memang iya “Padahal Koko ngga bilang kamu loh cil” Kyungsoo mengerucutkan bibirnya, menggemaskan. Sayang banget Ko Chanyeol ngga bisa liat Kyungsoo mulai mengalihkan pembicaraan, faktanya Kyungsoo sudah membuat list apa saja yang akan dibicarakan dengan Ko Chanyeol malam ini, katanya kalau tidak dibuat daftar nanti dia bisa lupa dan bingung mau ngobrol apa “Koko pernah kerja dimana aja sebelum memutuskan buat jadi freelancer lepas?” Ko Chanyeol mendudukkan dirinya di kasur dan bersandar pada dashboard ranjangnya “Dulu Koko pernah kerja di zyx software, buat diterima kerja disana ga gampang, proses nya panjang dan butuh waktu yang lama” Ko Chanyeol mulai mengingat-ingat kenangan lama yang dia miliki “Bagian apa Ko?” Kyungsoo sepertinya sangat penasaran dengan semua hal tentang lelaki yang sedang berbicara diseberang sana “Saat itu Koko dipercaya buat jadi bagian dari tim SPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia) Kemenkumham produknya Paspor Indonesia. Disana Koko melalui masa probation terlebih dahulu selama 3 bulan. Dalam waktu 3 bulan itu benar-benar merasakan dan memahami pekerjaan berat sebagai Technical Writer. Ibaratnya batu yang terus menerus di tempa, kemampuan menulis dokumentasi koko dipaksa naik level dari level biasa ke level profesional. Beberapa kali sempet mikir buat berhenti tapi kalo inget gimana susah nya masuk perusahaan ini Koko langsung semangat lagi dan harus bisa bertahan” Jelas Ko Chanyeol dengan panjang lebar dan Kyungsoo mendengarkan dengan serius sesekali dia mengangguk-anggukan kepalanya karena mengerti dengan apa yang sedang diceritakan oleh kekasihnya “Terus gimana ceritanya Koko mutusin buat jadi freelancer lepas kayak sekarang?” Sudah sangat lama Kyungsoo ingin menanyakan ini tapi dulu kan dia bukan siapa-siapa, dulu ia hanya pembeli rajin di toko Ko Chanyeol yang sepertinya akan sangat tidak sopan kalau menanyakan hal-hal yang masuk zona pribadi seperti ini. Ko Chanyeol lanjut bercerita tentang bagaimana dia bisa jadi seperti yang sekarang ini “Setelah 6 bulan di zyx software Koko udah bisa tuh nikmatin warna warni ceria kerja disana, template-template udah selesai semua, standar dokumentasi hampir selesai, dokumen lain juga udah wait for review, punya atasan yang perfeksionis banget punya kelebihan dan kekurangan sendiri tapi anggep aja Koko harus belajar dan terus belajar setiap harinya. Zyx memiliki 2 techical writer saat itu, saya dan seorang lagi yang bernama Jongdae kamu tahu kan? Sahabat terbaik saya sampai saat ini”

“Tahu” Kalau sekedar tahu ya Kyungsoo memang tahu kalau kenal dekat ya belum Ko Chanyeol melanjutkan ceritanya lagi dan Kyungsoo dengan senang hati mendengarkan nya “Karena posisi sebelumnya jongdae adalah Business Analyst, tentu koko banyak belajar dan seringkali kami bertukar pikiran tentang dokumentasi. Jongdae dipercaya untuk melengkapi dokumentasi di project yang lain jadi kami bisa saling membantu”

“Wahhhh panjang juga ya ko ceritanya”

“Kamu bosen ya?” Chanyeol juga merasa kalau dia terlalu banyak bercerita, Kyungsoo pasti bosan mendengarnya

“Nggak! Aku justru suka dengerin Koko cerita panjang lebar gini, lanjut” faktanya Kyungsoo justru menikmati cerita yang dibicarakan oleh pacarnya saat ini Kyungsoo membuka laptopnya dan mencari beberapa kata yang diucapkan ko Chanyeol yang tak ia pahami Ko Chanyeol melanjutkan ceritanya lagi “Singkat kata ada tawaran freelance dari linkedin”

“Widihhhh kereennnnnnnn ko” Ko Chanyeol tak bisa menyembunyikan senyum bangga dan bahagia nya karena dipuji oleh Kyungsoo

“Kamu tau????” Tanya nya penasaran

“Tau dong” Kyungsoo bangga karena bisa tahu apa yang dibicarakan oleh pacarnya

“Saat itu saya dan Jongdae dapet tawaran dari orang yang sama tapi karena kendala lokasi diluar negeri itu agak berat buat kami, jadi kami nawarin diri buat nyelesain dokumentasi nya secara online freelance dan mereka setuju” Ko Chanyeol menjeda ceritanya

“Dimana emang ko?”

“NNG media perusahaan gaming yang berbasis di Korea Selatan”

“Ko aku ngerasa bangga sama pencapaian Koko” Kyungsoo tidak berbohong kalau dia merasa bangga dengan apa yang sudah dilewati dan dicapai oleh Ko Chanyeol nya, bahkan dia hampir menangis karena terharu

“Hahahhahaha gemes banget pacar ku” Ko Chanyeol rasanya ingin berteleportasi ke Jakarta saat ini juga untuk mencubit pipi Kyungsoo

“Lanjut gimana kerja di NNG media” Kyungsoo benar-benar ingin tahu semua hal tentang laki-laki yang saat ini berstatus sebagai pacarnya

“Saat itu mereka memiliki kontrak dengan pemerintah Korsel yang mengharuskan lengkapnya dokumentasi untuk project tersebut untuk pembuatan salah satu games mereka. Itulah alasan mereka bersedia bekerja sama dengan kami. Freelance dengan NNG Media ini berjalan sekitar 10 bulan dan jika dihitung secara keseluruhan, total pemasukan saat itu untuk satu project nilainya sekitar empat gaji per bulan di ZYX dari situlah Koko lebih milih jadi freelancer dari pada pekerja kantor biasa yang jam kerja nya hampir dua belas jam, sedangkan freelancer jam kerjanya lebih fleksibel ditambah waktu itu Papa harus rawat inap di rumah sakit selama satu bulan, mama juga sibuk ngurus Papa jadi ya Koko yang sepenuhnya jaga toko dan jadilah kayak sekarang ini” Kalau kita enjoy dan senang melakukan hasilnya pasti akan bagus itu motto hidup Ko Chanyeol jadi dia cukup melakukan apa yang membuatnya senang saja karena standard kebahagiaan setiap orang kan berbeda-beda

“Sekarang koko jadi freelancer dimana?”

“Masih jadi author di NNG media hahahaha, ini lagi nyelesain dokumen program source kode buat game baru”

“Pantesan game for lifeeeeeee” Nyinyir Kyungsoo yang kadang cemburu dengan game yang dimainkan Ko Chanyeol “Hahahaha iya semenjak kerja disana mau ngga mau main game yang lagi dibuat tapi lama-lama jadi ketagihan” Tawa ko Chanyeol itu menular buktinya Kyungsoo yang diseberang sana juga ikutan tertawa

“Aku juga jadi pengen jadi freelancer kaya Koko” Tiba-tiba saja Kyungsoo terfikir untuk menjadi freelancer seperti nya akan sangat menyenangkan kalau bekerja tanpa jam yang tetap dan waktu yang lama

“Gaji freelancer emang gede, jam kerja juga fleksibel tapi kamu harus tetep punya pekerjaan tetap, jadi tiap bulan ada pemasukan yg tetap juga”

“Siapppppppppp, nasehatnya bakal aku inget baik-baik”

“Sekarang Koko yang nanya-nanya ke kamu boleh?”

“Satu ciuman buat satu pertanyaan” Kyungsoo menjauhkan ponselnya lalu kakinya menendang-nendang keatas tidak jelas karena geli dengan apa yang dia ucapkan sendiri

“Ehhhh????? Diajarin siapa nih?”

“Koko lah siapa lagi”

“Hahahahhaha kalo gitu saya mau banyak nanya”

“Gpp aku juga suka dicium Koko” Kyungsoo menenggelamkan wajahnya kebantal untuk meredam suara teriakannya sendiri, entahlah akal sehatnya sepertinya sedang terganggu “Kamu berani goda-goda nya ditelfon doang kalo ketemu langsung banyak diem nya”

“Hahahhahaha nervous ko nervous”

“Sok banget kamu bocil”

“Jadi nanya ngga?”

“Kamu sendiri gimana rasanya jadi anak fashion design?”

“Rasanya beuhhhhhh mantappppp”

“Hahahahhaha kayaknya mantap nya bukan beneran mantap ya”

“Aku kan dari kecil emang hobi gambar sama kayak Papa, terus pas udah SMA gitu aku seneng aja gitu gambar-gambar baju dan aku pengen baju-baju yang aku gambar itu ada dalam dunia nyata ngga cuma dalam kertas yang ku gambar aja”

“Gambar kamu emang bagus banget yang, ngga kaya Koko bikin lingkaran aja ngga bulet” Sebuah fakta baru terungkap ternyata ada yang tidak Ko Chanyeol lakukan

“Hahhahaha, lanjut nih ya ko”

“Iya bocil ku sayang”

“Aku kira masuk fashion design ya cuma gambar-gambar baju, aksesoris, topi, tas gitu-gitulah ya eh tau nya harus bisa ngejahit juga, mana aku ngga ada skill ngejahit sama sekali sampe mama beliin aku mesin jahit portabel biar aku semangat belajar nya, tapi aku tetep ngga bisa sampe aku mikir buat pindah jurusan saking struggle nya aku sama jahit menjahit tapi apa daya aku ngga lulus SBMPTN jadilah aku lanjutin aja, puji Tuhan sekarang aku udah bisa ngejahit ahahahaha” Kyungsoo ingat betul beberapa bulan lalu bagaimana frustasi nya dia belajar menjahit, tidak sering bukan nya kain yang dia jahit tapi malah jari tangannya yang terjahit, bahkan dia sampai berpikir kalau dia salah pilih jurusan “Intinya harus rajin ya yang, jangan gampang nyerah tapi kalo udah susah banget ya udah tinggal aja hahaha”

“Oh iya ko kayaknya semester depan aku bakal ada tugas buat bikin baju, Koko mau ngga jadi model nya?” Kyungsoo baru ingat apa yang dikatakan oleh teman-teman nya kalo mulai semester depan mereka akan mulai merancang baju buatan mereka sendiri

“Dengan kata lain kamu bikinin baju buat saya?”

“Yapssss”

“Dan ini design baju pertama kamu?”

“That's right”

“Mau dong, baju pertama bikinan do Kyungsoo dan satu-satunya cuma saya yang punya”

“Hahahaha lebay”

“Nanti ada pemotretan sama video shoot nya juga ga apa-apa ko?”

“Demi kamu apa yang ngga sih yang”

“Bisa aja koko pandan”

“Kenapa jadi manggil nya Koko pandan sih?” Dia beneran penasaran karena akhir-akhir ini kekasih mungil nya ini sering memanggil nya Koko pandan

“Koko pandan kan manis dan wangi”

“Emang Koko manis?”

“Banget, kalo Koko senyum tuh senyum nya manis banget lesung pipi nya itu loh bikin gakuat”

“Pacar Koko kok makin pinter aja ya”

“Iya dong”

“Kalo wangi nya?”

“Ya ngga tau Koko wangi aja”

“Wangi kayak gimana?”

“Gimana ya? Susah di deskripsikan ko, harus rajin ndusel-ndusel dulu kayaknya”

“Dasar bocil, bilang aja mau sering-sering cuddle” kalau Kyungsoo seperti ini Ko Chanyeol bisa semakin gila

“Hehehehe”

“Udah ngantuk belum yang?”

“Belum, coba Koko gitaran sambil nyanyi siapa tau aku ngantuk”

“Tapi hp nya taroh di nakas ya biar kalo kamu ketiduran tetep aman ngga terpapar radiasi” Ko Chanyeol bangun dari duduknya dan mengambil gitar yang memang selalu dibawa kemana saja, udah macem pengamen ya

“Siyaapppppp” Kyungsoo menekan tombol loud speaker lalu meletakkan ponselnya di nakas yang ada disamping ranjang sesuai perintah Ko Chanyeol, untung kamarnya kedap suara jadi aman

“Mau lagu apa?”

“A bit sweet, Koko bisa kan?”

“You Dian Tian (有點甜)?”

“Iya”

“You love this song?”

“Yes”

“Why?”

“Karena pas dengerin lagu ini aku selalu keinget Koko, you are the right character in the right time”

Ko Chanyeol mulai memainkan gitarnya, Kyungsoo tersenyum bahagia sambil memejamkan matanya, dia tidak pernah menanyangka kalau malam seperti ini ada dalam cerita hidupnya. Yang jelas Kyungsoo semakin mencintai manusia bernama Ko Chanyeol setiap detiknya. Suara khas ko Chanyeol yang indah sangat memanjakan telinga berbaur dengan suara petikan gitar yang merdu benar-benar lullaby terindah yang pernah Kyungsoo dengar.

Kyungsoo melongokkan kepalanya, sepi. Sepertinya benar apa kata kekasihnya kalo kedua orang tua sudah keluar rumah, dia melangkah dengan tenang kearah dapur lalu mengambil sebotol air mineral dari dalam lemari pendingin, dia segera meminum karena memang sangat haus sampai sebuah suara membuatnya tersedak karena kaget bukan main

“UHUKKKKKK”

“Oh papa udah pulang?” Kyungsoo melihat kearah suara yang berada dibelakang nya, Mama nya Ko Chanyeol baru saja keluar dari ruang tempat mencuci baju, lalu Kyungsoo mengalihkan pandangannya kearah pintu yang ada didepannya disana sudah ada papa dari kekasihnya, Kyungsoo tersenyum lima jari jujur saat ini rasanya dia ingin menghilang saja “Kyungsoo ngga apa-apa?” Tanya Papa ko Chanyeol “Hehehehhehe ngga apa-apa kok om” “Maafin tante udah bikin kamu kaget” “Ngga kok tante, oh iya selamat pagi om, Tante” Senyum di bibir Kyungsoo hilang begitu saja saat mama dari kekasihnya bertanya “Semalem nginep disini?” Kyungsoo menggigit bibir bawahnya dia berasa seperti maling ayam yang ketahuan mencuri oleh warga dan sedang di interogasi. Kyungsoo cuma bisa membatin kenapa Chanyeol ngga keluar-keluar dia sangat butuh bantuan saat ini

“Ko Chanyeol boker apa ngelahirin sih lama banget ngga keluar-keluar, ngga tau apa ya kalo gue lagi butuh bantuan, mau nangis aja rasanya”

Ko Chanyeol keluar dari kamarnya dan mendapati kedua orang tuanya dan Kyungsoo yang sedang menunduk sambil memainkan jari jemarinya, dia berjalan dengan santai sampai berdiri disamping Kyungsoo meraih tangan yang sejak tadi diremas-remas tidak jelas oleh pemiliknya, kini sudah bertaut dengan jari jemari milik Ko Chanyeol “Selamat pagi Mah, Pah, ada kursi loh kenapa milih pada berdiri sih? Lagi pada dihukum?” Ucapnya sambil menarik Kyungsoo untuk duduk di kursi yang melingkari meja makan, Kyungsoo duduk disana, disamping kekasihnya sementara didepan nya ada sepasang suami istri pemilik rumah ini alias kedua orang tua kekasihnya. Di meja makan sudah tersaji beberapa dimsum dan bakpao aneka rasa, biasanya Kyungsoo akan tergoda dan fokusnya teralihkan pada makanan yang tersaji diatas meja makan, tapi kali ini tidak, bahkan dia tidak bernafsu sama sekali. Detak jantungnya saja serasa seperti orang yang sedang ikut lomba lari maraton, tapi telapak tangan nya justru sedingin es “Mama, sama papa udah sarapan belum?” Ucap Ko Chanyeol memecah keheningan yang ada “Udah dong, kalian mau sarapan apa?” Kyungsoo mau sarapan apa?” “Ini aja ngga apa-apa tante” tunjuk Kyungsoo pada beberapa bakpao yang ada dimeja makan “Kalian udah pacaran berapa lama?” “Dua hari Ma” Ko Chanyeol ngejawab nya santai banget bahkan sambil ngunyah bakpao, beda sama Kyungsoo yang sampe ngeberhentiin tangannya buat masukin bakpao ke dalam mulutnya “Papa kirain udah lama loh ko, jadi kemaren kamu nginep dirumah Kyungsoo tuh hari pertama jadian?” “Iya pa” “Dan hari kedua Kyungsoo nginep disini? “Ya seperti yang Mama liat” Mama dan Papa Ko Chanyeol mengganguk paham “Jadi mau pake adat apa nikahnya?”

Uhuk

Kyungsoo dibuat tersedak lagi oleh ucapan Mama nya Ko Chanyeol “Mama ih kasian tau mah Kyungsoo masih pagi udah kesedak dua kali” Ko Chanyeol menepuk-nepuk ringan pundak Kyungsoo dan memberikannya segelas air putih yang baru saja dituang oleh Papa “ Ya kan Mama cuma nanya” “Lagian kyungsoo masih semester 5” “Ya emang kenapa kalo masih semester 5? Ada larangan ngga boleh nikah kalo masih kuliah gitu? Umur kamu tuh udah bukan saatnya buat main-main lagi Ko” Kyungsoo meremas jari jemarinya sendiri yang ada dibawah meja makan, dia tidak suka berada ditengah perdebatan keluarga seperti ini, dia jelas terlihat tidak nyaman “Gimana Kyungsoo, mau jadi menantu nya Om ngga?” Tanya Papa Ko Chanyeol hati-hati, takut membuat Kyungsoo semakin tidak nyaman. Kyungsoo menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya perlahan, mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk menatap lantai, lalu memberanikan diri menatap kekasihnya beserta kedua orang tua nya “Sebelumnya Kyungsoo mau berterimakasih sama Om dan Tante karena udah ngijinin Kyungsoo pacaran sama Ko Chanyeol tapi untuk saat ini Kyungsoo mau pacaran dulu aja lagian hubungan kami masih benar-benar baru dimulai, Ko Chanyeol belum sepenuhnya mengenal aku dan begitupun sebaliknya” Ucap Kyungsoo dengan hati-hati takut menyinggung perasaan ketiga orang yang ada didepan saat ini. Dan memang benar apa yang dikatakan Kyungsoo mereka berdua benar-benar baru memulai hubungan ini, mereka belum terlalu mengenal satu sama lain secara lebih mendalam, walaupun mereka sudah saling tahu dan kenal sejak kecil tapi yang mereka tahu hanya garis besarnya saja tidak sampai ke kehidupan pribadi masing-masing “Emang Kyungsoo ngga mau nikah?” “Mau Tante tapi ntar, diwaktu yang tepat dan dengan orang yang tepat” Ucap Kyungsoo lagi diakhiri dengan senyuman manis yang beberapa saat lalu menghilang. “Berarti ini tugas kamu ko buat ngeyakinin Kyungsoo kalo kamu lah orang yang tepat itu” Ucap Papa Ko Chanyeol sambil memegang bahu anak nya, memberikan semangat “Iya pah” “ Ya udah kalo gitu tante ngga akan maksa karena yang ngejalanin hubungan juga kalian tapi tante sangat berharap kamu bakal serius sama ko Chanyeol ya Soo” “Iya Tante” Kyungsoo juga tidak main-main dengan hubungan nya dan Ko Chanyeol tapi untuk saat ini dia memang belum merasa kalau Ko Chanyeol adalah orang nya, orang yang tepat yang akan menemaninya melewati semua cerita dikehidupan kali ini sampai maut memisahkan nantinya “Ya udah lanjutin sarapan nya kalo gitu” Mama nya Ko Chanyeol pergi ke kamar meninggalkan mereka berdua dimeja makan, melanjutkan sarapan. Begitu juga dengan sang Papa yang sudah pergi kedepan untuk membuka toko Kyungsoo langsung memasukkan semua bakpao yang tersisa ditangan nya, hingga membuat kedua pipinya menggembung dan bibirnya mengerucut karena mulutnya yang kepenuhan isi “Hey hey hey makan nya pelan-pelan, saya ngga akan minta” Kyungsoo diam saja dan sibuk mengunyah makanannya setelah itu meminum segelas susu kedelai yang sempat dituangkan oleh Mama nya Ko Chanyeol tadi “Ko, aku pulang sekarang aja ya, malu aku sama Om sama Tante” “Koko anterin ya” “Ga usah, Koko bantuin Om beresin toko aja” “Kyungsoo udah mau pulang?” Mama nya Ko Chanyeol menghampiri mereka lagi “Iya Tante” “Ini buat kamu” Dia memberikan Concealer berwarna hijau dan kuning “Buat apa tante?” Kyungsoo menerimanya walaupun dia tidak paham kenapa ibu dari kekasihnya memberikan barang seperti ini untuk nya “Siapa tau nanti kamu butuh, ini yang hijau buat nutupin bekas kemerahan, yang kuning buat nutupin keunguan” ucapnya menunjuk dua benda kecil yang sudah ada dalam tangan Kyungsoo “Terus nyampe rumah dikompres dingin aja klo sempet, mumpung belum ada 24 jam, kalo ngga ntar masukin sendok logam ke kulkas selama 30 menit terus tempelin dikulit selama 10 menit” Ucap Mama sambil melihat ke leher Kyungsoo yang ada beberapa bekas kemerahan akibat ulah anaknya semalam pasti dan Kyungsoo tentunya tidak tahu atau tepatnya belum tahu karena dia belum bercermin pagi ini, orang-orang yang melihat nya juga enggan memberi tahu karena takut membuat Kyungsoo malu nantinya Kyungsoo hanya mengangguk mendengar ucapan dari calon mertuanya kelak, sedangkan Ko Chanyeol hanya tersenyum memamerkan gigi nya menanggapi tatapan tajam Mama nya “Ya udah mah Koko mau anterin Kyungsoo pulang” “Eh Ko? Ngga usah aku pulang sendiri aja” “Anterin yang bener jangan sampe lecet” “Siap Ma” “Tante, Kyungsoo pamit ya” “Iya hati-hati ya Kyungsoo”

Kyungsoo meletakkan kembali ponselnya ke nakas yang ada disampingnya

“Tidur lagi yang” Ko Chanyeol lagi dan lagi menarik Kyungsoo kedalam dekapan hangatnya dan tidak ada penolakan Kyungsoo pun membalas pelukan kekasihnya tidak kalah erat “Mau nanya ko, Koko kenapa suka sama aku?” “Karena kamu Doh Kyungsoo” “Ishhhh ngga jelas” Kyungsoo mendongakkan kepalanya yang sedari tadi bersembunyi di leher Chanyeol

CUP

sebuah kecupan ringan mendarat dibibir Kyungsoo “Ngga usah cium-cium aku masih bau alkohol”

CUP

Sebuah kecupan ringan datang lagi dari bibir Chanyeol di bibir hati milik Kyungsoo

CUP

CUP

CUP

Kecupan-kecupan ringan tadi kini sudah berubah menjadi lumatan-lumatan kecil yang membuat Kyungsoo merasa mabuk untuk kedua kali, ciuman kekasihnya yang perlahan tapi menuntut lebih, Chanyeol melumat bibir atas dan bawah Kyungsoo bergantian sesekali menggigitnya meminta akses untuk mengeksplor bibir hati yang rasanya sangat manis bagi Chanyeol dan seperti nya dia enggan untuk melepaskan pagutan nikmat ini, tangannya juga tidak mau diam, yang satu menekan kepala Kyungsoo supaya pagutannya lebih dalam sementara yang satu lagi masuk kedalam kaus yang Kyungsoo kenakan, mengelus punggung halus itu keatas dan bawah, lidah nya kini sudah mengabsen satu persatu gigi Kyungsoo, membelit lidah Kyungsoo tapi Kyungsoo malah kaku membalas nya membuat sang kekasih tersenyum miring lalu melepaskan pagutan nya, melihat wajah cantik kekasih nya yang masih memejamkan mata dan nafas yang masih tidak beraturan, ternyata kekasihnya masih noob. Chanyeol mengusap air liur dibibir bengkak Kyungsoo yang entah milik siapa. Kyungsoo membuka matanya dan melihat Chanyeol yang kini sedang intens menatap dirinya, Kyungsoo malu ditatap seintens itu oleh Chanyeol bahkan rasanya pusat aliran darahnya kini berpindah ke pipi hingga rasanya sangat panas dan membuat nya memerah, semakin terlihat menggemaskan dimata Chanyeol. “Maaf” Chanyeol menaikkan alisnya bingung “Untuk?” “Karena ngga bisa ciuman” Chanyeol tertawa terbahak-bahak sambil menepuki kasur yang menjadi alas mereka tidur saat ini, Kyungsoo kesal karena ditertawakan oleh Chanyeol hingga sebuah cubitan manis menyapa pinggang Chanyeol “Jadi tadi yang pertama?” Kyungsoo mengangguk “Bukannya dulu pernah pacaran ya?” “Pernah cuma dia meluk aku aja aku gebuk pake papan lapang” Chanyeol tertawa lagi “Kok bisa?” “Ngga tau reflek aja” Chanyeol menganggukkan kepalanya lalu menarik dagu Kyungsoo untuk menatapnya, merapatkan keningnya dengan kening Kyungsoo hingga membuat hidung mereka bersentuhan bahkan Kyungsoo bisa merasakan hangatnya nafas sang kekasih “Terimakasih” Chanyeol mengelus pipi merah Kyungsoo “Untuk?” “Karena saya menjadi yang pertama, saya sangat beruntung” sebuah kecupan manis mendarat di dagu Kyungsoo “Diem dulu, perhatiin baik-baik apa yang saya lakuin ntar kalau saya sudah selesai baru kamu praktekin ke saya apa yang telah saya ajarkan ke kamu” ucap nya dengan posisi bibir yang benar-benar diatas bibir Kyungsoo, Chanyeol menyatukan kembali bibir nya dengan bibir manis milik Kyungsoo, melumat kembali bibir yang kini sudah menjadi candu baginya, mempertemukan kembali lidah yang sempat terpisah beberapa saat lalu bahkan tangan nya sudah kini sudah turun meremas bongkahan padat milik Kyungsoo yang memang sangat menggoda dan sangat sayang kalau tidak disapa. “Eungh....” Sebuah desahan nikmat lolos dari bibir Kyungsoo, dia awam dengan rasa ini, dia baru pertama kali merasakan rasa nikmat yang kini dia rasakan. Chanyeol semakin menjadi karena suara lenguhan Kyungsoo tadi, hal kecil yang berdampak besar. Kini dia beralih pada rahang Kyungsoo memberi nya beberapa kecupan lalu turun ke leher putih mulus dan beraroma white musk membuat beberapa tanda disana membuat Kyungsoo semakin tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, dia ingin menghentikan Chanyeol tapi tubuhnya berkhianat, dia justru semakin mendongakkan lehernya memberi Chanyeol akses lebih untuk berkarya di leher miliknya. Bibir Chanyeol kini sudah semakin turun kearea dada nya, pikiran dan tubuh Kyungsoo berperang hebat, pikiran nya meminta untuk menghentikan semua ini tapi tidak dengan tubuhnya, tubuhnya meminta lebih dari ini

“Koh..... St... Stophhhh” Akhirnya pikiran Kyungsoo menang, Chanyeol langsung menghentikan aktivitas nya “Maaf saya kelepasan” dia sungguh menyesal karena awalnya dia hanya ingin memberikan ciuman di bibir tidak lebih dari itu. Chanyeol membawa Kyungsoo kedalam pelukannya menciumi, puncak kepala Kyungsoo bertubi-tubi disertai ucapan maaf “Ngga apa-apa kok koh, terimakasih pelajarannya” “Ya udah tidur lagi aja yang” “Bentar lagi juga pagi” “Masih gelap ini yang” Dekapan hangat dan tepukan-tepukan ringan dipunggung nya berhasil membuat Kyungsoo pergi ke dunia mimpi lagi, begitu juga dengan Chanyeol, malam ini tidurnya sangat nyaman karena seseorang yang sangat dia sayangi setelah kedua orang tua nya berada dalam dekapannya sepanjang malam.

Gimpo airport

Finally departure day to Japan. Chanyeol menurunkan koper Kyungsoo lebih dulu baru koper nya setelah itu dia baru menyapa ke kamera

Chanyeol: half nervous and half excited we couldn't get one even a half of blink of sleep

Kyungsoo: i usually sleep when we're on the way but i didn't sleep earlier

Dia tertawa terbahak-bahak menertawakan keanehan nya sendiri. Padahal tidak begitu lucu.

Chanyeol: Oh iya aku juga membeli koper baru

Kyungsoo: Aku hanya mengikuti chanyeol dan akhirnya ikutan beli satu

Chanyeol: aku ngga bisa berpikir apapun, aku hanya membeli nya.

Mereka berdua memamerkan koper couple baru mereka.

Kyungsoo: haruskah kita masuk?.

Chanyeol mengangguk lalu mengambil alih kamera yang sedari dipegang oleh Kyungsoo dan membiarkan Kyungsoo jalan sedikit lebih didepannya.

Melangkah masuk menyeret koper besar mereka yang isinya ke nervous-an. Mereka berulang kali mengeluarkan dan menarik nafas dalam-dalam supaya bisa lebih tenang bahkan saat diruang tunggu pesawat kedua nya sempat membandingkan foto paspor satu sama lain, Chanyeol tidak bisa berhenti tertawa karena menertawakan foto paspor Kyungsoo yang terlihat seperti orang mau ngajak ribut, sedangkan foto paspor dirinya terlihat sangat tampan sehingga tidak bisa dicela oleh Kyungsoo.

“Chanyeol berhenti ketawa ih, itu kan fotonya diambil pas aku baru bangun tidur makanya kayak gitu”

“Iya sayang iya”

Chanyeol menyeka air mata yang ada di ujung matanya dan berusaha untuk menghentikan tawanya tapi susah dia tetap tertawaan terbahak-bahak lagi, tapi walaupun kesal Kyungsoo juga ikut tertawa karena bahagia bisa melihat Chanyeol tertawa selepas itu karena dirinya.

Sekarang mereka berdua sudah berada didalam pesawat, Chanyeol kembali menghidupkan kamera dan merekam untuk kebutuhan channel mereka lagi

Chanyeol: hallo....i'm leaving far far away

Dibarengi dengan gerakan tangan nya yang menari-nari tidak jelas seolah menggambarkan dia akan pergi jauh lalu melambaikan tangan kearah jendela pesawat, Kyungsoo hanya terkekeh melihat kelakuan absurd kekasihnya yang sudah biasa

1.000.000 -228.6OO= 771.400 won

Detak jantung yang tidak terkondisikan karena terlalu bersemangat untuk perjalanan pertama mereka bersama ke luar negeri. Chanyeol mengajak Kyungsoo seolah-olah mereka sedang menyetir pesawat dan Kyungsoo mengikuti nya, memiringkan badan tangannya ke kiri dan kanan lalu tertawa bersama. Chanyeol kembali mematikan kamera mereka.

Seorang pramugari mendekat kearah mereka, dengan wajah penuh senyuman Kyungsoo menanyakan apakah mereka menyediakan makanan juga? Tapi sang pramugari menjelaskan kalau mereka baru bisa mendapatkan makanan gratis dari maskapai kalau sudah memiliki 7 stamps Jepang. Kyungsoo dan Chanyeol menganggukkan kepala mereka, tanda mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh sang pramugari

“Ngga apa-apa Jepang deket, hehe”

Kyungsoo sebenarnya sangat lapar karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan, Chanyeol tahu kalau Kyungsoo kelaparan tapi dia juga tidak bisa membantu banyak, semua makanan nya ada di koper yang saat ini berada didalam bagasi. Kyungsoo juga tahu kalau Chanyeol tidak nyaman dengan duduk nya karena kakinya benar-benar mentok ke kursi yang ada didepannya, pasti sakit.

First trip nya kok ngenes gini? Kyungsoo kini sedang mengisi selebaran yang diberikan oleh pramugari tadi, sementara Chanyeol disampingnya malah menguap lebar karena tidak kuat menahan kantuk, akhirnya Chanyeol tertidur lebih dulu diikuti Kyungsoo setelah selesai mengisi selebarannya. Kyungsoo tertidur cukup nyaman dibahu lebar kekasihnya. Membuat orang iri saja.


Kini mereka sudah sampai di Kansai Japan internasional airport. Kedua nya sibuk dengan kamera dan koper masing-masing.

Chanyeol: halo semuanya.... kita udah sampe dijepangggg

Dia benar-benar terlihat sangat antusias Perjalanan pertama mereka di Jepang, kira-kira kemana tujuan pertama ketika mereka tiba? Okey, destinasi pertama di Jepang, stasiun Namba Osaka

Kyungsoo: we need to go now to namba station

Without knowing this place, don't go around with travel bag. Centr of Osaka's cultural transportastion. Namba, the main street of young people. Osaka landmark.

Day 1 Osaka: -osaka landmark proofshot – streetconvenience store eating show

Itulah yang tertulis di notes yang baru saja Kyungsoo baca.

Kyungsoo: while we're at it, let's race to namba station, see who Will arrived first. Ayo pergi nya misah.

Kyungsoo mengusulkan untuk pergi terpisah ke Namba station, dia sangat percaya diri kalau dia akan menang karena dia sudah pernah pergi ke Jepang berbeda dengan Chanyeol yang belum pernah sama sekali. Terlihat sangat jelas diwajah Chanyeol kalau dia memang sedikit takut.

Chanyeol: but this is our first overseas trip together. Not because i'm scared, this is our first overseas trip so i'm worried, pergi misah gitu kayaknya agak berbahaya

Waktu mengisi selebaran yang diberi oleh pramugari Chanyeol dan Kyungsoo punya pilihan yang berbeda untuk pergi dari Kansai airport ke Namba station Chanyeol: should we take subway or bus?

Mereka pergi ke Namba station dengan transportasi dan jalan terpisah sesuai yang sudah mereka pilih sebelumnya

Chanyeol: What's important is, not just until namba station. We should go all the way until we find Glico

Mereka bertaruh siapa yang tiba di Namba station lebih dulu dia yang menang dan yang kalah akan mendapatkan hukuman nantinya.

Kyungsoo: let's separate

Tapi dia masih menempel di sebelah Chanyeol bahkan tanpa celah.

Chanyeol: you stick to close

Kyungsoo: okay let's go

Chanyeol: let's meet on front of Glico-san later

Kyungsoo: okay

Chanyeol dan Kyungsoo pergi ke Namba station dengan transportasi yang berbeda. Siapa yang akan tiba di stasiun namba lebih dulu? Yang kalah tentu akan mendapatkan hukuman nantinya. Pertarungan di mulai!.

PLANNING

Kyungsoo menekan tombol ON dikamera yang sudah dia atur sedemikian rupa dan diletakkan didepan tempat mereka duduk saat ini. Mereka sama-sama tersenyum dan melambaikan tangan ke kamera lalu diawali dengan Kyungsoo yang memulai percakapan lebih dulu, di channel mereka ngga ada 'halo guys, please like dan subscribe' segala macem karena kalau orang-orang suka dengan konten mereka tanpa diminta pun pasti akan mengklik like, subscribe dan alarm secara otomatis.

Read more...

Sejak tiba dipasar malam genggaman Chanyeol tak pernah lepas dari tangan Kyungsoo sedetik pun, jari jemari Chanyeol terus terpaut dengan milik Kyungsoo, pasal nya Chanyeol takut Kyungsoo hilang ditengah lautan manusia, karena benar apa yang dikatakan Chanyeol kalau pasar malam pasti banyak orang apalagi akhir pekan seperti ini sungguh kalau bukan karena Kyungsoo mana mau dia berada ditengah kerumunan manusia seperti saat ini.

Tujuan awal kesini mau ke Fortune teller tapi yang Kyungsoo lakukan adalah wisata kuliner dari stand satu ke stand lain nya kini Kyungsoo kembali menarik tangan Chanyeol ke stand makanan berikutnya, entah sudah berapa stand makanan yang Kyungsoo datangi tapi seolah tak membuat nya kenyang, mungkin Kyungsoo sedang dalam masa pertumbuhan walaupun tidak keatas makanya semua makanan yang sudah masuk kedalam perut nya seolah hilang tak bersisa dan berasa. Chanyeol hanya kagum setengah heran dengan badan sekecil itu Kyungsoo mampu memasukkan begitu banyak makanan, Chanyeol yang melihat saja rasanya sudah kenyang

“Kyungsoo sudah kenyang belum?”

Kyungsoo nengok kearah Chanyeol yang ada disebelah kanan nya, sang penonton setia Kyungsoo meokbang dari satu jam yang lalu

“Hehom koh hagihan hantrehan nya hahih hanjang”

Kyungsoo berbicara tidak jelas karena takoyaki panas yang sedang dimakan nya tapi justru terlihat semakin menggemaskan dimata Chanyeol, rasanya Chanyeol ingin memasukkan Kyungsoo kedalam saku saat ini juga, sebenarnya dimana letak tidak bagusnya Kyungsoo dimata Chanyeol? Tidak ada.

“Telan dulu baru ngomong”

Kyungsoo nurut, menelan semua makanan yang ada di mulut nya baru berbicara

“Ya Koko nya aja nanya pas aku lagi makan”

“Enak banget ya sampe blepotan gini”

Chanyeol membersihkan beberapa saus yang tersisa di sekitar bibir Kyungsoo menggunakan ibu jarinya, Kyungsoo yang jarang bahkan belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini otomatis langsung salah tingkah dan merasa aliran darahnya seolah berkumpul pipinya sehingga terasa sangat panas, Kyungsoo tidak tahu saja kalau pipinya saat ini sudah semerah kolor merah andalan ko Chanyeol kalo jaga toko

“Ih... Jorok banget sih ko” karena Chanyeol menjilat sisa-sisa saus yang ada di jempol nya, ya memang jorok sih ya. Dan aksi Chanyeol yang barusan semakin membuat Kyungsoo salah tingkah entahlah Kyungsoo sendiri bingung biasanya dia ngga akan salah tingkah semanis apapun perlakuan Chanyeol padanya tapi kali ini malah berbeda, apa efek dari Kyungsoo yang terus menerus memikirkan bagaimana kalau Ko Chanyeol ternyata benar-benar menyukainya? Entahlah Kyungsoo awam dengan perasaan yang seperti ini.

Akhirnya giliran mereka masuk setelah kurang lebih lima belas menit mengantre, selama mengantre tadi Chanyeol menyimpan Kyungsoo kedalam jaket denim yang dipakai nya dengan alasan dan entah untuk apa dia melakukan hal tersebut tapi dia hanya ingin dan didukung dengan anggukan setuju dari Kyungsoo

“Kyungsoo saya boleh kaya gini?” Tanya ko Chanyeol sambil membuka lebar jaket bagian depan nya lalu menarik Kyungsoo untuk merapat padanya setelah itu mengancing dua kancing tengah jaket nya. Awalnya Kyungsoo ingin menolak tapi kepala nya malah mengangguk tidak patuh pada perintah otak nya, mau bilang lepas juga sungkan karena rasanya nyaman dan terlindungi dengan kedua lengan kekar Ko Chanyeol yang melingkar diperutnya, mendekapnya erat dari belakang di perparah dengan aroma mint yang menguar dari nafas dan leher Ko Chanyeol yang semakin membuat Kyungsoo seperti kehilangan akal, tidak peduli pada sekitar lagi karena terlalu nyaman dengan apa yang didapatnya.

“Soo, sekarang giliran kita mau masuk kayak gini atau kamu keluar dari jaket saya?”

Entahlah Kyungsoo merasa berat untuk mengatakan nya tapi harus

“Keluar lah ko”

“Tapi kayaknya kamu ngga mau keluar tuh”

“Idih pede amat”

Kyungsoo langsung pergi masuk kedalam diikuti Chanyeol yang berjalan dibelakangnya. Sesampainya didalam hanya diam, diam dan diam karena Kyungsoo maupun Chanyeol bingung harus ngapain lebih dulu maklum saja ini pertama kalinya mereka ke tempat seperti ini, apalagi sang peramal terus menerus melihat mereka secara intens ya kan makin bingung jadinya. Bahkan Kyungsoo lupa kalau tujuan awalnya adalah mau membaca aura.

“Ikatan kalian sangat kuat”

Kyungsoo dan Chanyeol saling melihat satu sama lain lalu sama-sama mengedikkan bahu karena tidak mengerti dengan ucapan barusan

“Di kehidupan sebelumnya kalian adalah sepasang kekasih yang saling mencintai”

“dan kamu di kehidupan sebelumnya adalah seorang wanita yang amat sangat cantik dan juga bijaksana” lanjut nya sambil menatap kearah Kyungsoo dan Kyungsoo reflek duduk menjauh dari Chanyeol. Kyungsoo hanya kaget dengan apa yang barusan di dengar nya bukan nya dia tidak mau menjadi kekasih Chanyeol atau bagaimana tapi dari sudut pandang Chanyeol gerak reflek Kyungsoo barusan menandakan seenggak mau itu Kyungsoo menjalin hubungan dengan nya. Dan dirasa atmosfer nya sangat kaku dan tidak nyaman maka Chanyeol memutuskan berdiri dan menarik Kyungsoo untuk ikut berdiri dari duduk nya lalu mengucapkan terimakasih sebelum pergi.

Kyungsoo punya hobi baru yaitu memasak, apapun yang dia lihat di Utube pasti besok nya akan dipraktekkan juga. Kyungsoo suka memasak tapi ngga dengan memakan makanan yang dibuatnya, dia hanya makan sedikit selebihnya pasti untuk Chanyeol. Chanyeol suka dibuatkan makanan oleh Kyungsoo tapi kalau menu yang dibuat sama terus setiap hari ya bosen ngga sih? Tiap kali Chanyeol bilang kenapa 'tteopokki lagi?' pasti Kyungsoo jawab nya 'tteopokki hari ini beda sama yang kemaren' padahal ya menurut Chanyeol rasanya sama aja ngga ada yang beda. Kayak sekarang ini Kyungsoo menumpu kedua pipi dengan tangannya, memperhatikan Chanyeol yang sedang makan tteopokki buatan nya

“Enak ngga koh?”

“Enak”

“Besok aku buatin lagi ya”

“Kyungsoo kenapa kamu tiap hari buat tteopokki?”

“Mau bikin seblak tapi kokoh kan ngga bisa makan pedes”

“Loh jadi sengaja masak buat saya?”

Kyungsoo melipat kedua bibirnya kedalam, sepertinya dia keceplosan tadi, mau ngakuin kalau dia masak emang sengaja buat Chanyeol tapi gengsi

“Nggak, geer amat koh”

“Oh ya?”

“Iya, kalo aku buat makanan pedes terus ngga abis siapa yang bantu ngabisin?”

“Jadi saya cuma pembuangan makanan sisa begitu?”

“Ngga gitu juga”

“Terus?”

“Ngga tau, aku mau pulang”

“Taperwer nya jangan lupa di cuci terus kembaliin ke aku tanla lecet”

Dan karena hobi baru Kyungsoo yang ngga mungkin dihentikan ini akhirnya mereka berdua sepakat untuk jogging bersama setiap pagi. Jadi Kyungsoo bisa tetap memberi makanan ke Chanyeol, dan Chanyeol ngga takut berat badan nya nambah, jangan sampai perutnya semakin membuncit, ntar nggak jadi kokoh Atk yang hot dan sexi lagi.

Chanyeol kembali keluar dari kamarnya setelah memakai jaket jeans dan mengantongi kunci motor nya, ngga lupa pamit ke Mama dan baba yang lagi nonton tv diruang tamu sambil gibahin artis yang sinetron nya sedang mereka tonton

“Mama, baba, koko keluar bentar ya”

“Mau kemana?”

“Mau cari cemilan bah”

“Ini udah malem koh, lagian bukan nya Koko lagi diet ya?”

“Diet nya besok lagi aja”

“Ya udah hati-hati, jangan sampe pagi”

“Siapppp baba”

Chanyeol keluar rumah dan Kyungsoo sudah duduk manis di motor yang akan mereka kendarai

“Pede banget duduk disitu”

“Emang kita pergi nya mau naik mobil?”

“Ngga, mobilnya belum saya isi bahan bakar”

“Dih kaya orang miskin aja”

“Ya memang, kan yang kaya mama sama baba saya mah belum”

“Udah buruan jangan banyak bacot ntar pedagang nya keburu pada tutup”

“Kamu ngga mau turun dulu?”

“Ngga, lagian aku duduk dimotor juga Koko tetep bisa naik jadi ngga ada bedanya”

Terserah Kyungsoo aja deh mau dia turun dulu atau ngga, udah kayak anak kecil yang duduk manis diatas motor nungguin bapak nya naik terus gas ngengggg

“Kyungsoo kamu mau jajan apa?”

“Hah??? Apa koh? Ngga denger”

“KAMU MAU JAJAN APA”

“Martabak manis enak kali ya koh”

“Okeyyyy”

Chanyeol mengendarai Vespa kesayangan nya untuk berputar arah, karena penjual martabak manis favorit Kyungsoo udah kelewat dari 15 menit yang lalu, ko Chanyeol ngga akan ngeluh kalo demi Kyungsoo. Mereka sudah sampai dan ternyata walaupun sudah larut malam masih tetep antre walaupun tidak panjang. Kyungsoo turun dari motor tanpa melepaskan helm nya, tampilan nya makin mirip saja dengan karakter kartun bernama Pororo karena saat ini Kyungsoo sedang memakai kacamata bulat, ngegemesin bikin makin sayang aja kalo kata ko Chanyeol mah. Kyungsoo masih sibuk memilih varian martabak mana yang mau dia beli

“Jadi mau beli yang mana?”

“Mau beli rasa pisang, coklat, keju, susu terus ditambahin kacang tapi dimenu nya ngga ada”

“Setau saya mereka cuma mau buatin yang ada di menu saja”

“Ya memang”

Ko Chanyeol mana tega liat Kyungsoo cemberut manyunin bibirnya gara-gara ngga bisa dapetin yang dia mau, apapun bakal dilakuin biar Kyungsoo seneng kan tujuan dia keluar memang buat ngehibur Kyungsoo biar ngga sedih lagi, Chanyeol pergi meninggalkan Kyungsoo untuk memesan martabak yang Kyungsoo mau

“Bang pesen 1 martabak manis rasa pisang, coklat, keju, susu dan kacang”

“Maaf mas ngga bisa ngga bisa ngebuatin orderan yang diluar menu”

“Tapi istri saya lagi ngidam bang, Abang ngga kasian kalo nanti bayi saya ngeces terus pas lahir?”

“Ya udah mas silahkan nunggu”

Chanyeol kembali menghampiri Kyungsoo yang sudah menunggu chanyeol dengan harap-harap cemas dijok motor nya

“Gimana koh?”

“Bisa kok”

“Ko Chanyeol emang yang terbaik”

Kyungsoo mengacungkan jempol nya ditambah dengan senyum berbentuk hati yang membuat siapa saja hilang kewarasan termasuk Ko Chanyeol.

Setelah selesai memakan martabak mereka langsung pulang karena sudah mau berganti hari. Kyungsoo ngantuk bukan main, karena perut sudah terisi penuh ditambah semriwing angin malam yang menyejukkan memang kombinasi sempurna untuk mengundang kantuk. Chanyeol yang tahu Kyungsoo sudah tertidur dipunggung nya pun menepikan motornya

“Kyungsoo bangun bentar” Chanyeol mengusap beberapa kali tangan Kyungsoo yang melingkar diperutnya

“Udah nyampe koh?”

“Pake ini kepinggang kamu” Chanyeol memberikan jaket jeans yang baru sajs dilepas nya pada Kyungsoo

“Buat apa?”

Walaupun bertanya Kyungsoo tetap menuruti perkataan Chanyeol, memakai atau lebih tepat nya melilitkan jaket jeans tersebut dipinggang nya

“Kalo udah kasih saya lengan jaket nya”

Kyungsoo menurut lagi, Chanyeol lalu mengikat kedua lengan jaket tersebut ke perutnya,

“Kokoh ini aku jadi kayak anak kecil naik motor ditaliin begini”

“Dari pada kamu jatuh karena ketiduran mending kaya gini”

Lalu mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumah.

Ko Chanyeol

Dari beberapa menit yang lalu Kyungsoo masih sibuk memandangi pantulan dirinya sendiri di dalam cermin, ia sangat puas dengan hasil kerjanya yang tidak kalah dengan hasil karya hairstylist profesional menurutnya.

“Cakep banget gue rambut biru gini”

Iya Kyungsoo baru saja mewarnai rambutnya menjadi ash blue, katanya bosan dan suntuk siapa tau ganti warna rambut bisa ganti suasana juga, entah itu teori darimana tapi semoga saja bisa ganti suasana jadi lebih baik atau menyenangkan mungkin.

Dalam perjalanan ke tokonya ko Chanyeol buat ngeprint tugas dan makan seblak gratis, pandangan Kyungsoo sibuk pada gadget canggih nya seperti kebanyakan anak muda lain nya sampai tiba-tiba siraman air menyadarkan nya untuk kembali menatap jalanan sekitarnya, Kyungsoo kaget bukan main karena cuaca terang benderang bahkan panas banget udah kayak neraka level satu tapi kok tiba-tiba dia kehujanan, otomatis gerak refleks Kyungsoo bergerak lebih cepat untuk berlari mencari tempat berteduh, tapi tunggu kok ada yang aneh? Kyungsoo melihat area disekitar nya kering dan orang lain juga ngga kehujanan, cuma Kyungsoo seorang yang basah kuyup.

Oh..... Ternyata penyebabnya disitu, di depan toko ada ko Chanyeol yang lagi nyengir lima jari sambil megang selang air kayak orang bego, berbanding terbalik dengan ekspresi Kyungsoo yang udah siap makan orang hidup-hidup.

“KO CHANYEOL!!!!!!!! Ngapain sih maenan aer siang-siang?! Kuker banget heran”

“Yeeeeuuu siapa yang main air? Ini saya lagi nyiram tanah biar di dalam toko ngga terlalu panas dan ngga banyak debu berterbangan”

“Ya tapi kan harus liat-liat dong jangan ada orang lewat main siaran-siram aja”

“Lagian saya kira kamu tanaman berjalan, rambut ijo, baju ijo, makanya saya siram”

“Sembarangan banget ini rambut aku warna nya biru tau! Dan ini gimana kalo luntur coba, kan aku baru coloring hari ini”

Chanyeol cuma mengedipkan bahu sebagai jawaban dari pertanyaan Kyungsoo barusan, Chanyeol beneran ngga sengaja nyiram Kyungsoo, dan sebenernya Chanyeol saat ini beneran pengen ketawa liat rambut Kyungsoo lepek dan basah tapi daripada diamuk pinguin barbar lebih baik Chanyeol tahan tawa saja.

“Terus ini aku gimana?”

“Terserah kamu, mau pulang lagi buat ganti atau keringin rambut aja pake handuk saya, lagian baju kamu juga dikit doang yang basah”

“Ambilin”

“Ambil sendiri aja, ini saya mau ngerapihin selang air dulu”

“Dasar ngga bertanggung jawab”

“Emang saya ngehamilin kamu?”

Kyungsoo merotasikan matanya lalu jalan masuk ke toko dengan kaki yang sengaja di hentak-hentakan

“Flashdisk nya taroh di meja saya dulu baru masuk”

“Ya”

“Seblak nya ada di meja makan”

Tidak ada sahutan, Chanyeol sudah terbiasa dengan semua tingkah laku Kyungsoo yang semaunya.