Lovelikecyks

“Kyungsoo” Untuk kesekian kalinya Chanyeol memanggil Kyungsoo yang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka. Kyungsoo memasak bukan karena dia ingin membuatkan makanan untuk Chanyeol. Jelas sekali bukan.

Beberapa saat yang lalu Kyungsoo menyuruh Chanyeol untuk memasak tapi dapur nya malah hampir terbakar padahal dia sangat lelah setelah menjadi supir untuk Chanyeol dan menurutnya tamu atau lebih tepatnya parasit yang sedang singgah dirumah nya, yang mengakunya seorang alien dari planet lain tapi tidak bisa berteleportasi, sangat tidak masuk akal—dasar alien bodoh dan tidak berguna—padahal didrama atau di film yang pernah dilihatnya, alien itu bisa melakukan banyak hal tapi kenapa alien yang ditemui nya hanya bisa mengeluarkan api saja? Sangat tidak berguna. Akan lebih baik kalau dia bisa mengeluarkan cahaya, air atau aliran listrik jadi Kyungsoo bisa menghemat uang nya.

Dengan sangat terpaksa akhir nya Kyungsoo memasak, demi keselamatan apartemen yang masih dicicil nya dan demi keberlangsungan hidupnya. Ruangan ini mencakup dapur sekaligus ruang makan, ruang tamu dan ruang tempat menonton tv ini tidak ada suara lain yang terdengar selain suara sepatula yang beradu dengan wajan ditambah dengan suara penghisap asap, sungguh perpaduan keberisikan yang sangat sempurna.

Kyungsoo menghidangkan dua piring spaghetti kimchi diatas meja setelah mematikan semua benda-benda berisik didapur yang ia gunakan beberapa saat lalu. “Kau—” Kyungsoo tidak bisa melanjutkan perkataannya, lidah nya kelu, otak nya beku karena pemandangan yang ada di depan matanya saat ini.

Chanyeol yang menurut Kyungsoo alien aneh dan bodoh itu berdiri didepan pintu kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk sebatas pinggulnya, tubuh atletisnya terpampang jelas dihadapan Kyungsoo saat ini, sebuah berkah atau musibah Kyungsoo juga tidak tahu. “Makhluk bumi apa kau baik-baik saja?” Yang ditanya hanya membulatkan matanya, kebingungan. “Wajahmu memerah, apakah kau demam?” Kyungsoo segera menguasai dirinya lagi, dia sepertinya terlalu lelah atau belum sembuh total hingga membuat pikiran nya sempat berpikir yang iya-iya. “Yak! Kau! Kenapa kau keluar dari kamar mandi tidak memakai baju.” “Aku tidak punya baju” Benar juga, tapi Kyungsoo tidak mungkin mau disalahkan. Kyungsoo segera masuk kedalam kamarnya dan mengambil beberapa pasang baju yang sekiranya akan muat ditubuh Chanyeol.

“Pakai itu setelah makan nanti kita membeli keperluan mu, tapi tidak gratis kau harus membayarnya” Chanyeol mengangguk lalu kembali masuk ke kamar mandi. Kyungsoo mengerjap-ngerjapkan matanya bagaimana bisa alien menganggukkan kepala terlihat begitu menggemaskan? Lalu saat pandangan nya turun kebawah melihat perut yang kotak-kotak seperti papan penggilasan baju milik neneknya justru terlihat sexy? Ditambah dengan bahu dan punggung lebar yang sempat menyapa nya sekilas. Sepertinya alien itu menggunakan sihirnya untuk membuat otak Kyungsoo seperti sekarang. Ya begitulah kira-kira dugaan yang ada di otak Kyungsoo saat ini.

“Kenapa kau membeli baju ku dipasar? Kenapa tidak di mall? Kenapa kau membeli baju ku ditempat yang sama dengan kau membeli sayur dan ikan” Chanyeol terus saja menggerutu karena baju nya dibeli ditempat yang sama dengan ikan dan sayur bukan di tempat mewah seperti yang biasa dia lakukan saat di planet nya. Membuat Kyungsoo tersulut emosi, dasar alien tidak tahu diri sudah dikasih jantung malah minta hati bahkan sampai ke usus dua belas jari.

“YAK! kau... Apa kau tidak tahu kalau orang yang tampan akan tetap terlihat tampan apapun jenis pakaian yang dipakainya?”

“Jadi menurut mu aku tampan?” Skak mat. Kyungsoo langsung mengalihkan pembicaraan. “Kau harus membayar hutang mu padaku dua kali lipat karena kau juga menumpang dirumah ku” “Bukankah hal seperti itu biasanya dilakukan oleh rentenir yang jahat?”

“Kau mengerti tentang rentenir?”

“Tentu, menurut mu bagaimana aku tahu sistem transaksi manusia bumi menggunakan uang, bagaimana aku tahu apa itu pasar dan mall padahal ini pertama kalinya aku tinggal di bumi kalau aku tidak mempelajari nya lebih dulu?”

“Lalu kenapa kau tidak belajar memasak?”

“Arah ke restoran mu kesana kan?” Chanyeol langsung mendahului Kyungsoo yang sedari tadi berjalan didepannya, “Kiri, bodoh” Dia membalikkan badannya tersenyum bodoh memperlihatkan deretan gigi kuda nya pada Kyungsoo yang terlihat sangat kerepotan karena banyaknya jinjingan yang dia bawa, tapi makhluk tinggi besar yang mengaku alien padahal lebih mirip raksasa itu tidak ada pengertiannya sama sekali. Tidak ada niatan untuk membantu membawa barang-barang yang Kyungsoo bawa sedari tadi. Kyungsoo baru tahu ternyata alien jauh lebih menyebalkan daripada manusia.

UN(REACHED)

Hari raya Chuseok khas dengan kembali ke kampung halaman berkumpul bersama keluarga memakan makanan lezat bersama, begitupun dengan Kyungsoo. Saat ini dia sedang mengendarai mobilnya sepulang dari Cafe miliknya untuk kembali ke Daegu, menghabiskan hari libur bersama keluarga yang sudah tiga bulan tidak ditemuinya. Jalanan yang saat ini dilaluinya memang tergolong sepi, Kyungsoo sengaja memilih jalan pintas ini dari pada jalan yang biasa dia gunakan untuk menghindari macet, dan benar saja perjalanan nya jadi lebih cepat dari biasanya. Semua media saat ini heboh memberitakan tentang adanya sebuah angkasa yang sedang meluncur ke bumi termasuk radio yang diputar Kyungsoo untuk menemani perjalanannya supaya tidak terlalu sepi. Masuknya benda itu ke bumi kontan membuat langit menjadi bergemuruh hebat seolah menandakan akan adanya hujan badai. Fokus Kyungsoo jadi terbagi dengan berita tersebut hingga membuat Kyungsoo kehilangan kendali mobilnya. Mobil itu meluncur melewati pembatas jalan. Mobilnya terguling berkali-kali hingga rusak parah. Untunglah Kyungsoo masih selamat dan langsung merangkak keluar dari mobilnya dengan keadaan terluka cukup parah sebelum kemudian dia pingsan. Dan saat itulah, tiba-tiba dari kejauhan, muncul sesosok lelaki misterius yang datang dari cahaya yang sangat terang. Lelaki itu mengambil kain yang kemudian dia gunakan untuk menutupi tubuhnya. Dia sepertinya bukan makhluk bumi. Mungkinkah dia alien yang punya kekuatan super yang datang dari benda angkasa yang dikabarkan meluncur ke bumi hingga membuat semua orang heboh memberitakan nya? Di lehernya tampak ada sebuah kalung ajaib yang memancarkan sinar jingga. Terpana melihat manusia bumi di hadapannya ini, si alien langsung saja meraba dada Kyungsoo. “Manusia bumi, bau hormonnya sangat harum.” Dia tengah melancarkan kekuatannya pada Kyungsoo saat tiba-tiba mobil itu meledak. Si alien sigap menggunakan kekuatannya untuk membuat perisai melindungi Kyungsoo dari ledakan. Tapi ledakan itu begitu besar hingga mengenai si alien dan membuat si alien memuntahkan darah berwarna Jingga. Setetes darahnya mendarat di telapak tangan Kyungsoo yang terluka. Efek ledakan itu membuat cahaya yang ada di kalungnya terlempar keluar dan si alien pun terpental cukup jauh. Darah berwarna Jingga yang ada di tangan Kyungsoo, tiba-tiba saja berubah menjadi sebuah cahaya terang yang kemudian masuk kedalam luka Kyungsoo yang setelahnya langsung tertutup dan bersih seperti tidak pernah ada luka sebelumnya.

Kyungsoo terbangun dari tidurnya. Sudah satu minggu sejak insiden itu. Dan anehnya, dokter tak menemukan ada kelainan atau luka parah apapun dalam tubuh nya. Kyungsoo juga tak ingat banyak tentang kejadian waktu itu, yang dia ingat hanya dia menabrak pembatas jalan setelah nya dia tidak mengingat apapun. Kyungsoo sudah diperbolehkan pulang kemarin dan kedua orang tuanya juga sudah kembali ke kampung halaman lagi. Tapi hari ini Kyungsoo mengunjungi rumah sakit lagi, menemui seseorang yang kata Jongdae adalah penyelamat nya. Kyungsoo baru saja masuk kedalam ruangan dan langsung disambut dengan pemandangan seseorang yang sedang memutar kepalanya ke segala arah, seolah lehernya tak bertulang dan jelas saja pemandangan aneh itu terlalu mengerikan bagi Kyungsoo. Berkat teknologi canggih yang dimilikinya, si alien dengan cepat mengetahui identitas Kyungsoo. Ah ternyata dia adalah orang yang diselamatkan nya, orang yang membuat nya tertinggal pesawat dan harus tertahan di bumi. Dia santai saja mendekati Kyungsoo “Halo Kyungsoo aku tersesat dibumi, sekarang aku ditekan oleh gravitasi, tak dapat pulang ke planet ku, apakah ini belahan bumi utara?” Kyungsoo yang awalnya takut dengan makhluk didepannya kini justru merasa bersalah, mungkin orang yang dihadapannya ini mengalami gangguan otak karena menyelamatkan dirinya. Kyungsoo langsung bergegas keluar lagi dari kamar tersebut. “Manusia bumi sama sekali tidak ramah,” gerutu si alien yang belum diketahui identitasnya itu. Tidak ada satupun data yang cocok dengan lelaki tinggi, kekar dan tampan tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh ternyata hasilnya tidak ada yang aneh ataupun rusak. Semuanya baik-baik saja dan berada ditempat yang semestinya. Tapi Kyungsoo sangat yakin kalau pria yang mengaku bernama Chanyeol ini tidak baik-baik saja. Setiap kali Kyungsoo menanyakan dimana tempat tinggal nya atau dari mana asalnya dia akan menjawab “Aku berasal dari ekstrasurya, planet ku berada diluar tata surya mu atau makhluk bumi biasa menyebutnya dengan Exo planet, planet tempat tinggal ku bernama EXOL-1485.” Membuat Kyungsoo menghembuskan nafasnya berusaha menambah kadar sabar nya untuk menghadapi makhluk yang juga bilang kalau dia berkekuatan api. Sungguh tidak masuk akal. “Jadi kau dari Exo planet?” Chanyeol menganggukan kepalanya. “Kalau orang tua mu?” Chanyeol mengerutkan keningnya dan mengulang pertanyaan Kyungsoo, “Orang tua?.” Kyungsoo hanya bisa membatin sabar, sabar, dan sabar menghadapi makhluk aneh dihadapannya ini. “Orang yang membuat mu ada didunia ini, orang yang melahirkan dan membesarkan mu.” Dengan santai Chanyeol menjawab “tidak ada”. “Jadi kau yatim piatu?” “Aku bukan yatim piatu, perkembang biakan di planet kami sudah jauh berevolusi dibanding metode perkembang biakan level rendah planet bumi yang masih menggunakan cara persetubuhan. Di planet kami hanya perlu login ke sistem berbagi gen lalu di kembang biakan di kolam gen. Jadi aku tidak tahu siapa orang tua ku.” Penjelasan Chanyeol justru membuat Kyungsoo semakin pusing, sepertinya ada sesuatu yang benar-benar tidak beres di otak nya. Tapi Kyungsoo juga tidak bisa membiarkan Chanyeol terus-menerus tinggal dirumah sakit, karena ia tidak mungkin sanggup menanggung biaya tagihan rumah sakit yang setara dengan biaya menginap di hotel berbintang lima setiap harinya. Mengirim Chanyeol ke rumah sakit jiwa sepertinya pilihan tepat. Tapi Jongdae, sahabatnya yang merupakan salah satu dokter dirumah sakit jiwa bilang kalau Chanyeol tidak gila hanya sedikit aneh saja. Chanyeol bisa membaca apa yang sedang Kyungsoo pikirkan saat ini. Tidak, Chanyeol tidak mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran, hanya ekspresi wajah Kyungsoo amat sangat mudah untuk dibaca. “Aku bisa tinggal dirumah mu.” Ucap Chanyeol memecah kemelut pikiran Kyungsoo yang sedang memikirkan akan dibawa kemana Chanyeol ini nantinya.

Chanyeol menaruh ponsel nya dan beralih fokus pada Kyungsoo yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk mencuci wajahnya beberapa saat lalu, yang tadi sempat penuh dengan air mata bahkan air hidung yang menetes juga. “Udah cuci mukanya?” Kyungsoo terdiam masih merasa kesal dan malu karena tindakan nya beberapa saat lalu yang datang-datang langsung menangis tersedu-sedu dipelukan Chanyeol, entah apa yang ada di otak nya hingga berbuat seperti itu. “Kalo udah sini naik, udah malem waktunya tidur” Ucap Chanyeol menepuk-nepuk tempat tidur yang saat ini dia tempati, mengabaikan diamnya Kyungsoo “Aku duduk aja atau nggak tidur sofa” “Awww sakit” Kyungsoo langsung berlari menghampiri Chanyeol yang mendesis sakit, memeriksa kaki, tangan bahkan kepala nya Chanyeol pun tidak luput dari rabaan pemeriksaan Kyungsoo “Mana nya yang sakit?”

𝙂𝙍𝙀𝙋

Chanyeol menarik Kyungsoo yang masih sibuk memeriksa tangannya kedalam sebuah pelukan hangat yang sudah lama tidak Chanyeol maupun Kyungsoo rasakan. “Lepas” “Biarin kayak gini dulu, bentar aja” Nyatanya sebentar yang dibilang Chanyeol hampir satu jam lebih, kalau Kyungsoo tidak mengeluh capek karena posisi nya yang setengah berdiri mungkin tidak akan dilepaskan oleh Chanyeol.

“Jangan pulang, temenin koko disini” Chanyeol masih setia menggenggam tangan Kyungsoo yang kini duduk ditepi ranjangnya “Hm” “Disini tidurnya” “Nggak” “Lagian kamu masih punya hutang sama saya” “Hutang apa? “Hutang yang waktu di jogja” “Oh itu...” “Kalo kamu malam ini mau tidur disini, diranjang ini, saya anggap kamu udah bayar janji kamu, gimana?” “Oke, tidur doang nggak usah macem-macem” “Lihat sikon nanti” “Ya udah aku pulang” “Ya udah nanti kalau saya keluar dari rumah sakit langsung saya tagih janji kamu” “Nyebelin” Kyungsoo memberi kode pada Chanyeol untuk mengggeser badan nya dan menyisakan sedikit ruang untuk Kyungsoo tempati. “Nah gitu dong” Begitu Kyungsoo membaringkan dirinya disebelah Chanyeol, ia langsung ditarik oleh Chanyeol untuk masuk kedalam dekapan hangat lelaki yang berbadan lebih besar darinya itu. Yang kini membungkus Kyungsoo dengan kedua lengan besarnya.

Awalnya Chanyeol hanya berniat menghirup wangi rambut Kyungsoo yang ternyata juga masuk kedalam daftar yang dia rindukan, tapi ternyata dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menciumi puncak kepala Kyungsoo juga, bahkan sampai berkali-kali. Kyungsoo diam dengan semua perlakuan Chanyeol karena dia juga sibuk membenamkan wajahnya diceruk leher Chanyeol membaui indra penciuman nya dengan aroma khas chanyeol yang dirindukan nya. “Soo...” Chanyeol menghentikan aktifitas nya dan semakin mengeratkan pelukannya terhadap Kyungsoo. Dia memejamkan mata, bahkan secara tidak sadar dia juga menahan nafas saat merasakan lidah panas Kyungsoo yang sangat lancar menjelajahi leher hingga belakang telinga nya. Kyungsoo menghentikan aktivitas nya, mendongakkan kepalanya melihat wajah Chanyeol yang entah mengapa terlihat jauh lebih seksi dan lebih tampan dari beberapa menit yang lalu. Entah Kyungsoo yang baru menyadarinya atau entah karena Kyungsoo sudah diliputi oleh gairah nya. Kyungsoo sendiri tidak mengerti kenapa tubuhnya melakukan hal yang tidak diperintahkan oleh otaknya. Tubuhnya ingin menyentuh Chanyeol disana sini sesukanya. Tidak memikirkan bagaimana tersiksa nya seorang Park Chanyeol menerima semua serangan dari Kyungsoo saat ini. Chanyeol sekali lagi Mencoba menenangkan dirinya supaya tidak melewati batas yang nanti akan membuat mereka menyesal, lebih tepatnya Kyungsoo. “Can i?” Tatapan mereka bertemu. Tangan Chanyeol yang sejak tadi digunakan untuk memeluk Kyungsoo kini sudah berada di kening Kyungsoo, menelusuri garis wajah Kyungsoo dan berlabuh di dagunya. Cantik. Kyungsoo memang lelaki tapi dimata Chanyeol Kyungsoo sangat cantik, tidak hanya hari ini tapi setiap hari. “Kalau kamu kaya gini bisa-bisa saya ingin memeluk kamu setiap malam bahkan setiap hari” “Koko bisa ngelakuin itu” Alis chanyeol menukik tidak percaya dengan apa yang barusan didengar nya, apa indra pendengar nya malfungsi? “Soo....” “You can hug me every day and night bahkan you can kiss me every day and night juga” Chanyeol membawa tangan nya ke kening Kyungsoo lagi memeriksa suhu tubuh mantan kekasihnya yang siapa tahu sedang tidak sehat hingga membuatnya seperti ini. “Nggak panas” “Aku nggak sakit” “Kamu aneh makanya saya kira kamu sakit” “Udahlah aku pulang aja” “Jadi kita balikan?” Tidak ada jawaban. Karena Kyungsoo tidak tahu harus menjawab apa, mau jawab iya dia malu, mau bilang tidak mau kehilangan Chanyeol lagi, jauh lebih malu, lagian usaha PDKT yang dilakukan Chanyeol padanya juga sangat payah. Jadi dia cuma bisa ngelakuin hal ini.

𝘾𝙪𝙥

Kyungsoo mengecup kilat bibir Chanyeol yang tentu saja membuat pemiliknya kaget. Chanyeol memandangi wajah Kyungsoo lagi, mendaratkan ciuman-ciuman lembut dan manis di mulai dari kening, mata kiri dan kanan turun ke hidung, pipi, dagu dan berhenti di bibir. Menyalurkan rindu melalui pagutan-pagutan yang setiap detiknya semakin panas dan semakin menuntut. Lidah yang kini saling membelit satu sama lain, tak ada yang mau mengalah, lalu saling mengabsen deretan gigi satu sama lain, mengecap saliva satu sama lain yang sampai saat ini masih menjadi candu. Sampai Chanyeol melepaskan pagutan panas mereka lebih dulu bukan karena butuh oksigen atau kalah mahir dalam hal berciuman tapi karena dia di kagetkan oleh tangan Kyungsoo yang sudah masuk kedalam baju yang dia kenakan melalui sela diantara kancing pertama dan keduanya. Chanyeol menatap yang lebih muda tidak percaya, sementara yang ditatap hanya menunjukkan ekspresi biasa saja seolah tidak ada yang dia lakukan. “Apa London mengajarkan mu semua ini?” Kyungsoo menggeleng “Kangen yang ngajarin aku kaya gini” Demi apapun Chanyeol rasanya ingin terbang saat ini juga karena jawaban Kyungsoo barusan. Dia juga lebih menyukai Kyungsoo yang sekarang, yang lebih berani dan tidak malu-malu seperti dulu. Tapi jantung nya yang tidak aman, jantung nya berdetak lebih kencang dari orang yang sedang berlari maraton.

Chanyeol kembali menarik Kyungsoo kedalam dekapan nya tapi nampaknya yang lebih muda ini memang sedang menguji keimanan nya. Tangan Kyungsoo kembali masuk kedalam baju chanyeol,meraba apa saja yang ada didalamnya. Wajahnya yang terbenam di leher sang kekasih memudahkan nya untuk membuat beberapa karya baru disana. Chanyeol untuk kesekian kalinya menutup matanya merasakan gelenyar panas di tubuhnya akibat dari semua yang di lakukan Kyungsoo terhadapnya. Sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak membalas semua yang dilakukan Kyungsoo terhadap nya. “Kyungsoo stop kalau kamu nggak mau pengalaman sex pertama mu dilakukan di rumah sakit” Kyungsoo mendongak, pergerakan tangan nya yang menelusuri apa saja yang ada didalam baju chanyeol juga terhenti “Aku nggak mau ngelakuin sex sebelum menikah” Tatapan polos itu. Mau mati saja rasanya Chanyeol saat ini. Kyungsoo menggoda nya, membawa gairahnya naik sampai ke level yang semakin tinggi dan menjatuhkan nya begitu saja seperti saat ini membuat kepalanya pusing tidak tertahan.

Kyungsoo membolakan matanya karena kakinya tidak sengaja menyentuh sesuatu diantara selangkangan Chanyeol yang saat ini sudah sangat keras, dia tidak merasa bersalah sama sekali, apalagi takut. Dia justru puas membuat Chanyeol seperti saat ini. Padahal dia hanya menggunakan tangan dan mulut nya itu pun masih dibagian atas saja belum ke bagian lain nya tapi Chanyeol sudah turn on sampai segitunya. “Apa aku pulang aja?” Chanyeol menghembuskan nafas berat, mengeluarkan tangan Kyungsoo dari dalam baju nya dan memeluknya erat menumpukan kepalanya diatas kepala kekasih lama yang baru menjadi kekasihnya lagi beberapa saat lalu. “Cukup diem aja disini” Tapi yang namanya Kyungsoo memang tidak bisa diperingati secara baik-baik, bibirnya mulai beraksi lagi “Kyungsoo” Kyungsoo terkekeh lalu benar-benar berhenti melakukan semua aksinya. “Jadi kapan kamu mau saya nikahi? Besok atau lusa?” “Sinting” “Kalau kamu kaya gini mana bisa saya nunggu terlalu lama” “Aku nggak akan nikah sebelum lulus dan punya karir yang stabil” Bom macam apalagi yang Kyungsoo lemparkan padanya kali ini? “Berapa lama lagi?” “Mungkin satu atau dua tahu lagi” “Tapi limit saya cuma sampai bulan depan” Kyungsoo terkekeh mendengar jawaban kekasih lama tapi baru nya tersebut. Dia juga tidak menyangka kalau Chanyeol berhasil bertahan dari godaan nya. Sedikit kecewa tapi melegakan.

Kekehan, tawa bahkan rajukan manja mengisi ruangan tersebut hingga melewati sepertiga malam. Membicarakan bagaimana Kyungsoo saat di Birmingham, bagaimana susahnya dia beradaptasi dan bagaimana susahnya dia mengimbangi teman-teman nya yang lain supaya tidak tertinggal juga bagaimana susahnya dia berusaha move on dari Chanyeol yang tentu saja membuat Chanyeol bahagia karena walaupun mereka sempat terpisah oleh jarak dan waktu tapi perasaan mereka masih searah. Dilanjutkan dengan Chanyeol yang bercerita bagaimana Sehun merawat nya, menemaninya di setiap sesi terapi bahkan membantunya menggantikan baju saat dia masih tidak bisa begitu banyak bergerak yang membuat Kyungsoo sedikit iri karena Sehun lebih dulu melihat apa yang seharusnya Kyungsoo lihat lebih dulu. Perpisahan selama setahun serta dan waktu yang memisahkan mereka nyatanya tidak membuat begitu banyak perubahan. Perasaan mereka masih sama seperti dulu bahkan mungkin sekarang jauh lebih besar karena sudah tahu bagaimana rasanya berpisah dan kehilangan. Dan tidak mau merasakan hal tersebut untuk kedua kalinya.

Kyungsoo keluar dari pintu kedatangan internasional, setelah satu tahun lamanya akhirnya sebentar lagi dia akan kembali merasakan cuaca panas dan udara penuh polusi yang sudah tidak dirasakan nya satu tahun terakhir. Kyungsoo sedang menghubungi orang tuanya yang ternyata salah mengerti. Mereka mengira Kyungsoo baru akan berangkat dari London siang ini ternyata Kyungsoo sudah sampai di Jakarta siang ini. Kyungsoo mematung melihat siapa yang berdiri dihadapannya saat ini. Senyum yang sejak tadi terkembang pun langsung hilang begitu saja bahkan dia sampai tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh ibunya diseberang sana.

𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊?

Tidak jauh berbeda dengan Chanyeol, dia kembali kembali tersihir oleh pesona seorang Doh Kyungsoo. Pria mungil yang dulu sempat menjadi kekasihnya itu sekarang tampak jauh lebih modis dari sebelumnya dan semakin terlihat tampan saja. Glow up Kyungsoo tidak main-main.

“Kyungsoo sayang, jadi bagaimana mau mama jemput tidak?” Teriakan ibunya diseberang sana mengembalikan kesadaran Kyungsoo yang sempat menghilang beberapa waktu lalu. “Tidak usah mam, aku naik taksi saja” Setelah nya Kyungsoo langsung mematikan sambungan telfon nya.

“Bagaimana kau tahu kalau aku pulang hari ini?” Kyungsoo akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan hal yang mengganjal pikirannya sejak tadi pada pria yang sempat menjadi kekasihnya yang kini berdiri dihadapannya.

“Chanyeol?” Ucap seorang pria asing yang menghampiri Kyungsoo dan Chanyeol “Halo Mr. Zhang” Chanyeol menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada pria yang dipanggil sebagai Mr. Zhang barusan. “Nice to meet you, long time no see” Ucap pria itu lagi sambil menjabat tangan Chanyeol. Mr. Zhang mengangkat kedua alisnya seolah bertanya siapa lelaki mungil yang ada dihadapan Chanyeol saat ini. “Dia temanku, dia baru pulang dari UK juga dan sepertinya kalian satu pesawat” Mr. Zhang mengangguk, paham dengan penjelasan singkat Chanyeol barusan. Sedangkan Kyungsoo? Dia tidak bodoh untuk menyadari situasi apa yang sedang terjadi saat ini, rasanya dia ingin kembali ke UK lagi saja. Kenapa tadi dia bisa dengan sangat percaya diri menanyakan kenapa mantan kekasihnya bisa tahu kalau dia pulang hari ini? Cih, terlalu percaya diri sekali kau Kyungsoo. Dia sangat menyesal telah mengatakan kalimat bodoh beberapa saat lalu. Bodoh sekali mengira mantan kekasih nya itu datang untuk menjemputnya padahal Chanyeol datang untuk menjemput rekan nya. Bahkan tadi dia sempat mengira Baekhyun mengkhianati nya dan memberi tahu Chanyeol tentang kepulangan nya. Kyungsoo rasanya mau menghilang saja.

“Mr. Zhang mari saya antar ke mobil” Ucap Chanyeol menunjukkan jalan pada pria yang seperti nya mempunyai jabatan lebih tinggi darinya tersebut. “Kau juga, biar ku antar” Chanyeol mengucapkan kalimat tersebut sambil berlalu melewati Kyungsoo dan menggeret kedua koper besar milik Kyungsoo. “Aku bisa pulang sendiri” “Hey, tidak apa-apa, teman Chanyeol teman saya juga” Ucap Mr. Zhang dengan dialek yang sangat aneh ditelinga Kyungsoo, sepertinya dia warga negara asing. Kyungsoo akhirnya mengekori langkah dua pria yang lebih tinggi darinya yang kini menuju pintu keluar bandara.

Although god makes such a big joke on us, i know, there's no way we would'nt meet each other one day. I just have no idea it takes one year for me to meet you again.

Matahari masih belum terbangun tapi Kyungsoo sudah bangun lebih dulu sangat rajin bukan? Bahkan saat ini dia sedang menunggu pintu gerbang rumah Chanyeol dibuka. Semalam Kyungsoo sudah menghubungi Mama dari kekasihnya ini kalau pagi ini dia akan datang pagi-pagi sekali untuk memberikan surprise.

“Terimakasih Tante.” Ucapnya begitu sosok perempuan yang sudah berumur tapi masih tetap terlihat cantik membukakan pintu dan mempersilakan nya masuk.

“Langsung ke kamar koko aja ya kyung” Kyungsoo tersenyum sembari menganggukkan kepalanya menjawab ucapan dari Mama sang kekasih yang sudah kembali masuk ke kamarnya. Kyungsoo membuka kotak kue yang sudah dibawanya sedari tadi, kue coklat dengan toping strawberry yang dibuatnya semalam bersama dengan Baekhyun yang membantu menghabiskan strawberry miliknya.

Niat awal Kyungsoo mau langsung membangunkan kekasihnya yang masih terlelap tidur padahal matahari sudah mulai masuk melalui celah-celah gordeng, tapi Kyungsoo justru meletakkan kue yang dibawanya disamping lampu tidur yang terletak di atas nakas. Kyungsoo tersenyum melihat kekasih tampan nya yang tertidur seperti bayi, sangat menggemaskan.

Otak jahilnya mulai menginvasi, dia kini naik keatas ranjang, ikut tidur disamping sang kekasih lalu mencium pipi Chanyeol berkali-kali, setiap selesai dengan satu ciuman dia akan terkikik geli sendiri. Dan Chanyeol sepertinya tidak terganggu sama sekali, dia masih dengan lelapnya tertidur seperti bayi besar sampai Kyungsoo mengendus bau alkohol dari bibir kekasihnya.

“Pantas saja seperti orang mati ternyata karena efek alkohol, nakal banget sih ko.” ucap Kyungsoo pada diri sendiri

“Karena udah nakal aku kasih hukuman.”

Kyungsoo menaikkan kakinya ke hidung Chanyeol membuat Chanyeol sedikit terusik dan tentu saja membuat Kyungsoo merasa sangat senang karena bisa mengerjai Chanyeol semaunya, dia tertawa tanpa suara karena aksinya barusan. Kyungsoo melanjutkan aksi 'mari menjahili Ko Chanyeol'. kini yang menjadi incaran nya adalah telinga peri milik Chanyeol yang sudah sangat lama memang ingin ia gigit karena terlalu gemas. Baru saja Kyungsoo menempelkan bibir ditelinga incarannya tersebut tapi Chanyeol justru menariknya dalam dalam sebuah pelukan hingga membuat Kyungsoo benar-benar terjatuh dan menempel diatas tubuh Chanyeol.

Chanyeol tertawa walaupun mata nya kembali terpejam begitu pula dengan Kyungsoo yang ikut tertawa sembari menyelipkan tangannya dibelakang leher Chanyeol, menyusupkan wajahnya diceruk leher sang kekasih, hingga menghilangkan semua jarak yang ada diantara mereka.

“Happy one month anniversary”

bisik Kyungsoo tepat ditelinga Chanyeol yang langsung membuka matanya lebar-lebar menatap Kyungsoo yang kini sedang tersenyum dengan sangat cantik dan manis padanya

“Lupa?” Chanyeol tersenyum kikuk dengan pertanyaan Kyungsoo karena memang benar adanya dia lupa kalau hari ini tepat satu bulan hubungan mereka telah berjalan.

“Happy one month anniversary juga sayang, dan buat apa nginget-nginget anniversary segala kalo setiap waktu yang koko lalui sama kamu selalu spesial”

“Halah bohong, oh iya aku ada hadiah buat koko”

“Apa?”

“Aku lolos ikut pertukaran pelajaran ke Inggris”

Mata Chanyeol yang sudah bulat dan besar semakin membulat bahkan terlihat hampir keluar setelah mendengar apa yang diucapkan Kyungsoo, terlihat sangat menggemaskan.

“Beneran?”

“Bener dong”

Sebuah ciuman mendarat dibibir Kyungsoo diiringi dengan kalimat “selamat sayang kamu emang pantes buat dapetin ini semua karena kamu udah bekerja keras, Koko bangga sama kamu.” Dan diakhiri dengan pelukan erat dan hangat.

” 'nanti' yang waktu di Jogja boleh dikasih sekarang?”

“Nggak, koko masih dalam pengaruh alkohol”

“Yah....”

“Lagian ini masih pagi”

“Morning sex bagus untuk kesehatan yang”

“Ngga mau, masa iya ntar kalo ditanya 'kalian pas anniv one month ngapain aja?' ya kali aku jawab 'morning sex dong' ogahhhhh”

“Bagus dong yang, anti mainstream”

“Yang lain aja yang sekiranya enak buat dikenang”

Hingga akhirnya Kyungsoo iseng bertanya apakah kelak di masa depan dirinya bakal sering bertengkar dengan Chanyeol? Atau minimal, berbeda pendapat lalu berakhir dengan berpisah? Chanyeol dengan yakin mengatakan mungkin mereka akan sesekali bertengkar, tapi kalau berpisah ia meyakinkan jika hal itu tidak akan terjadi. Jika Kyungsoo pergi meninggalkannya selangkah, ia akan mengejarnya sepuluh langkah. Karena bagi Chanyeol, mengejar Kyungsoo ratusan kali lebih mudah ketimbang kehilangannya. Sebut saja Chanyeol berlebihan, tapi kenyataannya memang seperti itu. Bisa dilihat dari masalah yang mereka hadapi beberapa minggu yang lalu, walaupun Kyungsoo menjauhinya tak sedikitpun Chanyeol memundurkan langkahnya.

Berlanjut dengan Kyungsoo yang bercerita bagaimana mereka nanti akan bertemu? Karena dari Birmingham menuju ke Edinburgh menghabiskan perjalanan sekitar lima jam lebih, kalau dua Minggu sekali rasanya terlalu lama tapi kalau seminggu sekali akan membuat mereka lelah karena menempuh perjalanan jauh. Tapi Kyungsoo sudah memutuskan kalau mereka aman bertemu setiap dua Minggu sekali entah di Birmingham atau di Edinburgh. Chanyeol hanya memperhatikan Kyungsoo yang sibuk bertanya jawab sendiri dari tadi.

“Gimana kalo ternyata koko sibuk banget sampe ngga bisa nemuin kamu?”

“Ya udah aku yang nemuin Koko ntar, dari pada nahan kangen bikin capek mending aku capek karena perjalanan jauh”

Chanyeol tergelak mendengar jawaban Kyungsoo. Acara mari bercerita sambil cuddle mereka masih terus berlanjut, memang ada saja topik yang mereka bicarakan hingga sanggup mengabaikan matahari yang semakin yang meninggi dan mengabaikan kue buatan Kyungsoo yang tak dianggap keberadaan nya. Awal pagi yang indah bukan?.

Kyungsoo sedari tadi memainkan ponselnya sambil bersandar di dashboard ranjang menunggu Chanyeol yang keluar sebentar karena ada urusan katanya dan sekarang isi kepalanya terasa beku ketika Chanyeol tiba-tiba mencium nya. Tapi bukan soal ciuman yang sama dengan sebelum-sebelumnya. Ini lebih intens. Lebih menuntut dan lebih kurang ajar. Chanyeol bahkan belum menanggalkan sepatu apalagi kaos kakinya tapi sudah naik ke ranjang dan menindih Kyungsoo begitu saja. Bukan bibir Kyungsoo saja yang jadi santapan karena sekarang giliran leher Kyungsoo yang jadi cumbuan Chanyeol. Kyungsoo nggak tahu kalau selama seminggu mereka nggak ketemu itu bisa ngebuat seseorang bisa berubah tabiat. Yang semula tenang, kini justru beringas. Kyungsoo juga nggak tahu gimana harus membuat pergerakan. Kalau menolak, kenapa terkesan Kyungsoo nggak sopan sudah mengabaikan setiap sentuhan berbalut rindu seperti sekarang? Tapi kalau dibiarkan Kyungsoo rasanya belum siap. Chanyeol seolah bisa membaca pikiran Kyungsoo karena detik di mana Kyungsoo sama sekali tak memberikan balasan apapun terhadap setiap pagutannya, ia justru berhenti. Mengambil jeda, menatap Kyungsoo dalam jarak sekian centi lantas tersenyum. la mengecup hidung Kyungsoo, kembali tersenyum lalu memagut bibir Kyungsoo lagi. Kali ini jemarinya bergerak ke perut Kyungsoo, memasukkan tangannya kesana dan meraba apapun yang ada didalam sana dan mulai menaikkan kaos yang Kyungsoo kenakan. Seolah berusaha menanggalkan seluruh pakaian Kyungsoo sampai tak bersisa. Jelas Kyungsoo terkesiap. Belum terbiasa dengan perubahan sikap Chanyeol yang seolah sedang kerasukan. Chanyeol menyadari perlawanan Kyungsoo. la masih memperhatikan wajah Kyungsoo dari jarak yang tak bisa dibilang jauh. Seolah bertanya, apakah Kyungsoo tak keberatan atau tak suka dengan tindakannya. Kyungsoo bisa saja bilang, Kyungsoo bukan tak suka hanya belum siap saja. Di mata Kyungsoo, sekarang Chanyeol seperti serigala kelaparan sementara dia adalah mangsanya. Mungkin lebih baik Kyungsoo tunda beberapa saat. Bisa dilanjut lain kali, tapi yang jelas bukan sekarang.

“Aku lapar.”

Kyungsoo bisa lihat Ko Chanyeol mengerutkan keningnya, seperti kalimat sederhana tadi terlampau susah buat dipahami.

“Bukan nya belum lama baru selesai makan mie ayam?”

“Laper lagi, hehehe”

Kyungsoo melepaskan diri dari himpitan Chanyeol dan juga dashboard di belakang tubuh. Bergerak menuju pintu keluar dan memikirkan makanan apa yang akan dia beli karena pada dasarnya Kyungsoo masih kenyang, lapar hanya sebuah alasan supaya bisa terlepas dari Chanyeol yang lagi kerasukan. Namun sebelum itu Kyungsoo bisa dengar Chanyeol mendesah kecewa. Selanjutnya Chanyeol justru bicara dengan nada putus asa pada Kyungsoo dengan sedikit gerutuan.

“Justru kamu yang ingin saya makan, Kyungsoo.”

“ngapain sih nungguin diluar kayak orang bego”

Kyungsoo sibuk mengambil meteran baju, pensil, kain, kertas dan bahan lain yang akan dia gunakan nantinya, jangankan menatap, melirik pun tidak seolah diruangan ini hanya ada Kyungsoo seorang, mengabaikan kekasihnya yang masih berdiri mematung cukup jauh dari meja kerja Kyungsoo saat ini. Diruangan kecil atau studio kerja yang biasa di gunakan oleh kyungsoo dan beberapa teman nya ini sekarang hanya ada mereka berdua, Jae teman satu kelompok Kyungsoo tadi nya ada diruangan ini tapi baru saja pergi atas permintaan Kyungsoo.

“Udah dibilang kalo lebih dari satu jam tuh pulang, malah ngeyel”

Chanyeol menggaruk lehernya yang tidak gatal melihat Kyungsoo yang masih sibuk mondar-mandir kesana kemari dan masih mengabaikan keberadaan nya dan sibuk dengan grutuan terhadapnya.

“Ekhm”

Kyungsoo menoleh kearah Chanyeol karena suara batuk yang jelas sekali dibuat-buat itu, tatapan Kyungsoo sangat tidak bersahabat, bahkan kalau sebuah tatapan bisa membunuh seseorang maka saat ini dipastikan Chanyeol sudah tewas

“Jadi apa yang bisa koko bantu?”

“Cukup berdiri disitu tapi agak majuan dikit jangan terlalu mepet ke meja terus rentangin tangan”

Chanyeol menganggukkan mendengar instruksi dari kekasih nya yang sangat dingin dan jutek juga sedikit menyeramkan tapi tetap ada imut nya dan dia harus bertahan, Kyungsoo seperti ini juga kan karena ulahnya

“Kyung—”

“Cukup diem, dan ngga usah banyak ngomong”

Chanyeol memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas berat perlahan-lahan, bukan hanya Kyungsoo yang sedang emosi saat ini tapi dia juga sama, melihat Kyungsoo yang terus diam dan mengabaikan nya membuat nya mulai tersulut emosi juga. Chanyeol berdiri tegap dan merentangkan kedua tangannya, kyungsoo datang kearah nya dengan sehelai kain putih lebar yang akan dijadikan sebagai dasar pola nantinya

“Yang mau ngapain?”

“Draping pake ini”

Kyungsoo dapat melihat ekspresi bingung Ko Chanyeol yang menyatukan kedua alisnya dengan perkataan nya barusan

“Intinya aku nempelin kain putih ini ke badan Koko”

Ucap Kyungsoo yang kini sudah berada tepat didepan Ko Chanyeol, menempelkan kain putih yang tadi dibawa nya ke badan sang kekasih yang sedang dimusuhinya saat ini, dan ternyata memang benar kalau kekasihnya ini sangat tinggi dan besar hingga membuatnya kesusahan untuk memasangkan kain tersebut dibahu Ko Chanyeol dari arah depan ke belakang sampai jarak wajah mereka benar-benar sangat dekat. Kyungsoo melepaskan kain yang tadi dia pasangkan ke badan kekasihnya, berjalan kebelakang dimana meja nya berada untuk melihat lagi sketsa yang sudah dibuat nya

“Yang, kamu ngga lagi ngerjain ko—”

Ucapan Chanyeol terhenti karena tangan kiri Kyungsoo yang kini berada didepan dadanya memasangkan kain putih yang sama, sementara tangan kanan Kyungsoo menarik kain yang ada dibahu Chanyeol tersebut turun kearah pinggang kanan kekasihnya. Chanyeol menolehkan kepalanya ke arah bahu kirinya dimana Kyungsoo sedikit menyandarkan kepala pada lengan miliknya. Arah pandangan Chanyeol selalu mengikuti pergerakan Kyungsoo, memperhatikan setiap detail wajah kekasih nya yang terlihat semakin menarik jika sedang fokus bekerja seperti saat ini. Kyungsoo kini memasang beberapa jarum lalu beralih kesamping kanan depan Chanyeol, merapihkan beberapa bagian sebelum memasang jarum lain nya lagi. Sekarang Kyungsoo beralih kebagian leher, melakukan langkah demi langkah seperti yang dia lakukan sebelumnya. Jarak wajah diantara mereka sangat dekat membuat Ko Chanyeol sedikit susah untuk bernafas diperparah dengan sudut pandang nya yang melihat wajah Kyungsoo dari atas seperti sekarang ini, rasanya dia tidak usah pergi keluar negeri atau ketempat indah manapun karena view terindah bagi Chanyeol adalah wajah kekasihnya, Do Kyungsoo. Chanyeol tidak sadar semenjak kapan ada meteran baju ditangan Kyungsoo yang kini sudah beralih melingkari lehernya, Chanyeol refleks menahan nafasnya dikarenakan wajah Kyungsoo yang semakin dekat saja, kepalanya terasa kosong, detak jantungnya sudah seperti sedang dangdutan dan Chanyeol rasa saat ini ada begitu banyak kupu-kupu yang menggelitiki perutnya. Mereka pernah melakukan skinship lebih intim dari ini tapi entah kenapa reaksi tubuh Chanyeol tetap norak dan tidak bisa dikendalikan seperti saat ini.

“Udah selesai”

Kyungsoo mencatat semua hasil pengukuran nya dengan teliti, walaupun sedang emosi dia harus tetap profesional, hubungan percintaan nya memang sedang mengalami masalah tapi tidak dengan nilai nya, nilai nya tidak akan dia biarkan dalam masalah. Kyungsoo melepaskan kain yang menempel ditubuh Chanyeol, semua jarum nya juga sudah dia ambil terlebih dulu sebelumnya.

GREP

Ko Chanyeol memeluk dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Kyungsoo, tangan Kyungsoo masih diposisi yang sama yaitu disamping tubuhnya enggan untuk membalas pelukan kekasih jangkungnya

“Maaf udah buat kamu nunggu lama”

“Lepas”

Pelan tapi terdengar sangat dingin dan penuh penekanan membuat Chanyeol melepaskan pelukannya, kini mereka berdua berdiri saling berhadapan

“Kamu ngeliat Koko lagi di cafe sama Rea?”

Tidak ada jawaban dari lawan bicaranya, Kyungsoo malah memalingkan wajahnya tidak mau lagi menatap wajah tampan yang terlihat sangat menyebalkan dimata nya saat ini

“Koko sama Rea ngga ada hubungan apa-apa Soo, sumpah demi apapun kita tadi cuma ngebicarain so'al kerjaan aja ngga ada yang lain, Koko sama dia cuma temen ngga lebih”

Kyungsoo yang tadi memalingkan wajahnya kini menatap wajah yang ingin dihindari nya dengan mata berkaca-kaca, fakta bahwa kekasihnya masih menutupi status wanita yang bersama nya di cafe siang tadi membuat dirinya semakin merasa kecewa. Kyungsoo paling benci kebohongan.

“Sebenernya aku ini se-nggak penting apa? Aku ngga masalah Koko makan sama cewek itu di cafe asal sebelumnya koko udah bilang ke aku, sesusah apasih ngetik beberapa kalimat? Kalo kayak gini kesannya koko lagi selingkuh dari aku”

Kyungsoo benci ketika cairan bening dari matanya berbondong-bondong mengaliri pipi nya, Kyungsoo tidak suka memperlihatkan sisi lemah nya pada orang lain, dia bukan nya cengeng tapi semua emosi yang ditahan nya dari tadi siang meledak semua saat ini. Kyungsoo bukan pacar yang posesif yang mudah cemburu atau tidak membolehkan pacarnya dekat dengan wanita ataupun teman lain nya, tidak sama sekali. Yang membuat Kyungsoo kecewa dan emosi karena kekasihnya ini tidak memberitahu nya lebih dulu seolah dia tidak penting.

“Kamu sangat penting Kyungsoo, bagi saya saat ini kamu itu orang terpenting setelah Mama”

“Terus kenapa ngga ngasih tau aku lebih dulu?”

“Takut kamu salah paham dan marah kayak sekarang ini”

“Dan kenapa ngga bilang kalo Rea itu mantan Koko?”

“Tau dari mana?”

“Udah malem lebih baik Koko pulang aja”

“Pulang bareng”

“Aku mau langsung ngejahit baju ini biar besok udah jadi”

“Kyungsoo....”

Wajah Kyungsoo sudah terlihat sangat lelah penampilan yang biasanya rapih sekarang justru sangat berantakan, mana tega Chanyeol meninggalkan Kyungsoo dalam keadaan berantakan seperti ini

“Kyungsoo kamu boleh marah sama saya tapi jangan siksa diri kamu, saya ngga mau lihat kamu sakit, semarah apapun kamu sama saya kamu harus jaga diri kamu baik-baik, kalau kamu sakit saya jauh lebih sakit, kita pulang ya?”

Kyungsoo hanya diam dan beranjak ke meja kerja nya untuk memulai membuat baju

“Kyungsoo, mau ya pulang?”

Kyungsoo masih mengabaikannya dan mulai fokus dengan kertas dan kain-kain nya Chanyeol menyusul Kyungsoo ke meja kerja nya, memasukkan semua barang yang ada di meja kedalam tas Kyungsoo, mengabaikan tangan Kyungsoo yang sibuk mencegah aksinya

“Pulang, ngga usah keras kepala”

“Kamu pikir kamu siapa berhak ngatur-ngatur aku harus gimana? Kamu punya hak apa?”

Kamu? Terasa sangat aneh dan membuat Chanyeol marah mendengar Kyungsoo memanggil nya dengan sebutan 'kamu' tidak seperti biasanya dan kalimat Kyungsoo benar-benar membuat emosi Chanyeol lepas begitu saja hingga tak sadar membentak Kyungsoo

“KYUNGSOO!”

“Di hubungan ini tuh kayaknya cuma aku yang terbuka, sementara kamu? Kamu nutupin semuanya dari aku! Kamu nganggep aku bagian dari hubungan ini ngga sih?”

Chanyeol menghentikan kegiatan memasukkan barang kedalam tas Kyungsoo. Dia menatap mata Kyungsoo yang sangat penuh dengan emosi, membuatnya semakin menyesali perbuatan bodohnya yang menyetujui ajakan makan siang sang mantan dan membentak Kyungsoo barusan

“Kyungsoo terserah kamu mau percaya sama apa yang bakal Koko bilang atau ngga tapi ini beneran apa yang koko rasain, Rea emang bener mantan koko tapi demi apapun saya udah ngga ada rasa sama dia, dia cuma bagian dari masa lalu saya dan selamanya akan tetap begitu, dan kamu adalah orang yang saya sayangi, saya sukai dan saya cintai di masa sekarang dan orang yang saya inginkan keberadaan nya di masa depan, saya suka nya cuma sama kamu, sayang nya juga cuma sama kamu, dan saya juga cuma cinta sama kamu, kamu itu sangat penting bagi saya, Kyungsoo”

Kyungsoo masih terdiam, bohong kalau dia tidak terpengaruh dengan kalimat yang diucapkan Chanyeol barusan, nyatanya ada sedikit rasa senang yang muncul ditengah emosi nya

“Sekarang kita pulang ya?”

“Aku bisa pulang sendiri”

Kegiatan perkuliahan nya saja sudah sangatmembuat nya lelah baik secara fisik maupun psikis dan sekarang ditambah dengan masalah percintaan nya yang membuat Kyungsoo merasa semakin jauh lebih lelah.

“Love you”

Kyungsoo mengelus pipi Ko Chanyeol yang kini berada dibahu nya, mengeratkan tangan besar Ko Chanyeol yang melingkari perut nya. Ko Chanyeol semakin mengeratkan pelukan nya, tubuh kekasihnya ini memang sangat pas dalam dekapan nya

“Aku juga”

Ko Chanyeol sesekali menciumi bahu kekasih nya yang memang terbuka seolah sedang disediakan untuk nya

“Gitu doang?”

'Plakk'

itu suara geplakan tangan Kyungsoo untuk tangan Ko Chanyeol yang masih melingkar diperut nya

“NGGA USAH PURA-PURA BEGO! KOKO TAU KAN APA MAKSUD KU?!”

Ko Chanyeol suka menjahili kekasihnya seperti ini dan dia hanya menjawab santai perkataan Kyungsoo yang tidak santai itu

“Bilang, 'aku juga cinta Ko Chanyeol' gitu”

“Ngga mau dan tolong lepasin tangan nya kita bukan kembar dempet yang ngga bisa dipisahin”

Ko Chanyeol menggelengkan kepala nya

“Ngga mau”

“Please Ko, biarin aku nyelesain tugasku dulu”

“Bilang 'aku cinta Ko Chanyeol' dulu baru Koko lepasin”

Kali ini Kyungsoo melepaskan fokusnya dari benda kotak yang menjadi pusat fokusnya sejak tadi dan berbalik menghadap Ko Chanyeol yang ada dibelakang nya, dia menatap Ko Chanyeol tepat dimata nya dan sebelah tangan nya digunakan untuk mengelus pipi Ko Chanyeol

“Aku mencintaimu Park Chanyeol”

Di susul sebuah kecupan lembut disebelah pipi Ko Chanyeol

“Anjir geli, udah sekarang lepasin pelukan nya terus abisin semua makanan yang Koko bawa dan biarin aku ngerjain tugas sialan ini dengan damai”

“Tapi perut kamu tadi bunyi, jadi kamu juga harus makan”

“Biarin aku nyelesain tugas ini dulu”

“Ya udah kalo gitu Koko suapin”

“Terserah”

Ko Chanyeol mengelus pipi kekasihnya dengan ibu jarinya dan mencium kening Kyungsoo singkat sebelum turun dari kasur untuk membawa makanan yang dibawanya tadi dan menyuapi Kyungsoo yang sedang bermesraan dengan tugasnya.

“Koko lagi baca apa?”

Kyungsoo baru saja keluar dari kamar mandi setelah mencuci muka dan menggosok gigi nya selesai mengerjakan tugas tadi dan dia malah melihat Ko Chanyeol sedang asik bersandar dikepala ranjang sambil membaca buku.

“Buku diary kamu”

Jawab Ko Chanyeol yang masih fokus pada buku yang dibaca nya

“Aku ngga punya buku diary”

Ucap Kyungsoo yang kini sudah duduk disamping Ko Chanyeol dan ikut bersandar dikepala ranjang seperti Ko Chanyeol juga

“Itu kan buku kuliah ku, apa menariknya Koko baca buku itu”

“Jadi ini yang kamu lakuin kalo kuliah?”

Kyungsoo mau tidak mau ikut fokus kehalaman yang sejak jadi menjadi pusat perhatian Ko Chanyeol dihalaman itu hanya penuh coretan tidak penting seperti gambar gunung, burung, pohon, lengkap dengan sawah dan jalan setapak yang ada semut nya, juga matahari dipojokan sana, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang menarik

“Dosen nya nyebelin, aku males dengerin jadi ya udah aku ngegambar aja”

Jawabnya sebelum dia menyadari bukan halaman penuh coretan tidak penting yang menarik perhatian Ko Chanyeol, tapi halaman disebelah nya yang penuh dengan tulisan nama Park Chanyeol yang entah berapa jumlah nya tidak terhitung dari yang terkecil hingga terbesar di perparah dengan gambar love bertebaran dimana-dimana belum lagi bagian bawah halaman itu yang penuh dengan tulisan 'kyungsoo ❤ Koko' , 'Kyungsoo ❤ Ko Chanyeol', 'Doh Kyungsoo and Park Chanyeol forever love' dan masih banyak tulisan memalukan lain nya, sungguh Kyungsoo ingin merebut buku itu dari tangan kekasihnya, demi apapun ia sangat malu saat ini, ingin resign saja dari muka bumi ini.

“Apa yang ada diotak dan pikiran kamu cuma Park Chanyeol doang? Pacar nya Ko Chanyeol kok ngegemesin banget sih”

“Kembaliin buku ku”

“Tapi lembar ini milik Koko”

Dan Ko Chanyeol menyobek selembar kertas yang penuh dengan namanya dan penuh tanda love itu

“Ngga usah malu gitu biasanya juga malu-maluin kan”

“Siyalan lu Park Chanyeol”

“Heh! mulut nya minta dicium ya”

“Cium aja”

“PARK KYUNGSOO”

“Koreksi, Doh Kyungsoo”

“Ntar juga bakal jadi Park Kyungsoo”

“Dih pede banget”

“Ya jelas, emang nya kamu bisa berpaling dari Koko?”

“Ck, diem aku mau tidur”

Ucap Kyungsoo sambil menarik selimut hingga menutupi leher nya

“Ah jangan lupa matiin lampu nya”

Ko Chanyeol hanya menganga melihat tingkah bossy kekasihnya

“Ini berarti saya disuruh nginep disini?”

“Kalo mau pulang ya silahkan” “Nginep”

“Kalo gitu jangan diem aja, cepet matiin lampunya terus peluk aku”

Kali ini Ko Chanyeol tersenyum dan beranjak dari kasur untuk mematikan lampu lalu ikut bergabung dengan kekasihnya dan memberikan back hug terhangat untuk sang kekasih.

“Ko nanti kalo aku ngga lolos program study exchange gimana?”

“Kamu kenapa pengen banget kesana?”

“Biar dapet ilmu lebih banyak lagi biar aku bisa cepet bikin brand sendiri biar aku setara kalo bersanding sama Koko”

“Kamu yang sekarang juga udah lebih dari setara buat bersanding sama Koko”

“Mana ada”

“Seriusan”

“Tapi aku emang mau ngeupgrade diri aku sendiri buat jadi Doh Kyungsoo yang lebih baik”

“Nah kalo gitu baru bener alesan nya, jangan cuma karena biar setara sama Koko”

“Kalo semisal Koko ngga pergi ikut kamu kesana gimana?”

“Aku ngga jadi pergi”

“Terus gimana sama cita-cita kamu buat bikin brand sendiri? Dan upgrade jadi versi yang lebih baik nya?”

“Hmmmm mungkin butuh waktu lebih lama lagi, kenapa Koko bilang gitu sih?”

“Gitu gimana?”

“Ngga bisa bareng-bareng ke UK”

“Ya cuma nanya aja, kan ngga ada yang tau satu detik kemudian bakal kayak gimana”

“Iya juga sih tapi kalo Koko qda masalah atau butuh temen buat diskusi atau cuma pendengar aja Koko punya aku, kalo ada apa-apa koko bisa ngebagi sama aku, kita jalanin bareng-bareng jangan dipendem sendiri”

“Iya sayang, oh iya bentar”

Ko Chanyeol melepas pelukannya sebentar untuk meraih ponsel yang ada di nakas

“Kita milih aquarium buat berisik yuk?”

“Boleh”

Kyungsoo berbalik lalu bersandar di lengan Ko Chanyeol “Suka yang mana yang?”

Tangan ko Chanyeol masih sibuk menggeser-geser layar ponselnya sementara Kyungsoo berfokus pada gambar-gambar yang ditampilkan di benda berbentuk kotak berlayar datar tersebut

“Yang item bagus Ko”

“Iya Koko juga suka yang ini jadi kalo berisik kedinginan karena kelamaan berendem bisa naik kedaratan jadi ngga masuk angin”

Kyungsoo merotasikan mata mendengar jawaban dari kekasihnya tersebut

“Ya udah link nya kirimin ke aku ntar biar aku yang check out”

“Udahlah Koko aja yang beli”

“Kirim link atau pulang sekarang juga?”

“Oke Koko kirim link nya”

“Dan Tolong buat malam ini Koko jangan ngigo dan ngeratin gigi”

“Ck, merusak suasana banget sih kamu cil”

“Suasana apa?”

“Romantis”

“Emang tadi suasananya romantis? Perasaan ngga deh”

Mereka hanya tertawa bersama dan melanjutkan obrolan random mereka melewati sepertiga malam, masih dalam posisi yang sama, memberi kehangatan satu sama lain. Kebahagiaan itu kadang sesederhana ini, hanya menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayang saja sudah bahagia luar biasa dan seakan menjadi manusia paling bahagia didunia ini.

“Love you” Kyungsoo mengelus pipi Ko Chanyeol yang kini berada dibahu nya, mengeratkan tangan besar Ko Chanyeol yang melingkari perut nya. Ko Chanyeol semakin mengeratkan pelukan nya, tubuh kekasihnya ini memang sangat pas dalam dekapan nya “Aku juga” Ko Chanyeol sesekali menciumi bahu kekasih nya yang memang terbuka seolah sedang disediakan untuk nya “Hanya suka?” 'Plakk' itu suara geplakan tangan Kyungsoo untuk tangan Ko Chanyeol yang masih melingkar diperut nya “NGGA USAH PURA-PURA BEGO! KOKO TAU KAN APA MAKSUD KU?!” Ko Chanyeol suka menjahili kekasihnya seperti ini dan dia hanya menjawab santai perkataan Kyungsoo yang tidak santai itu

“Bilang, 'aku juga cinta Ko Chanyeol' gitu”

“Ngga mau dan tolong lepasin tangan nya kita bukan kembar dempet yang ngga bisa dipisahin” Ko Chanyeol menggelengkan kepala nya “Ngga mau” “Please Ko, biarin aku nyelesain tugasku dulu” “Bilang 'aku mencintaimu' dulu baru Koko lepasin”

Kali ini Kyungsoo melepaskan fokusnya  dari benda kotak yang menjadi pusat fokusnya sejak tadi dan berbalik menghadap Ko Chanyeol yang ada dibelakang nya, dia menatap Ko Chanyeol tepat dimata nya dan sebelah tangan nya digunakan untuk mengelus pipi Ko Chanyeol

“Aku mencintaimu Park Chanyeol” Di susul sebuah kecupan lembut disebelah pipi Ko Chanyeol “Sekarang lepasin pelukan nya terus abisin semua makanan yang Koko bawa dan biarin aku ngerjain tugas sialan ini dengan damai” “Tapi perut kamu tadi bunyi, jadi kamu juga harus makan” “Biarin aku nyelesain tugas ini dulu” “Ya udah kalo gitu Koko suapin” “Terserah”

Ko Chanyeol mengelus pipi kekasihnya dengan ibu jarinya dan mencium kening Kyungsoo singkat sebelum turun dari kasur untuk membawa makanan yang dibawanya tadi dan menyuapi Kyungsoo yang sedang bermesraan dengan tugasnya.

“Koko lagi baca apa?” Kyungsoo baru saja keluar dari kamar mandi setelah mencuci muka dan menggosok gigi nya selesai mengerjakan tugas tadi dan dia malah melihat Ko Chanyeol sedang asik bersandar dikepala ranjang sambil membaca buku. “Buku diary mu” jawab Ko Chanyeol yang masih fokus pada buku yang dibaca nya “Aku ngga punya buku diary” ucap Kyungsoo yang kini sudah duduk disamping Ko Chanyeol dan ikut bersandar dikepala ranjang seperti Ko Chanyeol juga “Itu kan buku kuliah ku, apa menariknya Koko baca buku itu” “Jadi ini yang kamu lakuin kalo kuliah?” Kyungsoo mau tidak mau ikut fokus kehalaman yang sejak jadi menjadi pusat perhatian Ko Chanyeol dihalaman itu hanya penuh coretan tidak penting seperti gambar gunung, burung, pohon,lengkap dengan sawah dan jalan setapak yang ada semut nya, juga matahari dipojokan sana, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang menarik “Dosen nya menyebalkan, aku malas mendengarkan jadi ya sudah aku menggambar saja” jawabnya sebelum dia menyadari bukan halaman penuh coretan tidak penting yang menarik perhatian Ko Chanyeol, tapi halaman disebelah nya yang penuh dengan tulisan nama Park Chanyeol yang entah berapa jumlah nya tidak terhitung dari yang terkecil hingga terbesar di perparah dengan  gambar love bertebaran dimana-dimana belum lagi bagian bawah halaman itu yang penuh dengan tulisan 'kyungsoo ❤ Koko' , 'Kyungsoo ❤ Ko Chanyeol', 'Doh Kyungsoo and Park Chanyeol forever love' dan masih banyak tulisan memalukan lain nya, sungguh Kyungsoo ingin merebut buku itu dari tangan kekasihnya, demi apapun ia sangat malu saat ini, ingin resign saja dari muka bumi ini. “Apa yang ada diotak dan pikiranmu hanya Park Chanyeol saja? Pacar nya Ko Chanyeol ngegemesin banget sih” “Kembaliin buku ku” “Tapi lembar ini milik Koko” dan Ko Chanyeol menyobek selembar kertas yang penuh dengan namanya dan penuh tanda love itu “Ngga usah malu gitu biasanya juga malu-maluin kan” “Siyalan lu Park Chanyeol” “Heh! mulut nya minta dicium ya” “Cium aja” “PARK KYUNGSOO” “Koreksi, Doh Kyungsoo” “Ntar juga bakal jadi Park Kyungsoo” “Dih pede banget” “Ya jelas, emang nya kamu bisa berpaling dari Koko?” “Ck, diem aku mau tidur” ucap Kyungsoo sambil menarik selimut hingga menutupi leher nya “Ah jangan lupa matiin lampu nya” Ko Chanyeol hanya menganga melihat tingkah bossy kekasihnya “Ini berarti saya nginep disini nih?” “Kalo mau pulang ya silahkan” “Nginep” “Kalo gitu jangan diem aja, cepet matiin lampunya terus peluk aku” Kali ini Ko Chanyeol tersenyum dan beranjak dari kasur untuk mematikan lampu lalu ikut bergabung dengan kekasihnya dan memberikan back hug terhangat untuk sang kekasih. “Ko nanti kalo aku ngga lolos program study exchange gimana?” “Kamu kenapa pengen banget kesana?” “Biar dapet ilmu lebih banyak lagi biar aku bisa cepet bikin brand sendiri biar aku setara kalo bersanding sama Koko” “Kalo semisal Koko ngga pergi ikut kamu kesana gimana?” “Aku ngga jadi pergi” “Terus gimana sama cita-cita kamu buat bikin brand sendiri?” “Hmmmm mungkin butuh waktu lebih lama lagi, kenapa Koko bilang gitu sih?” “Gitu gimana?” “Ngga bisa bareng-bareng ke UK” “Ya cuma nanya aja” “Koko punya aku, kalo ada apa-apa koko bisa ngebagi sama aku, kita jalanin bareng-bareng jangan dipendem sendiri” “Iya sayang” “Dan Tolong untuk malam ini Koko jangan ngigo dan ngeratin gigi” “Ck, merusak suasana banget sih kamu cil” Mereka hanya tertawa bersama dan melanjutkan obrolan random mereka melewati sepertiga malam, masih dalam posisi yang sama, memberi kehangatan satu sama lain. Kebahagiaan itu kadang sesederhana ini hanya menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayang saja sudah bahagia luar biasa dan seakan menjadi manusia paling bahagia didunia ini.

“Love you” Kyungsoo mengelus pipi Ko Chanyeol yang kini berada dibahu nya, mengeratkan tangan besar Ko Chanyeol yang melingkari perut nya . Ko Chanyeol semakin mengeratkan pelukan nya, tubuh kekasihnya ini memang sangat pas dalam dekapan nya “Aku juga” Ko Chanyeol sesekali menciumi bahu kekasih nya yang memang terbuka seolah sedang disediakan untuk nya “Hanya suka?” 'Plakk' itu suara geplakan tangan Kyungsoo untuk tangan Ko Chanyeol yang masih melingkar diperut nya “NGGA USAH PURA-PURA BEGO! KOKO TAU KAN APA MAKSUD KU?!” Ko Chanyeol suka menjahili kekasihnya seperti ini dan dia hanya menjawab santai perkataan Kyungsoo yang tidak santai itu

“Bilang, 'aku juga cinta Ko Chanyeol' gitu”

“Ngga mau dan tolong lepasin tangan nya kita bukan kembar dempet yang ngga bisa dipisahin” Ko Chanyeol menggelengkan kepala nya “Ngga mau” “Please Ko, biarin aku nyelesain tugasku dulu” “Bilang 'aku mencintaimu' dulu baru Koko lepasin”

Kali ini Kyungsoo melepaskan fokusnya  dari benda kotak yang menjadi pusat fokusnya sejak tadi dan berbalik menghadap Ko Chanyeol yang ada dibelakang nya, dia menatap Ko Chanyeol tepat dimata nya dan sebelah tangan nya digunakan untuk mengelus pipi Ko Chanyeol

“Aku mencintaimu Park Chanyeol” Di susul sebuah kecupan lembut disebelah pipi Ko Chanyeol “Sekarang lepasin pelukan nya terus abisin semua makanan yang Koko bawa dan biarin aku ngerjain tugas sialan ini dengan damai” “Tapi perut kamu tadi bunyi, jadi kamu juga harus makan” “Biarin aku nyelesain tugas ini dulu” “Ya udah kalo gitu Koko suapin” “Terserah”

Ko Chanyeol mengelus pipi kekasihnya dengan ibu jarinya dan mencium kening Kyungsoo singkat sebelum turun dari kasur untuk membawa makanan yang dibawanya tadi dan menyuapi Kyungsoo yang sedang bermesraan dengan tugasnya.

“Koko lagi baca apa?” Kyungsoo baru saja keluar dari kamar mandi setelah mencuci muka dan menggosok gigi nya selesai mengerjakan tugas tadi dan dia malah melihat Ko Chanyeol sedang asik bersandar dikepala ranjang sambil membaca buku. “Buku diary mu” jawab Ko Chanyeol yang masih fokus pada buku yang dibaca nya “Aku ngga punya buku diary” ucap Kyungsoo yang kini sudah duduk disamping Ko Chanyeol dan ikut bersandar dikepala ranjang seperti Ko Chanyeol juga “Itu kan buku kuliah ku, apa menariknya Koko baca buku itu” “Jadi ini yang kamu lakuin kalo kuliah?” Kyungsoo mau tidak mau ikut fokus kehalaman yang sejak jadi menjadi pusat perhatian Ko Chanyeol dihalaman itu hanya penuh coretan tidak penting seperti gambar gunung, burung, pohon,lengkap dengan sawah dan jalan setapak yang ada semut nya, juga matahari dipojokan sana, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang menarik “Dosen nya menyebalkan, aku malas mendengarkan jadi ya sudah aku menggambar saja” jawabnya sebelum dia menyadari bukan halaman penuh coretan tidak penting yang menarik perhatian Ko Chanyeol, tapi halaman disebelah nya yang penuh dengan tulisan nama Park Chanyeol yang entah berapa jumlah nya tidak terhitung dari yang terkecil hingga terbesar di perparah dengan  gambar love bertebaran dimana-dimana belum lagi bagian bawah halaman itu yang penuh dengan tulisan 'kyungsoo ❤ Koko' , 'Kyungsoo ❤ Ko Chanyeol', 'Doh Kyungsoo and Park Chanyeol forever love' dan masih banyak tulisan memalukan lain nya, sungguh Kyungsoo ingin merebut buku itu dari tangan kekasihnya, demi apapun ia sangat malu saat ini, ingin resign saja dari muka bumi ini. “Apa yang ada diotak dan pikiranmu hanya Park Chanyeol saja? Pacar nya Ko Chanyeol ngegemesin banget sih” “Kembaliin buku ku” “Tapi lembar ini milik Koko” dan Ko Chanyeol menyobek selembar kertas yang penuh dengan namanya dan penuh tanda love itu “Ngga usah malu gitu biasanya juga malu-maluin kan” “Siyalan lu Park Chanyeol” “Heh! mulut nya minta dicium ya” “Cium aja” “PARK KYUNGSOO” “Koreksi, Doh Kyungsoo” “Ntar juga bakal jadi Park Kyungsoo” “Dih pede banget” “Ya jelas, emang nya kamu bisa berpaling dari Koko?” “Ck, diem aku mau tidur” ucap Kyungsoo sambil menarik selimut hingga menutupi leher nya “Ah jangan lupa matiin lampu nya” Ko Chanyeol hanya menganga melihat tingkah bossy kekasihnya “Ini berarti saya nginep disini nih?” “Kalo mau pulang ya silahkan” “Nginep” “Kalo gitu jangan diem aja, cepet matiin lampunya terus peluk aku” Kali ini Ko Chanyeol tersenyum dan beranjak dari kasur untuk mematikan lampu lalu ikut bergabung dengan kekasihnya dan memberikan back hug terhangat untuk sang kekasih. “Ko nanti kalo aku ngga lolos program study exchange gimana?” “Kamu kenapa pengen banget kesana?” “Biar dapet ilmu lebih banyak lagi biar aku bisa cepet bikin brand sendiri biar aku setara kalo bersanding sama Koko” “Kalo semisal Koko ngga pergi ikut kamu kesana gimana?” “Aku ngga jadi pergi” “Terus gimana sama cita-cita kamu buat bikin brand sendiri?” “Hmmmm mungkin butuh waktu lebih lama lagi, kenapa Koko bilang gitu sih?” “Gitu gimana?” “Ngga bisa bareng-bareng ke UK” “Ya cuma nanya aja” “Koko punya aku, kalo ada apa-apa koko bisa ngebagi sama aku, kita jalanin bareng-bareng jangan dipendem sendiri” “Iya sayang” “Dan Tolong untuk malam ini Koko jangan ngigo dan ngeratin gigi” “Ck, merusak suasana banget sih kamu cil” Mereka hanya tertawa bersama dan melanjutkan obrolan random mereka melewati sepertiga malam, masih dalam posisi yang sama, memberi kehangatan satu sama lain. Kebahagiaan itu kadang sesederhana ini hanya menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayang saja sudah bahagia luar biasa dan seakan menjadi manusia paling bahagia didunia ini.