Lovelikecyks

Honeymoon harusnya menjadi moment yang paling indah bagi setiap pasangan pengantin. Biasanya mereka akan menghabiskan waktu berdua dengan pasangan hanya untuk berkencan dan melakukan hal romantis lainnya, tak jarang banyak pasangan yang akan pergi berlibur keluar negeri hanya demi mendapatkan kesempatan berbagi kasih dengan seseorang yang dicintainya.

Ulleungdo adalah pulau tak berpenghuni di ujung Korea Selatan, Pulau vulkanik ini terbentuk karena erupsi gunung merapi 2,5 juta tahun lalu. Tahun 2007 silam di pulau ini, seorang profesor melakukan experimen gila dimana profesor yang bernama Han Jikook itu menculik beberapa orang untuk di jadikan tikus percobaannya. Tujuan utama dari experimen ini adalah ia ingin menciptakan manusia yang bisa hidup ratusan tahun tanpa mengalami kematian. Sayang sekali sebelum mencapai tujuannya Prof. Han tertangkap dan di jatuhi hukuman mati oleh pihak kepolisian Korea Selatan, Karna saat itu masyarakat terutama keluarga dari korban penculikan sangat mengecam tindakan yang dilakukan olehnya. Mereka berbondong bondong membuat petisi ke Blue House langsung untuk memberi hukuman seberat beratnya kepada Profesor gila itu.

Tapi tanpa ada seorangpun yang tau para korban bukannya tewas melainkan menjadi sosok menyeramkan yang biasanya disebut Zombie oleh masyarakat luas. Hal itu terjadi karena zat kimia yang digunakan terlalu berlebihan pada tubuh manusia secara tak langsung dapat merubah mereka secara perlahan. Awalnya hanya ada satu korban yang berubah, namun karna cairan kental yang keluar dari mulut si zombie pertama menjadikan korban lainnya juga ikut terserang virus ini, hingga pada akhirnya pulau yang awalnya suci tak pernah tersentuh manusia kini menjadi pulau yang dihuni oleh para Zombie. Terhitung ada 16 Zombie yang menempati pulau Ulleungdo, para nelayan yang sempat terdampar dipulau ini sudah bisa dipastikan tidak akan kembali dengan selamat, mereka akan menjadi Zombie baru yang akan memenuhi pulau ini. Zombie adalah mayat hidup yang tidak bisa mati kalau tidak dibunuh, dan belum ada manusia yang berhasil keluar dengan selamat dari pulau ini membuktikan bahwa kawanan Zombie di pulau ini sudah bertambah jumlahnya.

🍂

Tidak semua hal bisa berjalan dengan lancar sama seperti kisah dua pasang pasusu ini, seharusnya mereka pergi berlibur untuk melakukan honeymoon ke tempat romantis tapi justru terdampar dipulau terpencil yang sialnya lagi dihuni oleh para Zombie.

Keempat orang itu bernama Park Kyungsoo pasangan dari Park Chanyeol dan Ooh Baekhyun pasangan dari Ooh Sehun. Baekhyun dan Sehun seminggu yang lalu mereka usai melakukan acara pernikahan, sedangkan Kyungsoo dan Chanyeol sudah satu bulan lebih mengarungi bahtera rumah tangga. Rencananya keempat orang itu akan melakukan perjalanan ke kota Maldives yang terletak di sebelah selatan- barat daya India.

Mereka harus menempuh jarak 6.720Km dengan waktu perjalanan 7 jam 20 menit untuk sampai ke tempat romantis yang sangat didamba oleh para traveler karna keindahannya. Namun sangat disayangkan saat masih berada di langit korea, pesawat pribadi yang mereka gunakan mengalami kecelakaan dan menyebabkan keempat pria termasuk awak pesawat terdampar di Pulau Ulleungdo. Beruntung chanyeol dengan sigap memeluk kyungsoo saat pesawat mereka terjun bebas ke daratan sehingga sampai saat ini keduanya masih tetap bersama.

🍂

Pesawat mereka terjun ke dasar lautan, membuat awak dan pilot seketika tewas di tempat. Kyungsoo tersadar, ia segera membawa chanyeol yang masih tidak sadarkan diri menjauh dari bibir pantai menuju tempat yang lebih kering. Dia terus melakukan CPR sebagai upaya untuk menyelamatkan suaminya serta tak lupa juga beberapa kali ia memberi nafas buatan.

“Ch-an.. hiks.. bangun”. Namun belum ada pergerakan sama sekali dari sang kekasih, tapi kyungsoo tetap tidak menyerah ia percaya sumpah yang di ucapkan chanyeol dialtar pernikahan mereka sebulan yang lalu tidak akan pernah diingkarinya.

Usahanya membuahkan hasil, chanyeol tersadar dengan wajah yang sangat pucat pasi , tentu saja dia kedinginan saat ini . Melihat itu kyungsoo segera memeluk chanyeol guna menyalurkan kehangatan meski tidak ada hasilnya karna baju mereka sama sama basah.

“Sayang, apa kau terluka? dan dimana yang lainnya? Apa mereka baik-baik saja?”. Tanya chanyeol dengan mimik wajah khawatir namun hanya dibalas gelengan kepala oleh kyungsoo, ia sungguh tidak bisa berkata apapun saat ini. Chanyeol paham, kekasihnya ini sedang dalam ketakutan. Pundaknya ikut bergetar yang menandakan ia menangis dalam diamnya.

“Jangan khawatir, aku ada disini kau tidak sendirian sayang. Aku akan melindungi mu, apapun yang terjadi, kau tahu itukan?” Chanyeol berupaya menenangkan dan upayanya berhasil, dimenit berikutnya kyungsoo sudah mulai tenang . Mereka memutuskan untuk mencari rekannya yang lain termasuk sehun dan baekhyun, disela sela itu keduanya juga memunguti beberapa barang seperti baju dan makanan yang masih bisa untuk digunakannya beberapa hari kedepan sampai bala bantuan datang menemukan mereka.

“Sayang, apa kau kedinginan?”. Chanyeol kembali merangkul kyungsoo namun lagi lagi hanya gelengan kepala yang di dapatinya sebagai jawaban.

Mereka kembali menyusuri bangkai pesawat, hingga chanyeol menemukan kotak tempat mereka menyimpan ponsel saat masih berada didalam pesawat sebelum kejadian naas itu terjadi.

Setiap perjalanan bersama menggunakan pesawat, mereka memang selalu akan menyimpan ponsel masing-masing didalam kotak yang terdapat di dalam cabin burung besi ini. Hal itu mereka lakukan memang sengaja untuk lebih fokus bercengkrama tanpa gangguan ponsel sedikitpun. Karna waktu kebersamaan sebenarnya adalah saat berada didalam perjalanan, setelah sampai tujuan mereka akan berpencar dengan sendiri nya hanya untuk mengabadikan beberapa moment atau sekedar berburu makanan saja.

Kotak itu dibuka oleh chanyeol, namun didalamnya hanya terdapat dua ponsel yang masih utuh miliknya dan kyungsoo. Sementara ponsel baekhyun dan sehun tidak ada, apa mungkin terjatuh tapi bagaimana bisa? Kotak ini saja tidak hancur sedikitpun meski kabin pesawatnya sudah menjadi bangkai, tapi ia tetap bersyukur karna dengan ini setidaknya mereka berdua bisa memiliki alat penerangan untuk malam ini.

“Apa ponselnya baik baik saja chan?” Kyungsoo buka suara untuk bertanya karna ia melihat chanyeol yang mengamati kotak itu dengan waktu yang cukup lama.

“Huh? Ah iya sayang ponselnya baik baik saja nanti kalau kembali dari sini aku akan memberi reward kepada Minseok hyung karna sudah menciptakan ponsel hebat seperti ini”. Dengan senyuman yang mengembang terlampau sangat manis chanyeol yakin mampu keluar dari tempat ini.

“Hanya dua? Kemana milik sehun dan baekhyun?”. Mengabaikan kata kata chanyeol kyungsoo kembali bertanya.

“Entahlah, besok kita akan mencari mereka untuk saat ini lebih baik kita mencari tempat beristirahat terlebih dahulu”. Chanyeol menuntun kyungsoo untuk pergi kepinggir hutan yang berada berhadapan dengan pantai lepas tempat bangkai pesawatnya berada.

“Lihat, disini masi ada signal chan itu artinya kita masih berada dikorea selatan tapi dibagian mana ini? CHANYEOLLLLLLL COBA LIHATT INIII, baekhyun baru saja mengaktifkan kakaotalknya tapi bagaimana bisa? Atau orang lain yang menemukan ponsel mereka? kalau begitu artinya ada orang lain disini bukan hanya kita saja”. Mendengar penuturan kyungsoo, chanyeol juga ikut mengaktifkan ponsel yang sedari tadi di genggamnya. Ternyata benar, sehun juga baru saja mengaktifkan kakaotalknya.

“Ayo cari mereka sekarang chan”. Pinta kyungsoo, karna dirinya yakin kalau sehun dan baekhyun juga selamat dalam tragedi ini.

“Lebih baik memastikan dulu dengan mengirimi mereka pesan, kita akan mencarinya besok saat matahari sudah terbit. Sekarang kau istirahat lah, aku akan membersihkan luka di kepalamu sayang”. Kyungsoo mengangguk, ia begitu terpesona memandang chanyeol yang terlihat sangat tampan dibawah sinar rembulan alam lepas seperti ini.

Chanyeol membersihkan kan luka kepala kyungsoo menggunakan kain robekan bajunya. Meniup niup pelan luka itu dan terakhir mengecup kening kyungsoo lembut.

Honeymoon harusnya menjadi moment yang paling indah bagi setiap pasangan pengantin . Biasanya mereka akan menghabiskan waktu berdua dengan pasangan hanya untuk berkencan dan melakukan hal romantis lainnya , tak jarang banyak pasangan yang akan pergi berlibur keluar negeri hanya demi mendapatkan kesempatan berbagi kasih dengan seseorang yang dicintainya.

Ulleungdo adalah pulau tak berpenghuni di ujung Korea Selatan, Pulau vulkanik ini terbentuk karena erupsi gunung merapi 2,5 juta tahun lalu. Tahun 2007 silam di pulau ini, seorang profesor melakukan experimen gila dimana profesor yang bernama Han Jikook itu menculik beberapa orang untuk di jadikan tikus percobaannya. Tujuan utama dari experimen ini adalah ia ingin menciptakan manusia yang bisa hidup ratusan tahun tanpa mengalami kematian. Sayang sekali sebelum mencapai tujuannya Prof. Han tertangkap dan di jatuhi hukuman mati oleh pihak kepolisian Korea Selatan, Karna saat itu masyarakat terutama keluarga dari korban penculikan sangat mengecam tindakan yang dilakukan olehnya. Mereka berbondong bondong membuat petisi ke Blue House langsung untuk memberi hukuman seberat beratnya kepada Profesor gila itu.

Tapi tanpa ada seorangpun yang tau para korban bukannya tewas melainkan menjadi sosok menyeramkan yang biasanya disebut Zombie oleh masyarakat luas. Hal itu terjadi karena zat kimia yang digunakan terlalu berlebihan pada tubuh manusia secara tak langsung dapat merubah mereka secara perlahan. Awalnya hanya ada satu korban yang berubah, namun karna cairan kental yang keluar dari mulut si zombie pertama menjadikan korban lainnya juga ikut terserang virus ini, hingga pada akhirnya pulau yang awalnya suci tak pernah tersentuh manusia kini menjadi pulau yang dihuni oleh para Zombie. Terhitung ada 16 Zombie yang menempati pulau Ulleungdo, para nelayan yang sempat terdampar dipulau ini sudah bisa dipastikan tidak akan kembali dengan selamat, mereka akan menjadi santapan lezat untuk para Zombie menyeramkan itu.

🍂

Tidak semua hal bisa berjalan dengan lancar sama seperti kisah dua pasang pasusu ini, seharusnya mereka pergi berlibur untuk melakukan honeymoon ke tempat romantis tapi justru terdampar dipulau terpencil yang sialnya lagi dihuni oleh para Zombie.

Keempat orang itu bernama Park Kyungsoo pasangan dari Park Chanyeol dan Ooh Baekhyun pasangan dari Ooh Sehun. Baekhyun dan Sehun seminggu yang lalu mereka usai melakukan acara pernikahan, sedangkan Kyungsoo dan Chanyeol sudah satu bulan lebih mengarungi bahtera rumah tangga. Rencananya keempat orang itu akan melakukan perjalanan ke kota Maldives yang terletak di sebelah selatan- barat daya India.

Mereka harus menempuh jarak 6.720Km dengan waktu perjalanan 7 jam 20 menit untuk sampai ke tempat romantis yang sangat didamba oleh para traveler karna keindahannya. Namun sangat disayangkan saat masih berada di langit korea, pesawat pribadi yang mereka gunakan mengalami kecelakaan dan menyebabkan Keempat pria termasuk awak pesawat terdampar di Pulau Ulleungdo. Beruntung chanyeol dengan sigap memeluk kyungsoo saat pesawat mereka terjun bebas ke daratan sehingga sampai saat ini keduanya masih tetap bersama.

🍂

Pesawat mereka terjun ke dasar lautan, membuat awak dan pilot seketika tewas di tempat. Kyungsoo tersadar, ia segera membawa chanyeol yang masih tidak sadarkan diri menjauh dari bibir pantai menuju tempat yang lebih kering. Dia terus melakukan CPR sebagai upaya untuk menyelamatkan suaminya serta tak lupa juga beberapa kali ia memberi nafas buatan.

“Ch-an.. hiks.. bangun”. Namun belum ada pergerakan sama sekali dari sang kekasih, tapi kyungsoo tetap tidak menyerah ia percaya sumpah yang di ucapkan chanyeol dialtar pernikahan mereka sebulan yang lalu tidak akan pernah diingkarinya.

Usahanya membuahkan hasil, chanyeol tersadar dengan wajah yang sangat pucat pasi , tentu saja dia kedinginan saat ini . Melihat itu kyungsoo segera memeluk chanyeol guna menyalurkan kehangatan meski tidak ada hasilnya karna baju mereka sama sama basah .

“Sayang, apa kau terluka? dan dimana yang lainnya? Apa mereka baik baik saja?”. Tanya chanyeol dengan mimik wajah khawatir namun hanya dibalas gelengan kepala oleh kyungsoo, ia sungguh tidak bisa berkata apapun saat ini. Chanyeol paham, kekasihnya ini sedang dalam ketakutan. Pundaknya ikut bergetar yang menandakan ia menangis dalam diamnya.

“Jangan khawatir, aku ada disini kau tidak sendirian sayang. Aku akan melindungi mu, apapun yang terjadi aku berjanji hm..” Chanyeol berupaya menenangkan dan upayanya berhasil dimenit berikutnya kyungsoo sudah mulai tenang . Mereka memutuskan untuk mencari rekannya yang lain termasuk sehun dan baekhyun, disela sela itu keduanya juga memunguti beberapa barang seperti baju dan makanan untuk digunakannya beberapa hari kedepan sampai bala bantuan datang menemukan mereka.

“Sayang, apa kau kedinginan?”. Chanyeol kembali merangkul kyungsoo namun lagi lagi hanya gelengan kepala yang di dapatinya sebagai jawaban.

Mereka kembali menyusuri bangkai pesawat, hingga chanyeol menemukan kotak tempat mereka menyimpan ponsel saat masih berada didalam pesawat sebelum kejadian naas itu terjadi.

Setiap perjalanan bersama menggunakan pesawat, mereka memang selalu akan menyimpan ponsel masing-masing didalam kotak yang terdapat di dalam cabin burung besi ini. Hal itu mereka lakukan memang sengaja untuk lebih fokus bercengkrama tanpa gangguan ponsel sedikitpun. Karna waktu kebersamaan sebenarnya adalah saat berada didalam perjalanan, setelah sampai tujuan mereka akan berpencar dengan sendiri nya hanya untuk mengabadikan beberapa moment atau sekedar berburu makanan saja.

Kotak itu dibuka oleh chanyeol, namun didalamnya hanya terdapat dua ponsel yang masih utuh miliknya dan kyungsoo. Sementara ponsel baekhyun dan sehun tidak ada, apa mungkin terjatuh tapi bagaimana bisa? Kotak ini saja tidak hancur sedikitpun meski kabin pesawatnya sudah menjadi bangkai, tapi ia tetap bersyukur karna dengan ini setidaknya mereka berdua bisa memiliki alat penerangan untuk malam ini.

“Apa ponselnya baik baik saja chan?” Kyungsoo buka suara untuk bertanya karna ia melihat chanyeol yang mengamati kotak itu dengan waktu yang cukup lama.

“Huh? Ah iya sayang ponselnya baik baik saja nanti kalau kembali dari sini aku akan memberi reward kepada Minseok hyung karna sudah menciptakan ponsel hebat seperti ini”. Dengan senyuman yang mengembang terlampau sangat manis chanyeol yakin mampu keluar dari tempat ini.

“Hanya dua? Kemana milik sehun dan baekhyun?”. Mengabaikan kata kata chanyeol kyungsoo kembali bertanya.

“Entahlah, besok kita akan mencari mereka untuk saat ini lebih baik kita mencari tempat beristirahat terlebih dahulu”. Chanyeol menuntun kyungsoo untuk pergi kepinggir hutan yang berada berhadapan dengan pantai lepas tempat bangkai pesawatnya berada.

“Lihat, disini masi ada signal chan itu artinya kita masih berada dikorea selatan tapi dibagian mana ini? CHANYEOLLLLLLL COBA LIHATT INIII, baekhyun baru saja mengaktifkan kakaotalknya tapi bagaimana bisa? Atau orang lain yang menemukan ponsel mereka? kalau begitu artinya ada orang lain disini bukan hanya kita saja”. Mendengar penuturan kyungsoo, chanyeol juga ikut mengaktifkan ponsel yang sedari tadi di genggamnya. Ternyata benar, sehun juga baru saja mengaktifkan kakaotalknya.

“Ayo cari mereka sekarang chan”. Pinta kyungsoo, karna dirinya yakin kalau sehun dan baekhyun juga selamat dalam tragedi ini.

“Lebih baik memastikan dulu dengan mengirimi mereka pesan, kita akan mencarinya besok saat matahari sudah terbit. Sekarang kau istirahat lah, aku akan membersihkan luka di kepalamu sayang”. Kyungsoo mengangguk, ia begitu terpesona memandang chanyeol yang terlihat sangat tampan dibawah sinar rembulan alam lepas seperti ini.

Chanyeol membersihkan kan luka kepala kyungsoo menggunakan kain robekan bajunya. Meniup niup pelan luka itu dan terakhir mengecup kening kyungsoo lembut.

Begitu masuk kedalam kediamannya Kyungsoo langsung menyalakan lampu ruang tamu untuk mengusir kegelapan yang ada. Ruangan pertama yang ia tuju sudah pasti kamar mandi, untuk membersihkan keringat dan bau-bau tidak sedap dari tubuhnya setelah seharian beraktivitas. Ia langsung tersenyum begitu menyadari tidak ada lagi gunungan kaos kaki di kamar mandinya. Para kaos kaki itu sudah berjejer rapih diatas jemuran baju.

Botol sabun cuci dan pelembut pakaian, serta peralatan mandi lain nya juga tertutup rapih dan ditempatkan di tempat yang seharusnya, tidak seperti tadi pagi yang tidak tertutup dan berserakan dimana-mana.

Kyungsoo mengurungkan niatnya untuk mandi. Dia berjalan ke arah dapur, bersih dan rapih. Tidak ada lagi kulit apel yang tadi pagi di protes nya. Apakah Chanyeol benar-benar memakannya?. Tempat sampah nya juga bersih. Semua ruangan dirumah ini besih dan rapih.

Kyungsoo tersenyum melihat semua hasil kerja keras Chanyeol sebelum memutuskan untuk melanjutkan acara mandi nya yang tertunda. Perlakuan Chanyeol memang selalu membuat nya hangat.

Kamarnya gelap dan sepi, tidak ada suara dengkuran Chanyeol yang menganggu seperti malam kemarin. Kyungsoo berfikir mungkin pacarnya itu sedang keluar dan tidak mengabari nya. Ia terkejut saat tahu ternyata Chanyeol sudah tertidur di ranjang, meringkuk membelakangi nya.

Kyungsoo masuk kedalam selimut dan memeluk Chanyeol dari belakang. Saat ingin mengecup pipi pacarnya Kyungsoo semakin dibuat tidak karuan oleh nya. Kyungsoo langsung melepas solasi yang melekat di bibir kekasihnya dan mencium bibir itu beberapa detik.

Chanyeol membalikkan badannya dan memeluk Kyungsoo lebih erat. Lebih masuk kedalam dekapannya.

“Baru pulang?”

“Kenapa kau melakukan semua ini?”

“Karena aku ingin membuat mu nyaman”

Kyungsoo berkaca-kaca menatap Chanyeol yang terpejam dan memeluknya.

“Kau tidak perlu melakukan semua ini”

“Tidurlah kau pasti lelah”

Chanyeol kembali mengambil solasi yang sempat diambil Kyungsoo dan menempelkan di bibirnya lagi, namun segera di lepas lagi oleh Kyungsoo.

“Jangan dipakai lagi”

“Aku tidak apa-apa”

“Biarkan aku mendengar dengkuran mu sampai pagi”

Chanyeol tersenyum dan mengacak surai lembut Kyungsoo. Mencium kening kekasihnya sebelum kembali terlelap. Tidak ada pasangan yang benar-benar cocok. Yang ada hanya pasangan yang mau mengerti satu sama lain.

Begitu masuk kedalam kediamannya Kyungsoo langsung menyalakan lampu ruang tamu untuk mengusir kegelapan yang ada. Ruangan pertama yang ia tuju sudah pasti kamar mandi, untuk membersihkan keringat dan bau-bau tidak sedap dari tubuhnya setelah seharian beraktivitas. Ia langsung tersenyum begitu menyadari tidak ada lagi gunungan kaos kaki di kamar mandinya. Para kaos kaki itu sudah berjejer rapuh diatas jemuran baju.

Botol sabun cuci dan pelembut pakaian, serta peralatan mandi lain nya juga tertutup rapih dan ditempatkan di tempat yang seharusnya, tidak seperti tadi pagi yang tidak tertutup dan berserakan dimana-mana.

Kyungsoo mengurungkan niatnya untuk mandi. Dia berjalan ke arah dapur, bersih dan rapih. Tidak ada lagi kulit apel yang tadi pagi di protes nya. Apakah Chanyeol benar-benar memakannya?. Tempat sampah nya juga bersih. Semua ruangan dirumah ini besih dan rapih.

Kyungsoo tersenyum melihat semua hasil kerja keras Chanyeol sebelum memutuskan untuk melanjutkan acara mandi nya yang tertunda. Perlakuan Chanyeol memang selalu membuat nya hangat.

Kamarnya gelap dan sepi, tidak ada suara dengkuran Chanyeol yang menganggu seperti malam kemarin. Kyungsoo berfikir mungkin pacarnya itu sedang keluar dan tidak mengabari nya. Ia terkejut saat tahu ternyata Chanyeol sudah tertidur di ranjang, meringkuk membelakangi nya.

Kyungsoo masuk kedalam selimut dan memeluk Chanyeol dari belakang. Saat ingin mengecup pipi pacarnya Kyungsoo semakin dibuat tidak karuan oleh nya. Kyungsoo langsung melepas solasi yang melekat di bibir kekasihnya dan mencium bibir itu beberapa detik.

Chanyeol membalikkan badannya dan memeluk Kyungsoo lebih erat. Lebih masuk kedalam dekapannya.

“Baru pulang?”

“Kenapa kau melakukan semua ini?”

“Karena aku ingin membuat mu nyaman”

Kyungsoo berkaca-kaca menatap Chanyeol yang terpejam dan memeluknya.

“Kau tidak perlu melakukan semua ini”

“Tidurlah kau pasti lelah”

Chanyeol kembali mengambil solasi yang sempat diambil Kyungsoo dan menempelkan di bibirnya lagi, namun segera di lepas lagi oleh Kyungsoo.

“Jangan dipakai lagi”

“Aku tidak apa-apa”

“Biarkan aku mendengar dengkuran mu sampai pagi”

Chanyeol tersenyum dan mengacak surai lembut Kyungsoo. Mencium kening kekasihnya sebelum kembali terlelap. Tidak ada pasangan yang benar-benar cocok. Yang ada hanya pasangan yang mau mengerti satu sama lain.

Begitu masuk kedalam kediamannya Kyungsoo langsung menyalakan lampu ruang tamu untuk mengusir kegelapan yang ada. Ruangan pertama yang ia tuju sudah pasti kamar mandi, untuk membersihkan keringat dan bau-bau tidak sedap dari tubuhnya setelah seharian beraktivitas. Ia langsung tersenyum begitu menyadari tidak ada lagi gunungan kaos kaki di kamar mandinya. Para kaos kaki itu sudah berjejer rapuh diatas jemuran baju. Botol sabun cuci dan pelembut pakaian, serta peralatan mandi lain nya juga tertutup rapih dan ditempatkan di tempat yang seharusnya, tidak seperti tadi pagi yang tidak tertutup dan berserakan dimana-mana.

Kyungsoo mengurungkan niatnya untuk mandi. Dia berjalan ke arah dapur, bersih dan rapih. Tidak ada lagi kulit apel yang tadi pagi di protes nya. Apakah Chanyeol benar-benar memakannya?. Tempat sampah nya juga bersih. Semua ruangan dirumah ini besih dan rapih.

Kyungsoo tersenyum melihat semua hasil kerja keras Chanyeol sebelum memutuskan untuk melanjutkan acara mandi nya yang tertunda. Perlakuan Chanyeol memang selalu membuat nya hangat.

Kamarnya gelap dan sepi, tidak ada suara dengkuran Chanyeol yang menganggu seperti malam kemarin. Kyungsoo berfikir mungkin pacarnya itu sedang keluar dan tidak mengabari nya. Ia terkejut saat tahu ternyata Chanyeol sudah tertidur di ranjang, meringkuk membelakangi nya.

Kyungsoo masuk kedalam selimut dan memeluk Chanyeol dari belakang. Saat ingin mengecup pipi pacarnya Kyungsoo semakin dibuat tidak karuan oleh nya. Kyungsoo langsung melepas solasi yang melekat di bibir kekasihnya dan mencium bibir itu beberapa detik.

Chanyeol membalikkan badannya dan memeluk Kyungsoo lebih erat. Lebih masuk kedalam dekapannya. “Baru pulang?” “Kenapa kau melakukan semua ini?” “Karena aku ingin membuat mu nyaman” Kyungsoo berkaca-kaca menatap Chanyeol yang terpejam dan memeluknya. “Kau tidak perlu melakukan semua ini” “Tidurlah kau pasti lelah” Chanyeol kembali mengambil solasi yang sempat diambil Kyungsoo dan menempelkan di bibirnya lagi, namun segera di lepas lagi oleh Kyungsoo. “Jangan dipakai lagi” “Aku tidak apa-apa” “Biarkan aku mendengar dengkuran mu sampai pagi” Chanyeol tersenyum dan mengacak surai lembut Kyungsoo. Mencium kening kekasihnya sebelum kembali terlelap. Tidak ada pasangan yang benar-benar cocok. Yang ada hanya pasangan yang mau mengerti satu sama lain.


Kyungsoo naik keranjang Chanyeol yang ada di atas. Langsung menempatkan dirinya dirinya diantara tembok dan Chanyeol. Mengabaikan pemilik kasur yang belum mengucapkan sepatah katapun.

“Sekarang mari kita lihat jerapah yang lagi kelelahan karena udah berjalan kesana sini dijalanan Jepang seharian, haha”

“Sekarang aku akan memberi nya pijatan”

“Aku sangat pandai dalam pijat memijat” Chanyeol terkekeh, menggoda Kyungsoo dengan tawaran yang diberikan barusan. “Apa.... Pijat yang kayak gimana?”

“Ini disebut camera massage, face tour”

Chanyeol terdiam....... Wajahnya terlihat sangat polos.

“Kita akan memulai nya, percaya aja sama gue”

Kyungsoo ikut merebahkan badannya disamping Chanyeol bahkan setengah badannya berada diatas tubuh chanyeol, dia mulai mendekatkan kamera yang sedari dipegang nya ke wajah Chanyeol.

“Pertama-pertama....” Sedangkan Chanyeol ribut menggeleng-gelengkan kepalanya dan berusaha menjauhkan kamera Kyungsoo dari wajahnya tapi tetap tertawa, seolah dia menolak padahal bahagia.

“Ah gue keliatan jelek”

“Oh mom.... Chanyeol lucu banget”

Kyungsoo semakin asik menikmati aksinya mengerjai Chanyeol, dia semakin mendekatkan kamera nya kearah mata Chanyeol.

“Guys mari kita mulai dengan matanya.... Mata yang semua orang sukai!”

Tapi Chanyeol tidak mau diam dan menggeleng kepalanya kekiri dan kanan membuat Kyungsoo susah saja. Akhirnya Kyungsoo memutuskan menaiki tubuh Chanyeol, dia benar-benar seluruhnya berada diatas tubuh Chanyeol sekarang.

“Diem dong Yeol, diem jangan kayak cacing kepanasan” Chanyeol sekarang pasrah dan diam karena tubuh Kyungsoo berada diatasnya dia jadi tidak bisa bergerak leluasa takut ada yang bangun dibawah sana tapi bukan semangat. Nantinya dia yang kerepotan sendiri, jadi ia hanya hanya memejamkan matanya dan tidak mau menuruti permintaan Kyungsoo.

Tapi Kyungsoo tetap memfokuskan kameranya kearah mata Chanyeol sampai mata bulat dan jernih itu terbuka menatap lurus kearah kamera.

“We're going fall for them, matanya jernih banget, polos dan gampang bikin orang jatuh cinta”

“Kyungsoo kameranya terlalu deket, mata gue kayak mau nabrak kamera”

“Oh ya? Hahahha sorry”

“Oke sekarang kita lanjut ke gigi, gigi nya chanyeol tuh kecil-kecil dan rapih banget”

“Kyungsoo deket banget anjir”

“Ya gue gabisa bantu”

“Pindah pindah”

“Oke sekarang kita pindah ke telinga nya Chanyeol” Chanyeol memiringkan kepalanya supaya Kyungsoo lebih leluasa mengambil gambar telinga milikinya. “Telinga nya chanyeol itu unik, lebar panjang gemesin pengen gue gigit hahaha canda telinga.”

Chanyeol mengambil alih kamera yang ada ditangan Kyungsoo.

“Muka gue ngga begitu menarik, sekarang mari kita face tour mukanya Kyungsoo” Kyungsoo turun dari atas tubuh Chanyeol dan berbaring disebelah, diikuti Chanyeol yang ikut memiringkan tubuhnya kearah Kyungsoo dan mengapit kakinya.

“Pertama mari kita mulai dari jidat, buka jidatnya” Kyungsoo menyibak rambut hitam legam yang menutupi jidatnya keatas hingga terpampang lah jidat indah nan seksi favorit banyak fans nya. “Gue yakin kalo jidat ini terpampang kayak gini bakal ada banyak masalah yang terjadi haha”

“Tapi muka gue ngga keliatan, Yeol”

“Gpp yang penting jidat Lo keliatan jelas”

“Pindah ke alis”

“There's a rumour you have a pretty eyebrow”

“Is there rumour like that? I just knew it”

“Only you doesn't know about the legend of your eyebrows” Kyungsoo sangat senang mendengar hal tersebut dan kepercayaan dirinya menjadi meningkat.

“I think Kyungsoo is just very tired, but he still has to do this”

“Next is nose”

“Hahahaha hidung Lo gede banget, Soo”

“Yaiya gede orang elu zoom”

“Nih liat hidung lu juga keliatan gede”

“Tapi hidung lu tetep keliatan bagus kayak biasanya kok, Soo”

” I know”

“Ada sesuatu yang gue inget pas liat matanya Kyungsoo, mirip sama karakter kartun”

“Ah jerapah ini mulai lagi”

“Tapi beneran Soo, lu beneran mirip sama Pororo”

“Ah gue keliatan jelek banget”

“No, everyone will like it. Lastly, let's go back to handsome angle.”

“We need a sleep.” Chanyeol mengalah, segera menjauhkan kamera dari wajah Kyungsoo.

“Bye bye, good night”

Chanyeol dan Kyungsoo tidur saling berhadapan dan berpelukan erat. Mengabaikan ranjang bawah yang tidak berpenghuni. Mencium kening dan bibir Kyungsoo bergantian sebelum benar-benar jatuh ke dunia mimpi.


“Ayo kita cari makan dulu” Usul Chanyeol yang masih sibuk melihat-lihat jalanan Jepang yang semakin sore semakin padat. Namun perutnya tidak bisa bohong. Sel lapar didalam sana pasti sedang berlarian sambil menangis karena kelaparan.

“Aku juga sangat lapar.” Benar sekali setibanya di Jepang mereka memang belum makan apapun. Bahkan semenjak pagi tadi perut mereka baru terisi air mineral dan angin saja.

Akhirnya mereka menuju ke convience store terdekat. Ya benar, makanan pertama yang mereka makan di Jepang adalah makanan siap saji yang ada di convience store, karena budget mereka hanya lima ratus yen per orang. Awalnya Kyungsoo menawarkan tiga ratus yen per orang tapi Chanyeol menolak. “Let's eat more delicious, babe”

“Let's eat different menu.”


“I want to go there, guys i found lawson it's a convience store with a lot of delicious foods” Ya mereka berpisah lagi, convience store yang mau mereka datangi berbeda.

Menurut Kyungsoo menu makanan siap saji yang ada di Lawson jauh lebih enak dari pada yang ada di 7-11 pilihan, Chanyeol.

Begitu masuk Kyungsoo langsung menuju ke rak makanan siap saji berjejer dengan rapih, siap untuk dipilih dan dibawa pulang.

“Japanese convience store has different kinds of foods more than i expected.” Berbagai makanan terjangkau disiapkan, solusi untuk santapan banyak orang yang sibuk dan malas untuk memasak. Dan yang berduit pas-pasan seperti Kyungsoo dan Chanyeol juga.

“There's also mackerel which so hard to find in Korean lunch box.”

Kandidat pertama menu makan siang Kyungsoo adalah, satu kotak persegi yang mengandung banyak sayuran, Fresh spring rolls. “From what i see, instead of meat and something oily, this one looks fresh” Kyungsoo mengarahkan makanan pilihannya ke depan kamera, “it's sort of like Vietnamese spring roll.” Lanjutnya lagi.

Kandidat selanjutnya, “It's like spaghetti, there's sauce too.” Kyungsoo juga tidak tahu apa nama makanan yang saat ini dipegangnya, terlihat seperti spaghetti tapi bukan, dibilang bukan juga terlihat sangat mirip.

Kandidat ke tiga adalah sushi yang kita tidak perlu iri dengan restoran mewah, di convience store seperti ini pun ada.

“There's sushi too. Sadly the price is 554 Yen, i can't have it.” Dengan berat hati Kyungsoo menaruh lagi lunch box kimchi pilihannya ke tempat asalnya.

Lanjut mencari makanan enak dengan harga yang sesuai dengan budgetnya.

“There should be something delicious. I'll have this 498 yen lunch box, it's not bad right?.” Akhirnya pilihan Kyungsoo jatuh pada lunch box dengan nasi dan berbagai lauk yang penampilannya sangat cantik dan sepertinya akan memiliki rasa yang semoga saja enak.


Chanyeol baru saja memasuki convience store dan sama seperti yang dilakukan Kyungsoo dia juga langsung kearah rak makanan berada. “What is this? It's a soup but there's bread. My mother likes to bake bread with soup too.” Ia menaruh kembali soup cup tersebut ke tempat semula.

Lanjut mencari makan seperti tujuan awalnya masuk kesini, tapi....... “It's roller omelette, there's also king crab meat,” pada akhirnya Chanyeol berhenti disetiap rak yang berhasil mencuri perhatiannya.

“Is this alcohol?” Hingga pada akhirnya ia terpesona pada alkohol Jepang. Namun ia segera menyadarkan dirinya lagi kalau dia datang ke sini untuk membeli makanan. Ia menaruh kembali alkohol tersebut dan benar-benar berjalan kearah tempat makanan siap saji berada.

“I think Kyungsoo chose something with rice, since Kyungsoo likes rice. Then i'll choose noodle. Since the deal is 500 yen.”

Pilihan pertama makanan Chanyeol adalah soba dengan harga yang bersahabat dan terlihat enak. “There's soba with affordable price and it's look delicious.”

Tapi sepertinya bibim guksu yang ada di rak bawah terlihat lebih enak. “Bibim guksu, but we have this in korea.” Dia menaruhnya kembali.

Kandidat selanjutnya adalah bacon chicken meat pasta with full of toppings. “Kualitas nya keliatan bagus, this one is 462 yen.” Pada akhirnya Chanyeol bingung dia harus memilih yang mana diantara ketiga makanan tersebut.

Akhirnya Chanyeol juga sukses membeli makanan di convience store. “Thank you”.


“I've arrived but there are a lot of people” Chanyeol duduk disamping Kyungsoo sudah sampai lebih dulu. Setelah belanja makanan di minimarket pilihan masing-masing, mereka kembali bertemu ditempat tadi mereka berpisah untuk makan bersama.

“There are a lot of people, i don't think we can eat here.” Bisik Kyungsoo pada Chanyeol.

Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang menyangka kalau Chanyeol dan Kyungsoo sedang berada di Jepang saat ini, tapi sepertinya berita keberadaan mereka mereka di Jepang sudah menyebar dengan sangat cepat hingga bisa terkumpul banyak fans yang mengelilingi mereka saat ini. Mereka tidak menganggu hanya berkumpul dan ingin melihat dari jarak yang lebih dekat saja.

“Chanyeol” seorang fans memanggil Chanyeol dan ditanggapi dengan senyuman tampan olehnya. “ A lot of people recognized me, i'm very thankful, but i don't know what to do.”

Beginilah riskan nya kalau syuting tanpa team. Kalau ada 6112 team pasti bisa teratasi dengan mudah. Demi keamanan dan kenyamanan akhirnya mereka pindah untuk mencari tempat yang jauh lebih sepi.

Chanyeol merangkul pundak Kyungsoo yang sedang sibuk memegangi stick kamera. Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka menemukan taman yang cukup sepi dan sepertinya akan makan disana saja. “It's nice” ungkap Chanyeol jujur saat mereka baru saja duduk di bangku taman. Udaranya bagus, suasananya bagus, semuanya bagus, cocok untuk dijadikan tempat makan. Disebelah mereka ada sepasang kekasih yang sedang makan bersama juga.

Chanyeol mempersiapkan makanan mereka berdua, sedangkan Kyungsoo duduk bersandar menengadah kan kepala ke langit karena merasa sangat lelah harus memegang kamera kemana-kemana.

“I choose lunch box with fried foods, it's something simple. Japan is populer with these fried foods” Setelah menjelaskan singkat pada Chanyeol tentang menu pilihan nya, Kyungsoo langsung memakan makanan nya, meninggalkan Chanyeol yang masih menuangkan kuah pada Udon nya. Pilihan menu Chanyeol adalah cold udon, terlihat sangat segar dan lezat, cocok dimakan dimusim panas seperti sekarang.

Ini adalah makanan pertama yang mereka makan di jepang. Mereka makan dengan lahap, bahkan tidak berbicara sedikitpun walaupun rasanya sedikit aneh di lidah mereka.

“It's so delicious maybe because i'm hungry, what should i do” Kyungsoo hampir meneteskan air matanya, tapi dia juga tertawa. Bahkan rasa makanan siap saji yang dijual di convience store terasa seenak ini kalau dimakan saat benar-benar sedang lapar.

Kyungsoo menyuapi Chanyeol, Ebi Furai yang menurutnya sangat enak, “eat this one, the rice is also delicious” Dia juga menyuapkan nasi pada Chanyeol.

Look like they're doing eating show of japan convience store. Kyungsoo sangat menyukainya saat Chanyeol juga menyuapi nya Udon dingin milik kekasihnya tersebut. Rasanya jauh lebih enak.

“Although i kind of expected this, i'm good at talking to strangers. I asked Korean and also Japanese. I asked a lot of people. Even it was hot, there was one person who was already about to go down and take subway she went up again and took me to the place i was looking for. Seeing that, i'm really......”

“It's because you are handsome”

“Why you are like this?”

“I'm sure. There's ulterior motive”

“Stop it. It makes me embremaced really.....” Sungguh demi apapun wajah Kyungsoo langsung memerah, dia langsung tersenyum malu-malu dan menundukkan kepalanya karena pujian dari Chanyeol barusan. Selama apapun mereka berpacaran tetap saja Kyungsoo selalu tersipu setiap Chanyeol memujinya.

Acara makan siang mereka sudah selesai tanpa tersisa sedikitpun. Energi mereka sudah kembali terisi, kini saatnya melanjutkan perjalanan lagi. Chanyeol membawa sampah bekas makanan milik mereka.


Awan bergerak membawa kegelapan. Waktu telah berlalu yang membawa penyesalan. Menjelang akhir hari di mana ini? Tempat yang Chanyeol tahu tapi Kyungsoo tidak tahu. Osaka indoor baseball arena. “It's ORIX buffaloes arena”

“Kyocera dome?”

“Yes” As expected it's baseball when it comes to japan. Kyungsoo terlihat sangat bahagia tanpa tau alasan sebenarnya untuk apa mereka datang kesini. Ini adalah hadiah yang disiapkan Chanyeol untuk Kyungsoo. This is horror house prepared for you.

“Isn't it horror that comes to mind when it come to japan. I'll do my best to guide Kyungsoo to the horror”

Begitu masuk kedalam Kyocera Dome, Kyungsoo langsung bersorak bahagia karena suhu ruangan yang dingin. “Woahhhhh sejuk banget” sibuk melihat² pemandangan diluar dari setiap jendela kaca yang dilewati nya tanpa curiga sedikitpun Chanyeol akan membawa nya kemana. Akhirnya mereka sampai dilantai atas. Sekarang saatnya untuk berpisah.

“Oh my god” Kyungsoo tertawa melihat apa yang ada di depan sana, gelap, gelap dan gelap, penuh dengan spooky aura. Merasakan aura yabg aneh membuat Kyungsoo selangkah mundur kebelakang.

Chanyeol menjelaskan kalau dia harus masuk sendirian dan bertemu lagi lantai dasar nanti. “Wow... Oh my god. I'm really going alone?”

“Yes, you go alone. Bye-bye”

“Bye”

“Come back alive”

“I'm a bit scared actually” Kyungsoo menengok kearah Chanyeol yang masih belum meninggalkan nya berharap pria tinggi tersebut akan menemaninya masuk kedalam tapi tidak, Chanyeol langsung berbalik pergi meninggalkannya, benar-benar menyebalkan. “As a boyfriend dropping off Kyungsoo to the darkness makes my feet feels extremely light.”

Kyungsoo perlahan masuk kedalam rumah hantu, “ah i'm here” dia sedikit mengintip tirai yang ada di pintu masuk. Gelap dan dingin. Membuat Kyungsoo semakin gugup. Baru beberapa langkah dia masuk sudah terdengar suara derit pintu yang mengagetkan nya. Tapi dia tetap melangkah maju dan semakin masuk kedalam dengan menjadikan kamera sebagai tamengnya dan diletakkan didepan.

Kyungsoo mendekat kearah dinding sebelah kanan yang membuatnya penasaran. “Anjir kagetttt,” dia terkejut gara-gara pantulan wajahnya sendiri didalam cermin.

Walaupun menyeramkan dia tetap melangkah, untuk mencari jalan keluar “Kenapa gini sih.” Dan didalam sana benar-benar gelap wajar saja kalau Kyungsoo mengeluh tidak bisa melihat apapun sepanjang jalan. “I can't see anything”.

Dia mulai melewati aula sempit rumah hantu, ornamen antik yang disukai pemilik rumah “Woahhhhhhshskalsgghklfl” Kyungsoo menjerit tidak jelas tapi setelah nya dia langsung tertawa melihat sebuah tangan berlumuran darah yang menyambut kedatangan nya. “That's surprised me.”

Kyungsoo pikir rumah hantu ini tidak begitu besar tapi nyatanya sudah lebih dari lima menit tapi dia masih belum menemukan jalan keluar. Ini lebih tepat disebut mansion hantu karena sangat besar. “ I thought it'll be 5 minutes.... What this. Kenapa lu duduk disitu sih?” Ini Kyungsoo ngomong sama setan cewek yang duduk dilantai ngebelakangin dia sambil ketawa cekikikan. Namun Kyungsoo segera meninggalkannya begitu saja. Tidak mau berlama-lama disana.

” I thought it ended but it didn't” Kyungsoo tertawa aneh mungkin terpengaruh oleh makhluk penghuni rumah hantu. Dan sepertinya dia semakin takut. “I don't see anything.”

Ternyata masih ada makhluk yang membuat Kyungsoo teriak kencang. Sosok perempuan berbaju putih dengan rambut panjang menjuntai menutupi seluruh wajah membungkuk kearah depan dan mendekatinya. “Why are you doing this to me?” Kyungsoo berlari dan hampir menangis.

Akhirnya Kyungsoo melihat ada sebuah pintu. Itu pasti pintu keluar, “Ini udah selesai?” Kyungsoo mendorong pintu tersebut, tapi tiba-tiba ada yg berlari mendekati nya dan membuat nya teriak ketakutan lagi. “That's surprised me.”

Kyungsoo mendekati hantu yang berlumuran darah tersebut lalu mengarahkan kameranya padanya, mereka berdua sama-sama membentuk huruf v menggunakan jari telunjuk dan tengah mereka.

Sebelum keluar Kyungsoo sempat bersalaman dengan hantu yang benar-benar membuatnya terkejut beberapa waktu yg lalu itu. “My heart jumps. I should stick with yeolie and sleep, if not i won't be able to sleep tonight” akhirnya Kyungsoo berhasil keluar.

Chanyeol sudah menunggu di lantai dasar cukup lama. “He came out already?“Ia langsung berlari lalu memeluk Kyungsoo yang berjalan dengan pelan sambil memegangi dadanya.


Sekarang adalah waktunya untuk tidur. Tapi kenapa mereka justru berdiri ditengah keramaian jalan meributkan sesuatu?.

“Where is this?”

“We should go to straight.” Kyungsoo menunjukan maps yg ada di ponselnya pada Chanyeol. Mereka sudah membooking guest house dengan harga murah saat sebelum datang ke Jepang.

“The guest house is around here” Kyungsoo menunjukan ponselnya lagi. “Let' s go first” Chanyeol hanya mengikuti Kyungsoo yang berjalan didepannya.

Jalan yg mereka lewati adalah Dotonburi, lorong-lorong dengan cita rasa lokal. Tempat yang lebih terang dari pada siang hari. “This feels like bazaar from old times” “It's like a country where people live” sahut Chanyeol.

Tapi dimana letak guest house nya?

“It's this way” mereka berdua berbelok kearah kanan, ke area yg lebih sepi “Yeol lu percaya dan ikutin gue aja. I'm not using maps now, bangunnya udah keliatan” ucap Kyungsoo sangat percaya diri.

“I'll just follow you.”

Setelah berjalan sebentar ada jalan yang sepi. Di belakang jalan utama ini adalah letak guest house mereka.

“It's there, yeol.”

Akhirnya mereka sampai, Chanyeol menarik dua koper mereka masuk dan ternyata walaupun murah, tempat nya bersih dan tidak bau. Satu kamar terdiri dari dua belas ranjang susun yang masing-masing bertirai jadi privasinya tidak terumbar.

“I'm top you bottom” Jawab Chanyeol saat Kyungsoo menanyainya dimana dia akan tidur. Kyungsoo sudah lelah dan malas menanggapi perkataan konyol Chanyeol jadi dia langsung naik ke kasur nya yang dibawah, begitu juga dengan Chanyeol yang langsung menaiki tangga.

“I think i can sleep now” Baru saja Chanyeol mau memejamkan mata dia di kagetkan dengan kepala Kyungsoo yang sudah ada disampingnya.

“Aku tidak bisa tidur, wajah para hantu itu masih terbayang.” Tanpa persetujuan, Kyungsoo langsung naik dan tidur disebelah Chanyeol. Ranjang ini khusus untuk satu orang dan badan Chanyeol sangat besar jadi kalau ditambah Kyungsoo ya bayangkan saja bagaimana sempitnya. Tentu saja tidak ada spasi sedikit pun. Chanyeol dan Kyungsoo tidur saling berhadapan dan berpelukan erat. Mengabaikan ranjang bawah yang tidak berpenghuni.


Suara speaker di kereta menginformasikan bahwa saat ini kereta sudah sampai di stasiun Namba. Kyungsoo dengan ceria mengatakan pada kamera yang dipegang tangan kanannya. “Kita sudah sampai di stasiun namba.” Mata nya yang bulat dan jernih terlihat sangat antusias saat kereta perlahan mulai berhenti.

Sementara Chanyeol, malah mengadakan mini fanmeeting dadakan di dalam kereta. Chanyeol, menggendong seorang bayi perempuan berbaju kuning yang sejak tadi menangis, tapi sesampainya dalam gendongan Chanyeol, bayi tersebut langsung diam dan hanya memandangi wajahnya. Membuat orang-orang yang ada disana terkikik geli karena masih bayi sudah tahu orang tampan. Masih bayi selera nya sudah sangat bagus. Masih bayi sudah sangat beruntung bisa di gendong oleh orang tampan. Chanyeol juga akhirnya sampai di stasiun namba. Mengembalikan bayi cantik yang dipangkuan nya kepada ibu nya dan beruntung dia tidak menangis lagi.

“We're here” Dari jendela disamping tempat duduk Chanyeol menampakkan deretan mobil yang terjejer rapih di lapangan luas. Tidak ada yang spesial tapi terlihat sangat indah di mata nya, segala sesuatu tentang Jepang pasti indah di matanya. “Then.... Aku harus sampai lebih dulu sebelum Kyungsoo.” Chanyeol terburu-buru mendorong koper nya turun dari kereta.

Sekarang Kyungsoo juga sudah turun dari kereta dan menyeret kopernya keluar, “i think i'll reached namba station lebih dulu, guys.”

“Now, i'll be going before Kyungsoo” Chanyeol membuka maps yang ada di ponsel nya untuk mengetahui ke arah mana dia akan melangkah, “exit 14.” Tanpa harus bertanya Chanyeol sudah tahu harus pergi kearah mana.

Berbeda dengan Chanyeol, Kyungsoo justru langsung bertanya ke petugas yang kebetulan ada disekitarnya, supaya dia tahu harus keluar melalui pintu exit nomor berapa untuk sampai ke Namba Station. “Exit 14, lurus aja ngikutin tangga yang itu.” Jawab sang petugas dengan ramah dan menunjuk tangga yang lurus tepat didepan Kyungsoo. “Terimakasih” “Semoga perjalanan mu menyenangkan” Kyungsoo tersenyum dan menundukkan kepalanya menanggapi ucapan si petugas.

Setelah berjalan lurus menaiki tangga ternyata masih ada tangga lagi dan arahnya berlawanan, jadi Kyungsoo memutuskan untuk bertanya lagi. Dan kebetulan ada dua perempuan yang sedang lewat didepannya. Kyungsoo menujukkan maps kertas yang dibawanya. Mengatakan kalau dia ingin ke Namba Station dengan bahasa Jepang nya yang pas-pasan, beruntung lah orang yang ditanya nya bisa mengerti apa yang dia ucapkan. “We know” “Follow us” Kyungsoo mengikuti dua perempuan tersebut. “I think jepang adalah tempat yang bagus untuk menjalani hidup.” Putus kyungsoo sambil mengangkat koper nya menaiki setiap anak tangga. Kyungsoo berhasil keluar berkat bantuan dua warga Jepang yang dengan senang hati menjadi guide nya untuk kelaur dari stasiun.

Di waktu yang sama Chanyeol sedang berjalan diantara banyak kerumunan sambil sesekali melihat maps yang ada di ponsel nya, dia terlihat bingung tapi harus tetap yakin. “My feeling tells it's this way, glico-san.”

Kyungsoo berkenalan dengan dua perempuan yang membantu nya. “What's your name?” “Ai” jawab gadis yang berambut pendek dan memakai topi baret, terlihat sangat malu-malu “Yukari” ucap gadis yang memakai baju orange lebih santai. “Thank you Ai, thank you Yukari.” Baru saja Kyungsoo melangkahkan kakinya beberapa langkah setelah berpamitan dengan dua gadis penolong nya, ada sebuah panggilan telfon masuk. Kyungsoo mengehentikan langkah nya dan mengangkat panggilan tersebut.

Begitu panggilan tersambung, langsung terdengar suara deep dan husky yang sudah sangat Kyungsoo hapal betul siapa pemiliknya, siapa lagi kalau bukan kekasihnya, Park Chanyeol. “Bee, dimana?” “Udah nyampe?” “Belum. Gue nggak bisa nemuin jalan” “Lo nggak bisa nemuin jalan?” Kyungsoo terlihat sangat senang begitu mendengar Chanyeol tidak tahu jalan, feeling kalau dia akan memenangkan permainan ini semakin bertambah. “Oh, what to do? I'm almost there” Kyungsoo mengangkat telfon nya keatas, lalu membawa nya berputar 360° untuk menunjukkan dimana dia sekarang, padahal dia sedang melakukan panggilan telfon biasa bukan video. “Tebak, gue dimana haha” pamer nya diakhiri dengan tawa.

Chanyeol sedang berjalan di trotoar yang cukup lengang dengan satu tangan menggenggam ponsel dan satunya menarik koper. “Bee, where are you?” Tanya Chanyeol pada Kyungsoo yang ada diseberang line. “If i take 3 steps more i'll be greeted by glico-san” “Gue nggak tau gue dimana” Suara Chanyeol, terdengar sangat frustasi membuat senyuman di bibir hati Kyungsoo mengembang semakin lebar.

“Pertama gue bakal ke glico-san dulu ambil foto sesuai misi kita, terus abis itu baru gue nyari lu. Please wait”

“You should find me first and we go together”

“Chanyeolie, sowwy but i'm a competitive person” tolak Kyungsoo secara sopan. “Yeolie, you should wander a bit more. I will arrive there first.” Kyungsoo menjeda ucapan nya sebelum melanjutkan nya lagi, “i think i will arrive in about 5 minutes? I will call you again after 5 minutes.” Ia lalu mematikan panggilan secara sepihak tanpa mau mendengarkan apa yang akan dikatakan Chanyeol lagi.

Sambil berjalan melewati padatnya jalanan yang dia lalui, Kyungsoo mulai bernyanyi dengan nada-nada acak yang ada di otak nya, “glico-san~ glico-san~ glico-san~” Hatinya sedang berbunga-bunga karena kemenangan sudah ada di genggaman nya. “Hold on. I think i see him. What to do?” Kyungsoo semakin antusias akhirnya dia melihat destinasi tujuannya.

3

2

1

Terpampang lah Glico-san, landmark Dotonburi. Billboard bergambar lelaki memakai pakaian olahraga dengan kedua tangan terangkat ke atas dan sebelah kaki di tekuk setengah, yang merupakan salah satu lokasi terkenal diantara para turis yang sedang berjalan-jalan di Osaka. Yups Kyungsoo sudah sampai di tempat yang menjadi bahan taruhan diantara dia dan Chanyeol.

“I found that man” ucap nya menunjuk lelaki yang berada didalam billboard biru dan lingkaran merah ditengahnya. Senyum berbentuk hati yang tak luntur tercetak sangat indah di wajah Kyungsoo dari beberapa menit yg lalu. “ I won this competition.” Kyungsoo benar-benar terlihat bahagia karena berhasil mengalahkan kekasihnya.

Kyungsoo mengambil ponsel yang ada di saku celananya, menekan-nekan layar datar berbentuk persegi panjang tersebut, “i'll call Chanyeolie first.”

“Yeolie kamu dimana?.” “I'm still far.” Jawab Chanyeol diseberang line. “Yeolie, should i show you something interesting?” “Hm?” Kyungsoo dengan senang hati mengarahkan kamera ponselnya pada gambar glicosan yg ada di belakang nya. “I came here first”

“Where are you? Come here”

“Eh?” Kyungsoo bingung melihat gambar yg di tampilkan oleh layar ponselnya. Chanyeol berada di depan gambar glicosan tapi dengan view yang berbeda darinya.

“Cepet kesini, gue udah nunggu 5 menit lebih.” Sebuah tanda tanya besar muncul dikepala Kyungsoo, hilang sudah semua kebahagiaan nya beberapa detik yang lalu.

“I've been waiting for a long time” Jadi Chanyeol juga sudah sampai disana?

Inilah kejadian sebenernya, 5 menit sebelum Kyungsoo datang.

“KYUNGSOO MAAAAAAAAF” teriak Chanyeol saat dia sampai di glicosan lebih dulu dan tidak melihat sosok Kyungsoo disekitar sana. Sebanyak apapun orang yang ada disana Chanyeol pasti mengenali Kyungsoo dengan sangat mudah. Jadi Chanyeol yakin kalau dia sampai lebih dulu dan mengalahkan Kyungsoo. Setelah mengambil foto untuk proof bahwa dia sudah sampai lebih dulu dari pada Kyungsoo dia berlindung dibawah jembatan dan menelfon Kyungsoo. “Kyungsoo cepetan dateng,” ya itu kejadian yang sebenarnya.

“Kyungsoo-ya”

“Kyungsoo-ya”

“Kyungsoo-ya”

Kyungsoo tidak menanggapi Chanyeol yang terus-menerus memanggil namanya dari bawah jembatan yang saat ini dipijaknya. Kyungsoo tetap membelakangi Chanyeol dengan wajah kecewa.

“Come here quick” Teriak Chanyeol lagi dari bawah sana .

“This is annoying. I want to Flick him on the head. How could he lies smoothly. He is a bad person.” Gerutu Kyungsoo pada kamera sambil menuruni anak tangga satu persatu.

“Kapan lu dateng?” Tanya Kyungsoo, begitu tiba didepan Chanyeol yang justru tersenyum memperlihatkan deretan gigi depan nya, bahkan sampai gusi nya pun kelihatan, terlihat semakin menyebalkan dimata Kyungsoo.

“You came earlier? Then you called me?” Terlihat ada efek api membara disekitar Kyungsoo saat ini. Tapi Chanyeol santai saja menanggapi nya, bahkan masih bisa cengengesan, “gue udah lumayan lama nunggu.” Lalu dia langsung menarik Kyungsoo masuk kedalam dekapannya, “kamu udah kerja keras,bee” tangan Chanyeol memberikan tepukan-tepukan pelan dibahu Kyungsoo supaya kemarahan kekasihnya bisa secepat mereda.

Chanyeol melepaskan pelukannya saat dirasa Kyungsoo sudah tenang. Kedua nya saling bertatapan, tidak ada kata yang terucap dan berakhir dengan sebuah ledakan tawa yang tidak tahu apa sebabnya. Diakhiri dengan Chanyeol yang mencuri sebuah kecupan singkat dari bibir hati Kyungsoo.

“let's take picture here. I want to take a picture together” Ucap Kyungsoo bersemangat “I'll take you first.” Chanyeol berjalan mundur dan bersiap mengambil foto Kyungsoo.

Suasana sore hari di Jepang memang sangat cocok untuk berjalan-jalan. Jalanan yang bersih dan rapih, etalase yang dipenuhi jajaran pedagang yang memajang berbagai macam barang membuat jalanan Jepang semakin menarik untuk dilihat.

“Japan is no joke....woahhh look at that shoes” Kyungsoo mengarahkan kameranya ke deretan sepatu berbagai merek dan warna yang berjejer rapi di etalase toko.

“Jadi pengen beli” Chanyeol mengambil salah satu sepatu merk favorit Kyungsoo dan melihat-lihat kondisinya.

“Murah?” Tanya Kyungsoo penasaran, namun Chanyeol tidak menjawab dan langsung meletakkan sepatu tersebut kembali ke tempatnya. Mengajak Kyungsoo untuk kembali berjalan. Tangan kiri Kyungsoo menggandeng lengan kanan Chanyeol karena kedua tangan kekasihnya itu sibuk membawa koper milik mereka berdua.

“Buy me a sunglass... Aku bagus kalo pake sunglass” Ucap Chanyeol saat mereka melewati toko kacamata unik. Kyungsoo tertawa melihat Chanyeol memilih kacamata yang sebenernya nggak banget, tapi begitu dipakai oleh kekasihnya justru terlihat semakin tampan dan rupawan. “Jerapah kita makin hot aja ya guys ” Chanyeol mengambil kamera yang ada ditangan Kyungsoo, berpose bak seorang model yang sedang melakukan pemotretan.

Chanyeol memilih satu kacamata untuk Kyungsoo, tapi kekasih mungilnya itu justru tidak mau memakai kacamata pilihan nya. “Nggak mau”

“Fashion” Chanyeol memaksa bahkan rela melakukan aegyeo. Hingga akhirnya Kyungsoo pasrah saat Chanyeol memasangkan kacamata hitam berbingkai bunga berwarna pink.

“Should we go like this?” Tanya Kyungsoo pada Chanyeol sambil menghadap kamera yang sudah ada ditangannya lagi.

“Let's gooooo” jawab Chanyeol antusias. Ini liburan pertama mereka di Jepang bersama-sama jadi ya terserah orang mau memandang mereka bagaimana, yang penting mereka bahagia.


Chanyeol punya seorang sahabat yang ia sebut si ajaib Kyungsoo. Disebut ajaib karena dia kerap bicara tentang teman-teman misterius di play ground yang berada dilantai dasar apartemen yang mereka tinggali. Meski keajaiban itu sudah berlangsung lama, tapi tetap terasa ganjil bagi Chanyeol. Apalagi, Kyungsoo kadang terlihat luar biasa bahagia memandang burung yang tidak sengaja hinggap di perosotan yang sering mereka naiki seolah mereka adalah pizza siap makan.

Dia juga suka bicara soal penghuni apartemen sebelah nya yang sering mengajaknya berpesta semalaman, padahal jelas-jelas apartemen sebelah tempat tinggal Kyungsoo itu kosong, tidak berpenghuni. Atau soal paman kaki buntung yang suka mengamati rumah mereka dalam diam. Dan tante berambut panjang yang suka duduk diatas pohon. Chanyeol tak pernah mau dengar itu semua tapi Kyungsoo suka sekali menceritakannya. Dia bilang, ini bentuk loyalitasnya sebagai sahabat.

“Sekali-kali kita penuhi ajakan main bersama itu bagaimana?” Suatu ketika Kyungsoo bicara soal ajakan main bersama oleh seorang anak laki-laki yang tidak sengaja ditemuinya waktu bermain di play ground saat hari pertama nya pindah ke apartemen ini, namanya Hyung Ho. Dan sejak itu mereka mulai berteman. Kyungsoo baru pindah ke apartemen ini setahun yang lalu, berbeda dengan Chanyeol yang memang sejak pulang dari rumah sakit tempatnya dilahirkan dia sudah tinggal disana. Kalau saja Chanyeol tidak pernah mendengar cerita tentang kejadian penculikan yang berujung pembunuhan yang terjadi ditempat yang kini mereka tinggali, Chanyeol mungkin bakal benar-benar percaya soal ajakan main bersama yang 'menyenangkan' tersebut. “Menurutmu itu ide bagus?” Tapi Chanyeol tetap menanggapinya dengan baik, seolah tawaran tersebut setara dengan menghabiskan secangkir cokelat hangat dengan marshmellow diatasnya di musim dingin. Kyungsoo jelas saja mengangguk antusias. “Dia seumuran dengan mu dan dia juga baik. Bahkan kadang membantuku saat tersesat.” Chanyeol mendenguskan napas, terlihat begitu skeptis. “Jarak dari sekolah ke apartemen kita cuma lima belas menit, kau masih bisa tersesat? Apa gunanya maps di ponselmu itu?” Kyungsoo melirik ponsel tersebut secara spontan, kemudian mengangkat bahu, “Oh, ayolah Chanyeol! Aku janji pasti nanti akan sangat menyenangkan.” Mereka saling berpandangan, memberi spasi dalam konversasi tersebut, kemudian Chanyeol menyerah. “Tapi wajahnya baik-baik saja kan? Terakhir kali kau membuatku bisa melihat teman-teman ajaib mu, mereka punya wajah yang nggak banget.” Kyungsoo pernah membuat Chanyeol melihat teman-teman nya, tapi mereka malah menjahili Chanyeol dengan menampakkan wujud teraneh yang mereka bisa. Ada anak perempuan yang matanya copot sebelah, paman botak yang lehernya hampir putus, tante yang hanya ada kepala dan usus nya saja dan masih banyak yang lainnya, hingga membuat Chanyeol tidur bersama kedua orang tuanya selama tiga bulan karena terbayang-bayang wujud teman-teman Kyungsoo tersebut.

Tapi sepertinya dia tidak kapok.

Kyungsoo nampak berpikir. Dia mengusap dagu kemudian kembali menoleh pada sahabatnya dengan tampang ragu. “Wajahnya sih oke. Jika mengabaikan bagian belakang kepalanya yang setengah remuk, kurasa dia baik-baik saja.” Kyungsoo mengacungkan ibu jarinya bangga, sementara Chanyeol tiba-tiba punya niat kejam ingin menukar Sahabatnya dengan PS series terbaru.

— END —


Note: pada tanggal 29 Januari 1991 terjadi sebuah penculikan di apartemen Hyundai daerah apgujeong, Gangnam gu. Korbannya bernama Lee Hyung Ho berusia 9 tahun. Penculik meminta tebusan sebesar 70 juta KRW dan sebuah car phone pada orang tua korban dengan tenggat waktu 2 hari. Semua media mengetahui kasus ini tapi tidak ada satupun yang bisa menuliskan atau mempublikasikan kasus ini demi keselamatan korban. Selama 2 minggu orang tua korban di teror 46x telfon dari penculik. 13 Maret 1991, 44 hari setelah kejadian akhirnya Hyung Ho ditemukan di daerah Jamsil dalam keadaan sudah meninggal. Menurut hasil autopsi Hyung Ho meninggal pada hari H karena pukulan pada kepalanya. Kasus yang awalnya penculikan berubah menjadi menjadi kasus pembunuhan. Investigasi melibatkan 9784 orang, 420 orang diperiksa, pemeriksaan suara dan tulisan sebanyak 740x, mecetak gambar muka pelaku sebanyak 280k lembar. Pelakunya masih belum tertangkap sampai saat ini. Kasus ini sudah ditutup pada tahun 2006 karena sudah lewat dari masa kasus. (Sumber: https://youtu.be/y4U1hfyMdJA)

Dalam sebuah perayaan Halloween, Yuan diminta untuk mengenakan kostum sebagai dresscode acara tersebut. Dari sekian banyak tokoh animasi pun film yang ia suka, pada akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada kostum Spiderman yang tak pernah dipakainya sebelum ini. Tapi bedanya dia ingin baju tersebut berlogo Batman, beruntung ayahnya adalah seorang Park Chanyeol jadi seaneh apapun pasti bisa direalisasikan. Tidak hanya sampai situ, Yuan juga mengenakan headband Naruto, sarung tangan Iron man, dan cape milik penyihir. Jangan bayangkan bagaimana tampilannya. Menurut Yuan, ini namanya kreativitas.

Kalau kau memaksa protes, artinya kau tak punya sense of fashion.

Anak-anak lain juga mengenakan kostum serupa tapi tak ada yang seperti Yuan yang justru mengkombinasikan beberapa jenis kostum dalam satu waktu. Ada yang benar-benar menggunakan kostum super hero seperti Spiderman, Superman atau The Flash, sebagian lagi memakai kostum putri-putrian. Ya sudahlah, semerdekamu saja ya, Yuan.

Acara pertama diisi dengan menyanyikan berbagai macam lagu anak-anak. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam permainan, seperti lomba dance, menyanyi, dan tentunya pembagian hadiah untuk pemenang lomba.

Namun ketika itu, tiba-tiba tercium bau-bau aneh saat kue siap diberikan pada pemenang pertama. Semua orang melirik Yuan yang kelihatannya tak sabar ingin ikut mencicipi kue yang diberikan untuk si juara pertama juga. “Kau kentut ya, Yuan?” tanya Toben di sisinya dengan kostum The Flash kebanggaan.

Yuan menggeleng lekas-lekas. la enggan melirik musuh bebuyutan karena itu bakal menghancurkan percaya dirinya dan mengkhianati deklarasi perang yang sudah dikumandangkan.

“Bukan aku,” jawab Yuan enteng.

“Tapi baunya berasal darimu, Yuan,” Ucap Toben yang masih kekeh dengan prasangka nya.

Yuan mendenguskan napasnya kasar. Alisnya berkerut tak terima, sambil mengerling pada beberapa pasang mata yang memerhatikannya termasuk Daddy Yeol dan Uncle Soo kesayangannya yang memang datang untuk mendampinginya. “Kubilang bukan aku,” kata Yuan sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

“Itu tadi pantatku, tahu!.”